Notes

Tugas PTIH : Shannon Williams - Slytherin - 1stAU

1. Horcrux : Lukisan Dinding di rumah keluarga Williams

2. Pemilik : Keluarga Williams

3. Pembunuhan yang digunakan : Danee, sepupu Shannon.

4. Lokasi : Rumah keluarga Williams

5. Backstory : Shannon adalah anak bungsu dari keluarga yang terdiri atas ayah, ibu, dan seorang kakak laki-laki. Mereka sangat menyayangi dan memanjakan Shannon, namun gadis itu tidak tumbuh menjadi seseorang yang egois. Sebenarnya ia sangat menginginkan saudara perempuan dan menganggap Danee, sepupunya yang telah kehilangan kedua orangtuanya itu sebagai saudari kandungnya sendiri.

Mereka sangat akrab sampai suatu ketika mereka menyukai laki-laki yang sama. Shannon merasa selama ini ia sudah banyak mengalah untuk Danee. Ia memberi cakenya pada Danee jika gadis itu masih menginginkannya, memberikan mainannya bahkan merelakan jika mainan itu rusak ditangan Danee, dan sekarang ia ingin menjadi egois untuk pertama kalinya. Danee juga tidak ingin mengalah tapi kecantikan dan bakat sihir Shannon mampu meluluhkan hati Hanbin, laki-laki yang diperebutkan kedua gadis itu. Hanbin memilih Shannon dan membuat Danee sangat marah. Ia mulai merencanakan hal-hal jahat, pertama-tama dengan memberikan Hanbin ramuan cinta dan hal itu berhasil membuat Hanbin jatuh hati pada Danee. Tapi Shannon segera mengetahuinya dan menggagalkan tindakan Danee. Pada akhirnya Hanbin sangat membenci Danee dan kembali pada Shannon.

Hari itu adalah hari yang sangat menyakitkan bagi Shannon. Ia merasakan luka batin yang sangat dahsyat. Dengan gilanya sepupunya itu membunuh kedua orangtua Shannon dengan mantra kutukan yang mampu menghilangkan nyawa dalam sekejap. Tidak hanya itu, ia pun menyiksa kakak laki-laki Shannon dengan mantra Crucio karena memergoki gadis itu membunuh kedua orangtuanya. Shannon berlari menuju ruang tamu rumahnya karena mendengar jerit kesakitan kakak laki-lakinya dan ketika ia melihat Danee serta kakak laki-lakinya yang sedang sekarat, Danee segera merapalkan mantra untuk membunuh kakak laki-laki Shannon.

Amarah dan dendam bercampur menjadi satu saat ia melihat Danee hanya tersenyum setelah melakukan tindakan keji itu. Dengan cepat Shannon meraih wandnya dan merapalkan mantra Sectumsempra terhadap gadis dihadapannya. Danee yang mengerang kesakitan tidak mampu meraih wandnya yang terlempar untuk melawan sepupunya. Shannon mendekati Danee dan dengan satu gerakan singkat, ia segera membunuh Danee dengan mantra yang ia gunakan untuk membunuh kedua orangtua serta kakak laki-laki Shannon. Ia mendongakan kepala dan melihat lukisan dirinya dan kakaknya terpampang di dinding. Dengan wajah yang basah karena air mata, ia memasukan potongan jiwanya ke dalam lukisan itu. Ia bertekad menjaga lukisan itu dengan sepenuh hatinya. Lukisan yang menggambarkan kenangan bersama kakak laki-laki yang sangat ia cintai.

6. Wujud Dalam Horcrux : Kekokohan lukisan yang tidak luntur dan bingkainya yang tidak rusak dimakan rayap akibat besarnya kasih sayang Shannon terhadap kakaknya.

7. Penghancuran : Setelah menikah dan mencapai usia yang sudah tua, Shannon menceritakan mengenai horcrux yang ia buat kepada Hanbin. Hanbin yang saat itu sudah mulai sakit-sakitan tidak menjadi membenci Shannon karena ia tahu seberapa terpukulnya Shannon dulu. Laki-laki itu hanya berkata "Apa kau tidak lelah dengan dunia yang penuh dengan kebencian ini?". Dengan pemikiran yang panjang, Shannon memutuskan untuk memusnahkan horcrux itu. Kematian Hanbin serta usianya yang sudah tidak muda, ia hanya menginginkan agar bisa bersama orang-orang yang ia cintai. Ia memusnahkan sendiri horcruxnya menggunakan mantra Fiendfyre dan berakhir dengan kematiannya sendiri.