Notes

L-2 Bipolar

Gangguan bipolar adalah gangguan mental yang menyerang kondisi psikis seseorang yang ditandai dengan perubahan suasana hati yang sangat ekstrim berupa mania dan depresi,
karena itu istilah medis sebelumnya disebut dengan manic depressive . Suasana hati penderitanya dapat berganti secara tiba-tiba antara kebahagiaan (mania) dan kesedihan
(depresi) yang berlebihan tanpa pola atau
waktu yang pasti. Suatu ketika, seorang pengidap gangguan bipolar bisa merasa sangat antusias dan bersemangat
(mania). Saat suasana hatinya berubah buruk, ia bisa sangat depresi, pesimis, putus asa, bahkan sampai mempunyai keinginan untuk bunuh diri. Suasana hati meningkat secara klinis disebut sebagai mania, atau di saat ringan disebut hipomania. Pergantian mania dan depreai yang cepat disebut sebagai rapid-cycle. Gejala bervariasi dalam pola mereka, keparahan, dan frekuensi. Ada empat jenis episode suasana hati pada penderita gangguan bipolar, yakni mania, hipomania, depresi, dan episode campuran.

Gejala-gejala dari tahap mania
gangguan bipolar diantaranya:
-Gembira berlebihan.
-Mudah tersinggung
-Penuh ide dan semangat baru
-Nafsu seksual meningkat.
-Sangat aktif
-Sulit tidur.
-Merasa sangat bersemangat,dll


Tanda dan gejala hipomania

Tahap hipomania mirip dengan mania perbedaannya adalah penderita yang berada pada tahap ini merasa lebih tenang seakan-akan telah kembali normal serta tidak mengalami halusinasi dan delusi. Hipomania sulit untuk didiagnosis karena terlihat seperti kebahagiaan biasa, tapi membawa risiko yang sama dengan mania.

Gejala-gejala dari tahap hipomania diantaranya:
-Bersemangat dan penuh energi
-Bersikap optimis, selalu tampak
-gembira, lebih aktif, dan cepat
marah.
-Penurunan kebutuhan untuk tidur.


Tanda dan gejala depresi bipolar

Gejala-gejala dari tahap depresi diantaranya:
-Suasana hati yang murung dan
perasaan sedih yang
berkepanjangan.
-Sering menangis atau ingin
menangis tanpa alasan yang jelas.
-Kehilangan minat untuk melakukan
sesuatu.
-Tidak mampu merasakan
kegembiraan.
-Mudah letih, tak bergairah, tak
bertenaga.
-Sulit konsentrasi.
diri.
-pesimistis.
-Hilang nafsu makan atau makan
berlebihan.
-Sulit tidur, bangun tidur lebih awal,
atau tidur berlebihan.
-Kehilangan gairah seksual
Hampir semua penderita gangguan
bipolar mempunyai pikiran tentang
bunuh diri. dan 30% di antaranya
berusaha untuk merealisasikan niat
tersebut dengan berbagai cara.

Faktor Penyebab:
-Genetika
-Fisiologis
-Sistem neuroendokrin
-Lingkungan




L-3 Skizofrenia

Skizofrenia berasal dari akar kata bahasa Yunani skhizein (σχίζειν, "membelah") dan phrēn, phren- (φρήν, φρεν-; "ingatan") adalah gangguan mental yang ditandai dengan gangguan proses berpikir dan tanggapan emosi yang lemah. Keadaan ini umumnya berupa halusinasi, paranoid, keyakinan atau pikiran yang salah yang tidak sesuai dengan dunia nyata serta dibangun atas unsur yang tidak berdasarkan logika, dan disertai dengan disfungsi sosial dan pekerjaan yang signifikan.Pengobatan andalan adalah pengobatan dengan antipsikotik yang pada umumnya menekan aktivitas dopamine (dan kadang-kadang serotonin) reseptor. Psikoterapi dan rehabilitasi vokasional dan sosial merupakan perawatan yang juga penting. Pada kasus yang lebih serius yang melibatkan risiko untuk dirinya dan orang lain, maka perlu dilakukan perawatan di rumah sakit secara paksa, walaupun lama perawatan di rumah sakit sekarang ini lebih singkat dan tidak sesering waktu sebelumnya.



