Notes

Dipasang Alat Pelacak Penyu Ini Tempuh Perjalanan Sepanjang 10.000 Km_

SariAgri - Seekor penyu tempayan (caretta caretta) bernama "Tuba" dilaporkan telah menempuh perjalanan lebih dari 10.000 kilometer (km) di laut lepas.

Pada tahun 2019, penyu itu telah dipasang alat pelacak satelit oleh Pusat Rehabilitasi Penyelamatan Penelitian Penyu Laut (DEKAMER) di Distrik Dalyan Muğla, Turki sebagai program pelestarian penyu di perairan Turki.

Berbicara kepada Anadolu Agency, koordinator ilmiah DEKAMER Doğan Sözbilen mengatakan bahwa penyu adalah makhluk yang hidup sangat lama dan menghabiskan sebagian besar hidupnya di laut. Ia mengatakan, Tuba yang cangkangnya dibersihkan di Pantai İztuzu, dilepaskan ke laut setelah alat pelacak satelit dipasang.

Langkah itu dilakukan untuk mendukung penelitian dan pengamatan habitat penyu dengan memanfaatkan teknologi yang kini sedang gencar digalakkan.

“Kehidupan Caretta carettas di laut juga sangat penting karena mereka menghabiskan hidup mereka di sana. Kami mulai memantau penyu dengan menggunakan teknologi pelacakan satelit untuk mendapatkan informasi ini. Tuba adalah salah satunya," ujarnya, seperti dilansir Hurriyet Daily News.


Seekor penyu dipasang alat pelacak. (hurriyetdailynews)

Pelacak satelit tersebut dapat mengikuti bagaimana penyu yang dilepas ke laut, berbalik ke arah pantai atau arah lain, dan hal itu dipengaruhi oleh medan magnet tanah dan arah arus.

“Tuba mendapat reaksi positif dari publik. Itu masih mengirimkan sinyal kepada kami sejak dilepaskan ke laut. Tuba menempuh 10.000 kilometer dalam dua tahun. Itu adalah salah satu kura-kura yang kami amati untuk waktu yang lama," jelas Sözbilen.

“Orang-orang bertanya tentang Tuba. Saat ini, petanya memiliki lebih dari 4 juta tampilan. Sungguh menggembirakan bahwa ada ketertarikan seperti itu pada Tuba", ujarnya menambahkan.

berita tentang perikanan Baca Juga: Jangan Panik! Ini Pertolongan Pertama Jika Disengat Lebah Dapat Paket Mencurigakan Berisi Ayam Hidup, Paula: Kok Serem Banget!

Dari pantauan satelit, setelah dibebaskan Tuba tinggal di lepas pantai Marmaris selama dua bulan. Lalu ia pindah ke Yunani dan kemudian ke Balkan dalam waktu sekitar satu bulan. Dia menghabiskan seluruh musim dingin di luar Malta. Pindah ke Italia dengan datangnya musim panas, Tuba pindah ke Laut Adriatik saat musim panas tiba.

Sözbilen mengatakan bahwa mereka memantau semua pergerakan Tuba dengan sangat baik dan akan terus mengawasi penyu selama masa pakai baterai alat pelacak memungkinkan.

“Masalah terbesar dalam studi pemantauan satelit adalah masa pakai baterai perangkat, jadi penelitian biasanya terbatas pada masa pakai baterai. Kami sejauh ini menerima informasi yang kami targetkan dari Tuba, tapi kami sangat penasaran bagaimana kelanjutan ceritanya, ”ujarnya.

Video Terkait 


Homepage: https://perikanan.sariagri.id/74314/pemkab-wakatobi-dorong-pengembangan-sektor-perikanan