Notes![what is notes.io? What is notes.io?](/theme/images/whatisnotesio.png)
![]() ![]() Notes - notes.io |
- PLOT START -
[RavenGlow - Current Time]
Weyn terus melihat kearah atas kamarnya dengan posisi telentangnya diatas kasur. Entah apa yang ia pikirkan sekarang karena ia tidak juga beranjak dari posisinya itu sedari tadi.
'Bluk' , Terdengar suara dari arah bawah kasurnya. Ia langsung tersadar dari lamunannya tadi dan mengalihkan pandangan mencari arah suara tadi.
"Ah ternyata buku ini", Ia lalu mengambil benda yang jatuh tadi dengan keadaan masih terbuka. Mata weyn terus membaca tulisan yang terdapat di buku itu,
'Note: Membuat Ramuan Penyusut Untuk Tugas Madame Fleurd'
Itulah kata yang ia temukan didalam benda itu yang ternyata adalah buku catatannya.
"Ah iya, aku belum mengerjakan tugas ini. Sebaiknya aku kerjakan sekarang saja!" ujarnya sambil tergesa-gesa mencari perkamennya yang berisi cara-cara pembuatan ramuan itu.
Setelah mendapatkannya, ia langung mengambil jubahnya dan langsung bergegas keluar dari croom dan asramanya.
Lalu ia berhenti sejenak, "Ah, sial. Aku kan belum mencari bahan-bahan untuk membuat ramuannya. Aku cari sekarang saja lah" ujarnya dengan raut wajah sedikit cemas.
Ia lalu mengeluarkan perkamen dari jubahnya dan membacanya.
'Bahan-Bahan: - Setetes Jus Limpah, - Limpah Tikus, -Ulat Bulu,- Kulit shrivelfig, -Akar Daisy, -Air'
"Sebaiknya aku mencari ulat bulu dulu" ujarnya sambil bergidik karena memikirkan kegeliannya terhadap hewan itu, tapi demi tugas Ia rela melakukan apa saja.
'Huft', Ia lalu langsung turun dari asramanya menuju halaman kastil.
Sesampainya disana ia mencari daerah yang dipenuhi oleh tanah-tanah. Matanya lalu tertuju pada satu titik, "Aha! Itu dia" ujarnya sambil menggerakan kakinya menuju daerah yang ia maksud tadi.
Ia pun berlutut dan mengambil tangkai tanaman yang tercecer diantara tanah-tanah itu. Dahinya lalu berkerut. Ia terus mencari dimana keberadaan ulat-ulat itu dengan tangkai yang ia pegang. Raut wajahnya lalu berubah menjadi sedikit -senang-. Tentu saja, karena ulat-ulat kecil yang ia cari kini berhasil ia temukan. Lalu ia langsung mengambil ulat itu dengan tangkai pohon yang ia pegang sebanyak 2 ekor. Ia lalu menempatkan ulat-ulat itu di daun-daun yang telah ia ambil dari sekitar tempat ia berlutut itu. Setelah itu, ia langsung berdiri dan berjalan menuju hogwarts lagi tentu saja dengan membawa ulat yang ia ambil juga.
[Hogwarts-21:26]
Ia berhenti didepan pintu arah dari halaman. "Astaga aku bahkan belum meminta kunci pada prof elizabeth. Sebaiknya aku langsung ke ruangannya" ujarnya sambil menggerakan kakinya kearah yang ia tuju dengan terus memegang ulat bulu yang ia bawa tadi.
[Lorong Hogwarts-21:30]
Ia sampai di sebuah lorong Ia terus berjalan mencari ruangan yang ia tuju dengan nafas terengah-engah. Lalu ia menghentikan langkahnya tepat didepan sebuah ruangan yang terdapat tulisan "Professor Elizabeth's Room". Ia lalu mengetok-ngetok ruangan itu, "Permisi, apakah ProfsElizabeth ada didalam?" tanyanya sambil terus mengetok ruangan itu dengan sopan
ProfsElizabeth : "Ada, silahkan masuk."
Weyn lalu membuka pintu ruangan itu lalu masuk. Ia lalu menyembunyikan ulat yang ia pegang ke belakang badannya dan mencoba mengatakan sesuatu.
Sonweyndy : "Jadi begi prof..eum" ujarnya gugup "Saya ingin meminjam kunci ruang ramuan untuk mengerjakan tugas ramuan dari madam fleurd. Bolehkah prof?" ujarnya bertanya pada ProfsElizabeth dengan gugup.
ProfsElizabeth : "Hm, ramuan apa?"
Sonweyndy : "Ramuan penyusut prof..."
ProfsElizabeth : "Apa guna ramuan itu?"
