Notes

Dulu Dihina Wanita Ini Kini Punya Bisnis Lele Terbesar di Nigeria _

SariAgri - Sandra Ndulue adalah sosok yang sangat menginspiratif karena sukses membangun usaha ternak lele terbesar di Nigeria. Kerja kerasnya tak hanya meningkatkan ekonomi tapi juga mematahkan mitos tentang peran kaum perempuan.

Dalam wawancaranya dengan The Fish Site, pendiri Pertanian dan Perikanan Ndulue di Negara Bagian Anambra, Nigeria ini pun berbagi cerita tentang perjuangannya.

Sandra Ndulue mendirikan Ndulue Farms and Fisheries di Nibo, Anambra State, setelah ia merampungkan pendidikannya di bidang pemasaran dari Universitas Nigeria. Ia memulai usahanya dengan membangun 10 kolam tanah berukuran sekitar 4,5 meter kali 9 meter dengan kapasitas produksi 8.000 ikan lele setiap kali panen.

Pada tahun 2015, ia berhasil memperluas tambaknya menjadi 30 kolam seluas 7,5 meter kali 12 meter dengan produksi sebanyak 100.000 ikan lele.

Sayangnya, pada tahun 2018, negara bagian Anambra dilanda banjir dan ia kehilangan lebih dari 70.000 ikan yang sudah dewasa. Ndulue pun sempat terpuruk namun ia berhasil bangkit. Berkat kerja keras dan ketekunannya, usaha budidayanya mampu menghasilkan 50.000 ikan lele setiap panen.

Baca Juga: Lewat Metode Ini, Ilmuwan Jepang Berhasil Ubah Ikan Lele Jantan Jadi Betina Tepurang, Buah 'Surga' yang Bisa Cegah Penyakit Kanker dan Jantung

Sandra Ndulue mengaku tertarik menekuni ternak lele sejak ia bekerja di sebuah keluarga yang memiliki sebuah peternakan ikan. Saat itu, ia masih di bawah umur.

"Meskipun saya bekerja tanpa lelah itu merupakan satu-satunya tempat saya menemukan kedamaian sejati. Merawat ikan adalah cara saya bersantai," ujarnya.

Sebelum memulai usaha budidaya, ia juga terpanggil setelah mengetahui fakta bahwa ikan di lautan menipis secara drastis.

"Membangun (peternakan lele) kembali adalah tugas yang berat, tapi saya senang telah melakukannya," ungkapnya bangga.

Dalam menjalankan usaha ternak lelenya, Ndulue selalu mengawasi kesehatan dan kecukupan air serta nutrisi ikan, termasuk memperhatikan tingkat kekeruhan air. Semua ia lakukan sesuai standar lingkungan, ia juga membagi waktu untuk menyortir ikan, menyimpan stok hingga proses panen.

"Saya suka apa yang saya lakukan, terlepas dari seberapa berat tuntutan fisik itu, setiap hari bagi saya adalah hari yang baik," jelasnya.


Sebagai pengusaha wanita, Ndulue mengaku masih merasakan adanya diskriminasi gender, perempuan masih kerap dipandang sebelah mata.

"Ada orang-orang yang dengan tegas menyatakan bahwa saya tidak berhak mengajarkan mereka tentang apa pun, terlepas dari seberapa berpengetahuan saya, hanya karena saya seorang wanita," ungkapnya.

Ndulue yakin jika perempuan punya peluang untuk terjun dan sukses di sektor usaha akuakultur. Apalagi peluang pasarnya masih sangat besar. Ia bahkan melihat perempuan punya sejumlah keuunggulan dalam berbisnis.

berita kelautan dan perikanan "Wanita bukan hanya pembangun rumah, tetapi pembangun bangsa. Setiap bidang ekonomi dunia membutuhkan sentuhan wanita karena sentuhan wanita adalah sentuhan Midas. Wanita memiliki apa yang diperlukan untuk mendorong batas keunggulan dalam rutinitas kehidupan sehari-hari, akuakultur juga demikian," tukasnya.

Harapan dan cita-cita Ndulue sederhana, ke depan ia berharap usahanya dapat berkembang dan bisa membuka kesempatan kerja bagi banyak orang.

"Saya ingin meningkatkan kapasitas saya menjadi lebih dari satu juta ikan lele dalam setiap siklus dan mempekerjakan lebih dari 100 staf. Dalam waktu 10 tahun, saya berharap dapat memberikan dampak pada dunia akuakultur dan banyak wanita pedesaan yang mengikuti tren saya," kata Ndulue, tentang mimpinya.

Video Terkait


My Website: https://perikanan.sariagri.id/74590/penyelundupan-bbl-kian-marak-pemprov-lampung-bentuk-tim-pencegahan