Notes

[ @WM_Gaeul98 ]

Berada di posisi pusat, sekilas senyum khas ia berikan untuk pantulan dirinya di cermin. Kali ini Agnes mencoba untuk menemukan ekspresi wajah yang tepat untuk mengiringi lagu yang sempat menjadi hits berminggu-minggu lamanya ini. Sedetik setelah melepas senyuman manis, ia segera memutar tubuhnya empat puluh lima derajat sehingga saat ini ia menghadap kanan bersama salah satu rekan traineenya.

'Attention boys nan jom dareul geol~'

Penggalan larik awal, Agnes mengangkat tungkai kanan miliknya bersamaan dengan tangan kanan yang menempel di pelipisnya; layaknya seseorang yang memberikan hormat ala militer.

Sejurus kemudian gadis itu mengganti gerakannya, membawa kaki kirinya ke atas dan memainkan lengan kirinya seirama dengan ketukan yang terdengar dalam alunan musik yang menemani latihan ketiganya.

'Dareun aedeureun da mireonaego jarireul jabji!'

Masih pada posisi yang sama, Agnes melompat kecil dan segera membalikkan badannya. Gaeul dan Agnes saling berhadapan dan saling menepukkan telapak tangan mereka sebelum akhirnya telapak mereka bertemu layaknya anak kecil yang sedang bermain bersama.

'Mam sok gipeun gose!' <https://t.co/7FpEmDHMce>

Figur rampingnya kembali berputar, kali ini membelakangi cermin. Pinggul milik ketiga gadis itu bergerak memutar diikuti dengan tangan mereka yang berada di belakang pinggul untuk memperjelas tarian pada bagian tersebut.

Setelah seruan larik akhir, gadis dengan tinggi 172 sentimeter di berdiri menyerong ke kanan. Kedua lengannya terlipat dengan tangan yang mengepal siap untuk dihentakkan untuk memukul udara.

'Pa Rum! Pum! Pum! Pum!' Hentakkan tangannya selaras dengan frasa yang mirip dengan judul lagu tersebut. Bagian atas tubuhnya berputar ke kiri dan ke kanan, lututnya Agnes menekuk bersiap kembali melompat kecil.

'Aju eunmilhage~' Mengganti posisi menghadapnya, kali ini ia kembali menghadap berlawanan dengan posisi sebelumnya. Tubuhnya meliuk diikuti dengan lengannya yang terulur ke bawah bergerak membelai lembut udara yang memenuhi ruangan.

'Pa Rum! Pum! Pum! Pum!' Gerakan yang sama kembali ia ulang pada bait ini seraya bergeser dari posisinya menuju blocking selanjutnya.

[ @WM_Hayoung98 ]

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ ㅣㅣ ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

[ @WM_Gaeul98 ]

Berdiri tepat diantara dua adiknya, Agnes segera melanjutkan gerakan yang menjadi bagiannya. Seusai memutar pinggulnya, tubuh sang gadis yang kini menghadap kanan segera mengangkat kaki kirinya hingga terbentuklah sudut siku-siku. Secara perlahan ia menurunkan tungkainya tersebut dan menekuk lutut tungkai lain.

'Igeol eojjeona godge jaran ailㅡgidaehaetgetji~'

<https://t.co/Z4vjH7AkHE>

Tubuhnya kembali berputar ke sisi yang berlawanan dengan sebelumnya. Telapak tangan yang sedari tadi bersarang di kepalanya ia lepaskan dan membawanya turun diikuti dengan dirinya yang merendahkan posisi. Begitu ia terduduk menyamping, Agnes segera menoleh lurus ke arah kiri sehingga hanya sebagian wajahnya saja yang terpantul dari dalam cermin.

'Ah ~Ah~Ah~ Ah~' saat bagian 'ah' pertama terdengar, gadis kelahiran seribu sembilan ratus sembilan puluh tujuh itu kembali berdiri tegak dan berputar pada porosnya hingga ia menatap bayangan dirinya yang berada di hadapannya sendiri. Ekpresi wajah seorang gadis bermarga Jung itu bisa digambarkan cukup serius saat menarikan bagian ini.

"Biddeokhage seoseo jjuk goerobhigetjiㅡ" lagi-lagi dara dengan surai merah itu kembali terduduk, kali ini dengan pahanya yang menyentuh lantai dan tungkainya yang lain terlipat tegak. Dengan gerakan memutar kepalanya, mahkota panjang Agnes terkibas sempurna mengikuti arah gerak dari kepala sang gadis.

"ㅡnaega jom swibjin anhji~" selesai mengibaskan surainya, anak semata wayang itu segera berdiri dan berjalan ke sisi kiri ruangan, bertukar tempat dengan rekan yang telah bersiap mengambil posisi pusat ruang latihan.

