Notes

Profile
Nama : Hasley Song (Song Haseul)
Faceclaim : YG K+ Hansel Lee
TTL : Seoul, 10 April 1993
Pekerjaan : Fashion designer

Personality
Gadis mandiri yang menyukai kebebasan. Ia tidak suka dikekang, apalagi dilarang. Seorang yang ambisius dan rela menempuh cara apapun agar keinginannya terpenuhi. Hubungan tidak baik dengan orang tuanya, cukup memengaruhi kehidupan Hasley. Ah, ia tidak percaya pada sebuah komitmen dalam suatu hubungan dengan lawan jenis, kecuali jika ia benar-benar berada titik ternyaman dengan seseorang dan hal itu amatlah jarang ia dapatkan karena sifatnya yang sulit percaya pada seseorang. Secara garis besar, Hasley merupakan gadis biasa yang ingin kehidupannya berjalan sesuai dengan apa yang ia harapkan.

Background Story
“Setiap orang pasti memiliki mimpi dan apakah orang yang tidak pernah bahagia boleh memiliki mimpi?”

Kalimat tersebut terucap dari bibir mungil seorang anak perempuan berusia 6 tahun. Anak itu bernama Song Haseul. Kelahirannya merupakan sebuah kesalahan. Ibunya seorang imigran gelap dari Filipina yang bekerja tanpa izin di Korea Selatan dan menjalin hubungan terlarang dengan atasannya. Ya, Ibu adalah wanita simpanan ayah. Hubungan mereka baik-baik saja hingga saat Haseul berusia 6 tahun, semua hubungan terlarang itu terbongkar.

Entah apa yang terjadi, Haseul menyaksikan banyak hal yang tidak semestinya ia lihat. Seingatnya, terlalu banyak kata kasar dan pukulan yang dilayangkan orang-orang pada ayah dan ibunya. Beruntung, seorang nenek yang tinggal di sebelah rumah bersedia menampung Haseul. Sehari, dua hari dan tidak terasa sudah hampir satu tahun Haseul tinggal disana. Nenek bilang, Ibu selalu berkunjung untuk memberi makanan dan pakaian, tapi Haseul yang belum mengerti apa-apa tidak percaya. Ia tidak pernah bertemu dengan ibunya dan sejak saat itu Haseul benar-benar membenci kedua orang tuanya. Ya, sejak kejadian penuh dengan kekerasan itu sebenarnya Ibu Haseul dideportasi dan menitipkan Haseul pada Nenek itu untuk menjaganya, karena sudah jelas keluarga Ayahnya sama sekali tidak akan menerima Haseul. Sang nenek yang tinggal sendiripun tidak keberatan karena sudah terlanjur kasihan.

Masa kecilnya tidak begitu menyenangkan. Waktu bermainnya terenggut karena ia harus membantu sang nenek berjualan. Namun semua itu ia lakukan sebagai rasa terima kasih. Ia tidak memiliki siapa-siapa lagi selain nenek itu. Saat usianya menginjak 17 tahun, Nenek yang kesehatannya sudah menurun akhirnya meninggal dunia.

Haseul yang harus terus bersekolah, terpaksa bekerja di klub malam, dengan harapan waktu siangnya bisa ia gunakan untuk belajar. Sayangnya, harapan hanyalah harapan. Kehidupan malam mempengaruhi sifatnya. Ia mendapatkan uang dan kebahagiaan di sana. Dari situ ia mulai merangkai satu persatu mimpinya. Hingga akhirnya ia lulus sekolah dan mendapat kesempatan meneruskan pendidikan di negeri seberang. Tanpa pikir panjang, kesempatan itu diambilnya dengan maksud ia ingin pergi dan mencari kebahagiaan lain yang ia yakini akan ia dapatkan suatu hari nanti.