L-4 Jatuh cinta

Menurut psikolog, butuh 90 detik- 4 menit untuk membuat kita 'kecanduan' kepada seseorang. Helen Fisher dari Rutgers University membagi perjalanan sang cupid menjadi tahap yaitu hasrat (lust), daya tarik (attraction) dan terikat (attachment). Cupid maksudnya sekelompok senyawa yang meracik reaksi kimia yang membuat orang tersipu-sipu, salah tingkah atau gejala-gejala lainnya.

Tahap awal, hormon testosteron pada pria dan estrogen pada wanita bekerja sama membuat perasaan cinta setelah manusia melalui masa pubertas.
Tahap kedua adalah tahap daya tarik. Di sini muncul adrenalin, dopamine dan serotonin yang membawa sensasi.
Di tahap terakhir muncul oksitosin dan vasopressin yang membuat pasangan ini selalu bersama hingga hanya maut yang bisa memisahkan.

Fakta ilmiah menunjukkan cinta datang lewat “hidung”. Awalnya, wanita mengeluarkan zat kimia feromon, yang dihasilkan selama masa ovulasi. Feromon ini akan “tercium” lewat hidung lawan jenisnya. Sebaliknya nada suara pria yang berat dan penuh percaya diri dapat menarik perhatian wanita karena mengandung kadar testosteron. Setelah feromon terdeteksi, adrenalin akan memacu detak jantung. Kemudian dopamine akan bereaksi untuk memberikan perasaan bahagia yang tak terlukiskan. Dr.Donatella Marazziti, Psikiatri dari University of Pisa mengadakan survei terhadap sampel darah dari20 pasangan yang sedang jatuh cinta. Ia menemukan kadar serotonin yang tinggi hingga hampir menyamai level terendah dari obsesi kompulsif. Akhirnya, setelah pasangan menikah, zat oksitosin dan vasopressin akan bekerja keras untuk mempertahankan kesetiaan.



L-4 neurobiologi

Neurobiologi adalah cabang ilmu yang mempelajari tentang kinerja sistem saraf, fisiologi dan hubungannya dengan perilaku manusia. Neurobiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang saraf.

Secara umum, gejala psikologis
dikelompokan dalam lima katagori
utama fungsi otak yang juga saling
berhubungan:
1. Kognisi:
Adalah perilaku yang berhubungan dengan kognisi merupakan perilaku
yang berhubungan dengan proses informasi skizrofenia. Perilaku ini termasuk semua aspek
ingatan, perhatian, bentuk dan
jumlah ucapan ( kelainan pikiran
formal ), pengambilan keputusan,
dan delusi (bentuk dan isi fikiran).
2.Persepsi:
Adalah: persepsi mengacu pada
identifikasi dan interprestasi awal
dari stimulus berdasarkan situasi
yang diterima melalui panca indra.
3. Emosi:
Perilaku yang berhubungan dengan
emosi adalah emosi dapat
diekspresikan secara berlebihan
dengan sikap atau kurang dengan
sikap yang tidak sesuai. Individu
yang mengalami skizofrenia
biasanya mempunyai masalah
dengan hipoekspresi.
4. Perilaku:
Perilaku yang berkaitan dengan
gerak dan perilaku adalah respons
neurobiologik maladaptif
menimbulkan perilaku yang aneh,
tidak enak dipandang,
membingungkan , sukar mengelola
dan tampak tidak kenal dengan
orang lain
5. Sosialisasi:
Perilaku yang berkaitan dengan
hubungan kemampuan untuk menjalin
hubugan kerja sama dan saling
tergantung dengan orang lain.