[ @WM_Hayoung98 ]

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ ㅣㅣㅣ ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅜ

[ @WM_Hayoung98 ]

Tanpa membuang banyak waktu, Agnes segera berdiri tegak meninggalkan posisinya sejenak seraya melakukan lipsync. <https://t.co/kCa5Amefpz>

'Ama nan anil geol~'

Ekspresinya saat ini bisa dikatakan sedikit congkak dengan seringai tipis yang nampak meremehkan. Telunjuknya terangkat dan digerakkan di udara menekankan arti dari frasa 'anil geol' yang merupakan sebuah kalimat penyangkalan; bukan.

'Yeah ama majeul geol ije dulmanui bimil mandeureojulge swit!"

Lantunan rap kembali mengisi ruang latihan yang digunakan ketiga gadis tersebut. Sejenak berada di posisi pusat, Agnes bergerak ke sayap kiri ruangan sambil menyisir surai dengan jemari lentiknya. sejurus kemudian ia melangkahkan kedua tungkainya kembali ke posisi awal. Tarsal milik sang puan terbuka lebar dan salah satu lengannya berkacak di pinggang, sementara jari telunjuk tangan kanannya menempel di bibir merah sang gadis pada larik 'swit!'.

'Dulmanui swit!'

Agnes yang berdiri di dekat salah satu rekan traineenya itu menoleh ke arah gadis yang berada di sampingnya. Detik selanjutnya sang dara kelahiran Seoul tersebut kembali mengulang gerakan 'swit!' seraya menatap ke arah pantulan dirinya di cermin. Agnes mengambil beberapa langkah kebelakang, bertukar tempat dengan gadis yang memangku nama Baek Hayoung.

[ @WM_Hayoung98 ]

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ ㅣㅣㅣㅣ ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

[ @WM_Hayoung98 ]

Seulas senyum manis kembali terpatri di paras ayu gadis yang lahir di Seoul dua puluh tahun silam. Posisinya kembali bertukar dengan sang bungsu yang berada di baris paling depan. Dua rekannya yang lain berdiri beberapa langkah di sisi belakang dirinya membentuk sebuah segitiga. Saat ini ketiga gadis itu berdiri menyamping, tepat setelah dance break dengan pukulan perkusi yang cukup jelas verse akhir kembali menyapa rungu para pendengarnya.

'Aya! meoriga apeul geol.' Kedua lengan tersilang Agnes yang berada sejajar dengan daun telinganya segera ia antarkan ke ke sisi tubuh dengan memutarkan pergelangan tangan sang gadis. Tubuhnya sedikit membungkuk dan jarinya ia jentikkan pada frasa 'geol'.

<https://t.co/CCmkmPPMOS>

'Naneun meori apeun geol~' tangan kanan yang berada di bagian luar ia bawa ke arah kanan hingga posisi berdirinya kini berlawanan dengan posisi sebelumnya. Begitu ia kembali menghadap ke bagian depan, kedua lenganya ia angkat sejajar pinggang. Gerakan memainkan pundak diikuti dengan tangkai kakinya yang terangkat seirama dengan gerakan bahu sang gadis.

'Jamdo oji anheul geol~' Agnes kembali menekuk salah satu lututnya; mencondongkan tubuh bagian atasnya ke arah depan. Lengan kembarnya sempat terulur kebelakang sebelum akhirnya ia memutar pergelangan tangannya sekali lagi dan mengehentakkan alat geraknya itu di sisi tubuh.

<https://t.co/ciVEnnSWuD>

'Neon swibge nal itji mothalgeolㅡ' berdiri tepat menatap pantulan dirinya di dalam cermin, gadis yang paling tinggi itu segera merentangkan tangan kirinya ke arah depan. Tangan yang lain ia antarkan ke depan menyentuh pasangannya seraya membawa kaki kanannya terangkat untuk menyamakan dengan tempat kaki kirinya menapak.

Seraya tersenyum Agnes membelah surainya dengan jemari lentik yang menyisir mahkota kemerahannya itu. 'Neoreul itji mothalgeol~' telunjuk sang puan menunjuk pantulan dirinya yang kemudian disusul dengan ujung bibir Agnes yang tertarik ke atas.

'ㅡeoneu nal ggamjjak natanan' kembali memainkan telunjuknya yang mengacung tubuh gadis itu berayun mengikuti irama. Salah satu lengannya di angkat setinggi dada, sekon berikutnya ia turunkan dan melakukan gerakan yang sama dengan lengan lainnya secara repetitif.

'jinjja ne cheossarang!' Agnes bergeser ke sayap kiri ruangan dengan kembali menempatkan lengannya yang tertekuk sejajar pinggang. Sampai di tempat berdiri yang baru ia memberikan sang bungsu kendali penuh untuk berada di posisi tengah.

[ @WM_Hayoung98 ]