Sonweyndy : "Eum, ramuan ini digunakan untuk mengurangi ukuran dari sang peminum prof.."ujarnya yang mulai gugup lagi
ProfsElizabeth : "Ukuran apa? Tubuh atau usia?"
Sonweyndy : "Ukuran tubuh prof,tentu saja. Dan juga ukuran usia tidak bisa diubah prof,hanya bisa,menambah dan tidak mengurang"
ProfsElizabeth : "Yosh, lalu hal - hal apa yang harus diperhatikan dalam pembuatan ramuan ini?"
Sonweyndy : "Pertama,penambahan jus lintah dan limpa tikus prof. Kedua bahan itu tidak boleh dimasukan berlebihan. Kedua banyaknya adukan dalam ramuan ini prof. Itu menurut saya prof"
ProfsElizabeth : "Itu saja?"
Sonweyndy : "Iya prof. Yang lainnya adalah takaran bahan yang harus dimasukkan nanti prof"
ProfsElizabeth : "Apa yang akan terjadi jika hal - hal tadi disepelekan?"
Sonweyndy : "Tentu saja akan membuat ramuan ini gagal dan menghilangkan efek dari kegunaannya/warnanya prof"
ProfsElizabeth : "Warnanya kenapa?"
Sonweyndy : "Warnanya tidak akan seperti warna yang dirahapkan prof, yaitu warna hijau"
ProfsElizabeth : "Biasanya kalau gagal warnanya apa?"
Sonweyndy : "Contohnya, jika salah memasukan bahan maka warnanya akan berubah menjadi orange bahkan merah prof"
ProfsElizabeth : "Ah, oke. Sekarang coba kamu beritahu saya langkah - langkah pembuatan ramuan ini."
Sonweyndy : "Ah, baiklah prof" ujarnya sambil mengingat-ingat "Pertama tentu saja masukan air kedalam kuali, lalu masukan perasan akar daisy dan aduk selama 20kali, lalu masukan ulat yang sudah dipotong menjadi dua lalu masukan limpa tikus dan jus lintah lalu kecilkan api lalu biarkan sebentar lalu matikan apinya,selesai"
ProfsElizabeth : "Baik, akan saya pinjamkan kuncinya jika kamu mau berjanji untuk menjaga semua barang yang ada di sana, tidak meminjamkan kunci saya ke siapapun, dan mengembalikan kuncinya segera setelah selesai."
Sonweyndy : "Baik prof. Saya berjanji akan mengikuti apa
yang prof katakan barusan, dan tentu saya
akan mengembalikannya kembali"
ProfsElizabeth : "Baik, ini dia." (pic.twitter.com/aFasjwjsKK )
Ia mendekat kearah profselizabeth dan mengambil kunci itu. "Baik prof, terimakasih" ujarnya lalu keluar dari ruangan prof eliz
[Lorong Hogwarts-Current Time]
Ia kini sedang berjalan menuju ruang ramuan dari arah ruangan prof elizabeth. "Di dalam -c- tadi benar-benar menegangkan. Huft. Untung saja semuanya sudah berlalu" ujarnya sambil menstabilkan nafasnya yang sedari tadi -terengah-engah karena terbawa gugup.
[Depan Ruang Potion-Current Time]
Setelah berjalan menyusuri lorong-lorong hogwarts yang sedikit gelap itu, Ia pun kini sampai di depan ruangan yang terdapat tulisan "Potion's Room" di pintunya. Ia lalu mengambil kunci ruangan itu yang telah diberikan oleh prof elizabeth tadi yang ia simpan di kantung jubahnya. Ia lalu membuka ruangan itu perlahan setelah ia berhasil memutar kunci di lubang kunci dari pintu itu. Ia langsung masuk ke ruangan itu dengan perlahan dan tidak lupa menutup pintu ruangan itu kembali.
[Potion's Room-Current Time]
Ia sudah berada didalam ruang ramuan. Lalu ia,mencari meja yang pas untuknya membuat ramuan penyusut yang ia maksud. Ia lalu menaruh ulat bulu yang sedari tadi ia pegang ke mejanya. Lalu ia mengambil perkamennya yang ia taruh didalam kantung jubahnya. Lalu ia membaca kembali bahan-bahan untuk membuat ramuannya
'Bahan-Bahan: -Jus Lintah, -Limpah tikus, -Ulat Bulu, -Kulit Shrivelfig, -Akar Daisy, -Air'.
"Ah, sebaiknya aku cari ini di lemari bahan-bahan" ujarnya sambil berjalan menuju tempat yang ia maksud.
[Ravenclaw-18:17]
Weyn berjalan menuju croomnya, RavenGlow dengan membawa buku ditangan yang sudah ia pinjam dari perpustakaan sewaktu tadi.
