Notes

2. Pembangunan pertanian telah memberikan sumbangan yang berarti bagi perekonomian nasional, yang dapat dilihat dari
nilai Produk Domestik Bruto (PDB),
jumlah rumah tangga yang mengandalkan sumber pendapatan dari sektor pertanian,
penyerapan tenaga kerja,
meningkatkan nilai dan volume perdagangan internasional atas produk pertanian nasional,
ketersediaan sumber pangan masyarakat.
dan peningkatan pendapatan masyarakat.

3. Kota Batam bukan merupakan kota yang dikembangkan menjadi Kota yang berbasis pada pertanian, namun peranan disektor ini sangat menentukan dalam penyediaan akan hasil pertanian sebagai kebutuhan pokok dari masyarakat yang ada di Kota Batam. Namun untuk memenuhi kebutuhan tersebut diperlukan solusi terhadap berbagai masalah yang sering dihadapi oleh petani. Kebutuhan akan sayuran dikota Batam sangat tinggi 79.200 ton /bulan, yang baru bisa dipenuhi oleh petani kota Batam 31,7 % dari kebutuhan (25.095 ton / tahun) kekurangannya didatangkan dari luar Batam.

6. Di bidang ketahanan pangan Kota Batam bukan merupakan daerah produksi sehingga sangat rentan ketersediaan pangan oleh karena itu perlu dilakukan analisis

What to do:
Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran, maka Kementerian Pertanian menyusun dan melaksanakan Tujuh Strategi Utama Penguatan Pembangunan Pertanian untuk Kedaulatan Pangan (P3KP) sebagai berikut :

Untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan pertanian untuk menyerap tenaga kerja, strategi yang akan ditempuh adalah sebagai berikut:


Peningkatan ketersediaan dan pemanfaatan lahan, peningkatan infrastruktur dan sarana pertanian, pengembangan logistik benih/bibit, penguatan kelembagaan petani,
penguatan pembiayaan modal pertanian, pengembangan bioindustri dan bioenergy, penguatan jaringan pasar produk pertanian, melakukan pembinaan dan pelatihan teknis, melakukan pengawasan hasil produk pertanian, untuk meningkatkan kualitas hasil pertanian.


Peningkatkan hasil pertanian dengan cara mengoptimalkan lahan yang sudah ada (Intensifikasi Pertanian):
penguatan kelompok petani dan peternakan yang dilakukan oleh tenaga penyuluh pertanian melalui pembinaan dan sosialisasi tentang teknologi budidaya pertanian dan peternak Serta pemberian bantuan berupa sarana dan prasarana pertanian dan peternakan
meningkatkan hasil pertanian dengan cara memeperluas lahan pertanian yang sebelumnya di manfaatkan sebagai lahan pertanian (Ekstensifikasi Pertanian):
melakukan pemusatan kawasan lahan pertanian terpadu.
Mengembangkan jaringan dan sistem koordinasi lintas wilayah guna mensikronkan dan mensinergikan kebijakan pertanian,
Memberdayakan masyarakat dalam pemantapan dengan focus pada tingkat rumah tangga dan dikembangkan dengan basis sumberdaya lokal,


Pengembangan sistem dan usaha pertanian berdaya saing tinggi yang diupayakan melalui efisiensi dengan memanfaatkan inovasi dan teknologi, peningkatan produktifitas dan nilai tambah serta berorientasi pasar, berkerakyatan yang diupayakan dengan melibatkan masyarakat secara luas, fokus pada UKM dan menggunakan sumberdaya yang dikuasai oleh rakyat, Berkelanjutan, diupayakan melalui peningkatan kapasitas sumberdaya, penggunaan teknologi ramah lingkungan Desentralisasi yang berarti sentra pertumbuhan agribisnis di daerah, meningkatkan konstribusi agribisnis dan meningkatkan pembangunan infrastruktur di daerah. Optimalisasi upaya percepatan penganekaragaman konsumsi pangan. Peningkatan sumberdaya manusia yang terkait dengan ketahanan pangan. Optimalisasi pembiayaan mendorong berkembangnya ketahanan pangan. Revitalisasi penyuluhan ketahanan pangan

Kelebihan:
Secara geografis lokasi Kota Batam sangat strategis dan ekonomis sebab berbatasan langsung dengan pusat pasar internasional yakni Singapura. Tersedianya sumber daya pertanian yang potensial didukung Iklim/cuaca serta transportasi dan infrastruktur yang memadai menjadi keunggulan kompetitif yang dimiliki Kota Batam. Dengan adanya kebijakan pemerintah dan program pendukung serta kelembagaan dan petugas teknis yang siap bekerjasama terkait kebijakan ekspor dan perdagangan bebas yang memudahkan banyak pengusaha menanamkan modalnya ke Batam

Kelemahan:
Isu strategis yang dihadapi di Indonesia juga terjadi di Kota Batam antara lain tidak sebandingnya hasil produksi pertanian dengan jumlah penduduk Kota Batam, wilayah kepulauan yang terpencar sehingga perlu kebijakan yang strategis dalam melakukan pembinaan masyarakat petani dan memerlukan cost yang relatif besar untuk operasional, masih kurangnya pemanfaatan pulau-pulau / wilayah pesisir Kota Batam sebagai diversifikasi usaha pertanian, belum adanya kepastian hukum tentang lokasi yang bisa digunakan sebagai lahan pertanian yang legal, belum optimalnya sarana dan prasarana serta permodalan bagi petani untuk meningkatkan usahanya, masih kurangnya pengetahuan dan ketrampilan petani dalam mengelola usahanya, sistem bertani yang masih tradisional, rendahnya kualitas produksi yang dihasilkan karena teknologi, penanganan pasca panen dan pengolahan hasil masih belum optimal, komoditi yang dihasilkan belum berorientasi komparatif dan kompetitif, belum tersedianya uji mutu hasil pertanian dan peternakan, kontinuitas produk dan pengawasan masih kurang,