Notes

[Dalam Ruang Interogasi]

Suspect 1: Megan
Detektif: Apa yang kau tau tentang kematian Hunka?
Megan: (sambil menunduk) Sebelum hari itu, aku melihatnya bersama gadis lain, Sharon. Aku kira mereka hanya teman, tapi sepertinya sudah lebih dari itu. Gadis itu tidak pernah tau aku adalah pacar Hunka, dan dia pergi meninggalkan Hunka dalam apartemen bersamaku. Saat itu, dia memutuskanku tanpa basa-basi, dan dia langsung berjalan melewatiku begitu saja. Aku seperti angin. Beberapa menit kemudian, aku meninggalkan Hunka dalam apartemen sendirian. Pagi ini, yang aku tau, dia sudah tak bernyawa.

Suspect 2: Sharon
Detektif: (menanyakan pertanyaan yang sama)
Sharon: (menatap datar si detektif tepat di mata) Tadi malam aku memang meninggalkan Hunka di apartemennya bersama Megan. Itu hanya acting. Tentu saja aku tau Hunka mempunyai pacar, tapi dia bilang bahwa Megan tidak berarti apa-apa baginya.

Suspect 3: Meicher
Meicher: (melipat tangannya di depan dada dengan santai) Aku kakak dari Megan. Iya, aku membenci Hunka karena dia menyakiti adikku. Tapi aku tidak pernah masuk ke dalam apartemennya jika dia ada di dalam. Aku datang 2 hari yang lalu untuk mengunjungi Megan. Setauku, Hunka sedang bersama perempuan itu.

Setelah detektif mengiterogasi ketiga tersangka, ia melihat catatan berisi petunjuk yang sudah didapatnya.

Alat pembunuh: Sianida dalam ice cream sundaes dengan topping kacang almond.

Clue 1:
MDHKSNDD4 (di dalam kamar)
DWCJBABD6 (di meja belajar)
BNDBQUDS2 (di meja makan)
QWOSDBIE3 (di tempel pada layar TV)
JTENHEBJ1 (di dapur)
HGJUBOYG5 (di dalam lemari)

Clue 2:
Secarik kertas yang digenggam korban bertuliskan '(-)'.