Ia lalu membuka pintu croomnya dan menaruh bukunya disebelah tabung ramuan. "Ah iya aku hampir saja lupa mengembalikan kunci ruang ramuan yang kupinjam dari prof eliz tadi. Sebaiknya aku tunda dulu untuk membaca buku yang barusan kupinjam dan segera mengembalikan kunci ruang ramuan pada prof eliz." Ujarnya sambil mengambil kunci yang tergeletak disamping tabung ramuannya.
Lalu ia langsung menaruh kuncinya di kantung jubahnya dan langsung keluar dari croomnya dan tidak lupa menutup pintu croomnya terlebih dahulu, "krek".
(Flashback On)
[Di depan lemari bahan-Current Time]
Ia celingak celinguk mencari bahan yang ia butuhkan sambil membaca perkamennya yang berisi daftar bahannya. Ia lalu mengambil kotak yang bertuliskan 'kulit shrivelfig dan 'limpah tikus' serta mengambil botol yang berisi jus lintah.
"Jus lintah sudah, kulit shrivelfig dan limpah tikus sudah berarti tinggal akar daisy. Ah, ayolah dimana kau" ujarnya sambil mencari akar daisy didalam lemari bahan-bahan.
Setelah lama ia mencari barang yang ia maksud, ia pun mulai putus asa karena tidak juga menemukan barang itu di lemari bahan "Huft. Tidak ada pilihan lain, aku harus mencari sendiri akar daisy itu" ujarnya sambil menghela nafas dan menaruh barang yang ia ambil tadi ke mejanya.
Lalu ia langsung keluar dari ruang ramuan, tapi tentu saja menguncinya terlebih dahulu
[Halaman Hogwarts-Current Time]
"Huft, aku jadi harus dua kali ke tempat ini." ujarnya sedikit malas sambil berjalan menuju kumpulan tanaman daisy di ruang tanaman.
[Ruang tanaman outdoor-Current Time]
Sesampainya di ruang tanaman ia langsung mencari kumpulan tanaman daisy. Lalu matanya tertuju pada satu titik, "Ya! itu dia tanaman daisy" ujarnya sambil berjalan menuju kumpulan tanaman daisy. Sesampainya didepan tanaman daisy, Ia langsung mengambil satu pot tanaman daisy lalu langsung mengeluarkan tanamannya dari potnya.
Lalu ia langsung memotong akarnya menggunakan pemotong tanaman yang ia temukan disekitar tanaman itu.
Setelah itu ia langsung menaruh kembali pot yang ia ambil tadi dan langsung keluar dari ruangan tanaman itu dan langsung kembali juga ke hogwarts.
[Lorong hogwarts-Current Time]
Ia terus berjalan menyusuri lorong yang membawanya ke ruangan potion. Dengan langkah sedikit cepat, ia terus berjalan dengan membawa akar daisy yang ia ambil tadi. Lalu ia menghentikan langkahnya. Ya, ia menghentikan langkahnya tepat didepan pintu sebuah ruangan yang terdapat tulisan "Potion's Room". Ia langsung membuka pintu ruangan itu dengan kunci yang ia bawa dan langsung masuk kedalam ruangan itu dan menutup pintunya kembali.
[Potion's Room-Current Time]
Ia langsung menuju mejanya yang sudah terdapat beberapa bahan diatasnya. Lalu ia langsung menaruh akar daisy juga di sebelah bahan-bahan yang lain.
Setelah itu, ia langsung memasukkan 8 gelas air kedalam kuali sambil memanaskannya, ia memanaskannya menggunakan api yang kecil.
Lalu,sambil menunggu, ia mengambil akar daisy dan mengirisnya. Lalu setelah itu ia langsung menambahkan perasan akar daisy kedalam kualinya.
Lalu ia langsung mengaduknya dengan tempo berlawanan arah jarum jam sebanyak 20 adukan. Sambil mengaduk, ia menghitung juga, agar ia tahu sudah berapa banyak ia mengaduknya. "18...19...20!" ujarnya senang sambil mengentikan adukkannya.
Setelah itu ia mengambil ulat bulunya dan mengambil pisau. "Aih, maafkan aku ya. Kita akan berpisah disini" ujarnya sambil memukul ulat itu menggunakan pangkal pisau dengan perasaan sedikit tak tega.
Setelah ia yakin ulatnya sudah mati, ia langsung mengiris ulat itu dan langsung menambahkannya kedalam kualinya.
Setelah itu ia mengambil kulit shrivelfig dan langsung memasukkannya kedalam kuali. Ia lalu mengaduk isi kualinya sampai muncul gelembung-gelembung, "Wah, akhirnya" ujarnya mengamati isi kualinya dengan kagum.
