Notes

MATERI TML G4-7 (20/04)

Ada 3 hal yang dapat memperkecil kemungkinan terjadinya kekerasan dalam sebuah konflik.
1. Pihak-pihak yang terlibat konflik harus sadar akan situasi konflik di antara mereka dan selama konflik dapat berprinsip keadilan, jujur dan sportif.
2. Kekuatan-kekuatan yang saling bertentangan itu harus terorganisir dengan baik agar pengendalian konflik tersebut mungkin dilakukan.
3. Pihak-pihak yang terlibat konflik harus menuruti aturan main yang telah ditetapkan kedua belah pihak.

Cara pengendalian konflik dan kekerasan yang umum ada tiga.
1. Konsiliasi
Bentuk pengendalian ini dilakukan oleh lembaga-lembaga konsolidator yang memungkinkan diskusi dan pengambilan keputusan yang adil antara pihak-pihak yang bertikai. Misalnya beberapa pihak yang berkonflik dapat bertemu di bawah naungan lembaga perwakilan rakyat. Salah satu contohnya jika ada negara yang bertikai bisa dibantu oleh Perserikatan Bangsa-bangsa.
2. Mediasi
Mediasi dilakukan apabila kedua pihak sepakat menunjuk pihak ketiga sebagai mediator, yang berperan sebagai penasihat yang objektif; hanya memberi opini, saran-saran, dan nasihat untuk menyelesaikan konflik. Cara ini merupakan cara yang paling efektif.
3. Arbitrasi
Di sini biasanya kedua pihak sepakat secara sukarela atau terpaksa untuk menerima hadirnya pihak ketiga yang berperan sebagai pemberi keputusan akhir dalam konflik. Dalam arbitrasi, kedua pihak harus menerima keputusan dari pihak ketiga—yang sering disebut wasit. Salah satu contoh arbitrasi adalah pengadilan.