Notes

Lewat Metode Ini Ilmuwan Jepang Berhasil Ubah Ikan Lele Jantan Jadi Betina_

SariAgri - Ikan lele merupakan ikan yang cenderung mudah dibudidayakan di banyak negara, salah satunya Jepang.

Bahkan, sebuah penelitian yang dilakukan ilmuwan dari Kindai University's Aquaculture Research Institute di Jepang berhasil merubah ikan lele menjadi betina dengan menggunakan senyawa yang ditemukan dalam kedelai.

Menurut para ilmuwan, penemuan tersebut sangat menjanjikan untuk meningkatkan efisiensi produksi ikan lele yang betinanya dianggap lebih berharga daripada jantan dalam pasar makanan di Jepang.

Mereka menggunakan isoflavon yang merupakan senyawa dalam kedelai yang efeknya mirip dengan hormon wanita, sehingga dapat membuat kelompok ikan lele menjadi betina.

“Karena ikan lele betina tumbuh lebih cepat daripada jantan dengan menjadikan semuanya betina, efisiensi produksi akan meningkat. Ini bisa diterapkan pada ikan yang dibudidayakan lainnya yang betinanya dianggap lebih berharga,” kata Toshinao Ineno yang merupakan Ketua Tim Penelitian seperti dikutip The Mainichi.

Baca Juga: Selain Bikin Langsing, Ini 5 Manfaat Dahsyat Minum Air Putih di Pagi Hari Viral Harga Pecel Lele di Malioboro Mahal, Wisatawan: Gak Masuk Akal

Menurut Ineno, selama ini ikan lele merupakan alternatif dari belut yang jumlahnya semakin berkurang. berita kelautan dan perikanan Ikan lele betina, lanjut dia, dalam waktu 6 hingga 10 bulan setelah menetas dapat tumbuh hingga bobot minimal 600 gram.

“Meskipun telah diketahui bahwa pemberian hormon betina dapat mengubah lele jantan menjadi betina, namun cara ini dilarang untuk konsumsi ikan oleh manusia,” ungkapnya.

Dengan demikian, Ineno mendapat ide untuk menggunakan isoflavon kedelai yang dijual secara komersial sebagai suplemen makanan. Lalu percobaan dilakukan dengan membagi ikan lele ke dalam lima tangki yang berbeda.

Perlakuan pada lima tangki berbeda tersebut antara lain, satu tangki dengan air budidaya ikan biasa, tiga tangki dengan konsentrasi berbeda dari "genistein” (komponen kimia isoflavon kedelai) dan satu tangki dengan hormon wanita yang dilarutkan di dalam air.

“Tim memelihara 150 ekor benih di setiap tangki selama 15 hari, sebelum memindahkannya ke air biasa sampai berumur 150 hari,” jelasnya.

Hasil yang didapatkan yaitu 68 persen lele di tangki air biasa berjenis kelamin betina, 96 persen lele yang dipelihara di air dengan genistein pada konsentrasi 100 mikrogram per liter adalah berjenis kelamin betina.

Bahkan pada tangki dengan konsentrasi 400 mikrogram per liter menghasilkan 100% kelompok perempuan, sama seperti pada kelompok air yang diberi perlakuan hormon perempuan.

Namun genistein yang diekstraksi digunakan sebagai reagen dalam percobaan tersebut, akan tetapi metode tersebut dilarang dalam budidaya ikan untuk konsumsi manusia.

“Di masa depan, kami ingin memikirkan metode, di mana ikan lele dapat mengambil isoflavon kedelai dalam makanan mereka, seperti lees kedelai, selain itu tim juga bermaksud untuk mencoba membuat sturgeon-ikan yang menghasilkan kaviar-betina menggunakan isoflavon kedelai,” ungkap Ineno.

Video Terkait 



My Website: https://perikanan.sariagri.id/74311/jaga-populasi-dinas-perikanan-kota-semarang-tebar-1500-benih-ikan-nila