Setelah itu, ia memasukan satu limpah tikus dan setetes jus limpah kedalam kualinya dengan takaran yang sudah ia pastikan sebelumnya. "Semoga saja warnanya tidak menjadi orange" ujarnya mengamati isi kualinya sambil mengecilkan apinya tetapi tidak sambil mengaduknya.
"Yap! warnanya ternyata tidak berubah menjadi orange. Aku harap aku benar-benar membuatnya dengan baik" ujarnya sambil meniup-niup dari atas kualinya lalu mematikan apinya dan mengambil tabung ramuannya untuk membuat sample ramuannya.
Ia lalu menuangkan 10-15 takaran cairan dari kualinya kedalam tabung ramuannya dan langsung menutup tabungnya.
Setelah itu ia menaruh tabung ramuan itu di mejanya, sedangkan ia membersihkan peralatan untuk membuat ramuannya.
Setelah semuanya selesai, ia langsung keluar dari ruang ramuan dengan membawa ramuan penyusut hasil buatannya.
"Huft, akhirnya selesai juga aku membuat ramuan ini. Sebaiknya aku kembali dulu ke asrama dan baru setelah itu aku mengembalikan kunci ruang ramuan pada prof eliz." ujarnya sambil berjalan kembali ke asrama
(Flashback off)
[Lorong Hogwarts-20:12]
Ia kini berada di lorong hogwarts yang menuju ke ruangan prof eliz. Niatnya tadi yang ingin langsung ke ruangan prof eliz sedikit tertunda karena saat perjalanan tadi ia bertemu dengan temannya dan jadinya ia mengobrol dengan temannya itu sampai lupa alasan awal ia keluar dari asramanya. Huft, ia terus berjalan menyusuri lorong itu sampai ia berhenti didepan sebuah pintu ruangan yang terdapat tulisan "Proffesor Elizabeth's Room" di depannya.
'Tok..Tok..'
"Permisi apakah ProfsElizabeth ada didalam?" ujarnya bertanya sambil terus mengetok sopan
ProfsElizabeth : "Ya, silahkan masuk."
Ia lalu masuk ke ruangan itu dengan perlahan dan tidak lupa menutup pintunya kembali.
Sonweyndy : "Malam prof, saya kesini karena ingin mengembalikan kunci ruang ramuan prof" ujarnya sambil memberikan kuncinya (pic.twitter.com/ir1pao7QVp )
ProfsElizabeth : "Ah, cepat juga. Terima kasih sudah dikembalikan." /smiles/
"Ah, iya prof. Cepat? saya bahkan meminjamnya tadi malam, kkk. Baiklah prof saya permisi dulu. Dan terimakasih prof. Selamat malam prof, selamat beristirahat" ujarnya sambil keluar dari ruangan @profselizabeth
[Depan Ruangan Prof Eliz-21:14] Setelah ia menutup pintu ruang prof eliz ia pun berjalan menuju asramanya.
"Huft, akhirnya selesai juga tugas membuat ramuan penyusut ini." ujarnya sambil menghela nafas lega.
Sambil berjalan, ia mengeluarkan buku catatannya yang ia ambil dari kantung jubahnya. Ia lalu membuka buku catatannya dan berhenti pada halaman 'Note' dan memberikan tanda ceklis pada salah satu isi notenya yang tertulis 'MEMBUAT RAMUAN PENYUSUT'.
-PLOT OFF-
![]() |
Notes is a web-based application for online taking notes. You can take your notes and share with others people. If you like taking long notes, notes.io is designed for you. To date, over 8,000,000,000+ notes created and continuing...
With notes.io;
- * You can take a note from anywhere and any device with internet connection.
- * You can share the notes in social platforms (YouTube, Facebook, Twitter, instagram etc.).
- * You can quickly share your contents without website, blog and e-mail.
- * You don't need to create any Account to share a note. As you wish you can use quick, easy and best shortened notes with sms, websites, e-mail, or messaging services (WhatsApp, iMessage, Telegram, Signal).
- * Notes.io has fabulous infrastructure design for a short link and allows you to share the note as an easy and understandable link.
Fast: Notes.io is built for speed and performance. You can take a notes quickly and browse your archive.
Easy: Notes.io doesn’t require installation. Just write and share note!
Short: Notes.io’s url just 8 character. You’ll get shorten link of your note when you want to share. (Ex: notes.io/q )
Free: Notes.io works for 14 years and has been free since the day it was started.
You immediately create your first note and start sharing with the ones you wish. If you want to contact us, you can use the following communication channels;
Email: [email protected]
Twitter: http://twitter.com/notesio
Instagram: http://instagram.com/notes.io
Facebook: http://facebook.com/notesio
Regards;
Notes.io Team