Notes

Rangkuman Pertemuan 7

A. Big Data
Dimensionality reduction atau reduksi dimensi adalah teknik untuk mengurangi dimensi dataset dalam hal ini fitur data. Biasanya dataset yang ingin diproses memiliki puluhan bahkan mungkin ratusan fitur atau kolom. Dengan reduksi dimensi, kita dapat mengurangi jumlah fitur atau kolom tanpa menghilangkan informasi dari dataset tersebut.

B. Pemrograman Berbasis Objek (Praktikum/Teori)
-) Percabangan IF
Percabangan ini hanya memiliki satu pilihan. Artinya, pilihan di dalam IF
hanya akan dikerjakan kalau kondisinya benar.

-) Percabangan IF/ELSE
Sedangkan percabangan IF/ELSE memiliki pilihan alternatif kalau
kondisinya salah.
IF: “Jika kondisi benar maka kerjakan ini, kalau tidak silahkan lanjut”
IF/ELSE: “Jika kondisi benar maka kerjakan ini, kalau salah maka
kerjakan yang itu, setelah itu lanjut”

-) Percabangan IF/ELSE/IF atau SWITCH/CASE
Jika percabangan IF/ELSE hanya memiliki dua pilihan saja. Maka
percahangan IF/ELSE/IF memiliki lebih dari dua pilihan.

C. Mobile Programming
1. Debugging adalah sebuah istilah di dalam mencari error baik pada perangkat lunak maupun pada perangkat keras.

Android Studio menyediakan debugger yang memungkinkan melakukan hal-hal berikut ini dan banyak lagi :

Memilih perangkat untuk men-debug aplikasi Anda.
Menetapkan titik henti sementara dalam kode Java, Kotlin, dan C/C++.
Memeriksa variabel dan mengevaluasi ekspresi pada saat waktu proses.

2. Support Library menyediakan fitur dan class praktis tambahan yang tidak tersedia di Framework API standar untuk pengembangan dan dukungan yang lebih mudah di lebih banyak perangkat seperti dari komponen aplikasi dasar, widget antarmuka pengguna, penanganan media, hingga komponen aplikasi TV. Banyak dari class tersebut yang kompatibel untuk diimplementasikan pada versi sebelumnya, tetapi beberapa di antaranya merupakan fitur yang sepenuhnya baru. Berikut ini adalah daftar lengkap cara menggunakan support library :
- Kompatibilitas Mundur untuk API yang lebih baru - Sejumlah besar support library menyediakan kompatibilitas mundur untuk metode dan class framework yang lebih baru. Misalnya, class dukungan Fragment menyediakan dukungan untuk fragmen di perangkat yang menjalankan versi Android sebelum 3.0 (API level 11).
- Class Praktis dan Penunjang - Support library menyediakan sejumlah class penunjang, terutama untuk pengembangan antarmuka pengguna. Misalnya class RecyclerView menyediakan widget antarmuka pengguna untuk menampilkan dan mengelola daftar yang sangat panjang, yang dapat digunakan pada versi Android dari API level 7 ke atas.
- Proses Debug dan Utilitas - Ada banyak fitur yang menyediakan utilitas selain kode yang Anda masukkan ke aplikasi, termasuk library support-annotations untuk pemeriksaan lint kode yang lebih baik pada input metode dan dukungan Multidex untuk mengonfigurasi dan mendistribusikan aplikasi dengan lebih dari 65.536 metode.


cara memastikan Android Support Library telah terinstal pada Android Studio adalah dengan mengonfigurasi IDE. Android Studio menyediakan akses ke dua file konfigurasi melalui menu Help :

- studio.vmoptions: Menyesuaikan opsi untuk Java Virtual Machine (JVM) di Studio, misalnya ukuran heap dan ukuran cache. Perhatikan bahwa di mesin Linux, file ini mungkin bernama studio64.vmoptions, bergantung pada versi Android Studio Anda.
- idea.properties: Menyesuaikan properti Android Studio, misalnya jalur folder plugin atau ukuran file maksimum yang didukung.

3. unit testing adalah kegiatan untuk menguji setiap unit atau komponen yang berada di dalam sebuah software

Ada dua jenis tes yang akan dilakukan

- Tes unit lokal. Ini dijalankan secara lokal di JVM (Java Virtual Machine). Karena mereka lokal, mereka cepat. dapat digunakan untuk menguji bagian-bagian kode yang hanya membutuhkan Java dan bukan Android API. (Terkadang dapat membuat objek API palsu untuk menguji lebih banyak hal secara lokal. Ini disebut mocking . Context Contohnya adalah tiruan .)

- Tes terinstrumen. Pengujian ini dijalankan di perangkat nyata atau di emulator. Itu membuat mereka lebih lambat dari pengujian lokal. Namun, mereka lebih fleksibel karena memiliki API Android lengkap yang tersedia.

D. Perancangan E-Bussiness
1. Contoh teknologi yang dapat diterapkan supaya rantai pasok bisa terjamin dan cepat, baik ke pemasok ataupun ke konsumen.
- Menggunakan sistem ERP yang memiliki fitur otomatis dan fungsionalitas Supply Chain Management (SCM). Sistem ini bisa diprogram secara otomatis untuk memesan kepada vendor ketika tingkat persediaan menurun atau berada pada tingkat tertentu.
- Menggunakan Standarisasi dari ERP salah satu kunci keberhasilan setiap strategi rantai pasok adalah proses standarisasi. Standarisasi dari ERP bisa memudahkan pekerjaan karyawan, meningkatkan akurasi, mendorong kinerja tim, menghemat waktu dan biaya, serta mengurangi kemungkinan salah komunikasi (misscomm).
- Manajemen Persediaan Real-Time dalam manajemen persediaan inventaris, perangkat lunak ERP menawarkan fitur inventaris yang memberikan visibilitas real-time yang lebih tepat sesuai dengan tingkat persediaanya. Hal ini tentu lebih memudahkan pekerjaan dibanding menggunakan manajemen inventaris tradisional.
- Metode Just-in-time (JIT) jika Anda menggunakan sistem ERP, sistem ini akan bekerja dengan baik dengan manufaktur secara tepat waktu. Metode ini akan mengurangi biaya persediaan dan meningkatkan perputaran persediaan.

2. Keuntungan Penerapan TI pada SCM
Keuntungan penerapan teknologi Informasi dalam manajemen Rantai Pasokan (SCM) akan memberikan manfaat bagi karyawan, karena manajemen SCM yang menggunakan sistem ERP akan memberikan karyawan sebuah kesempatan untuk mengerjakan hal lain karena sistem pembelian persediaan yang otomatis dari ERP.

E. Data Warehouse
1. Arsitektur data warehouse adalah sekumpulan produk yang saling berintegrasi yang mampu untuk melakukan proses ekstraksi dan transformasi data operasional untuk dimasukkan ke dalam basisdata agar end-user dapat melakukan analisis dan mengambil laporan.

2. Area utama DW
- Data storage (Penyimpanan Data), sebuah penyimpanan untuk menyimpan data data yang diperlukan
- Data acquisition (Akuisisi Data), proses yang digunakan untuk mengumpulkan informasi untuk tujuan menganalisa suatu gejala fisik atau elektrik seperti voltase, arus, suhu, tekanan, atau suara menggunakan komputer.
- Information delivery (Penyampaian Informasi), Penyampaian informasi pada pengguna yang mana terdapat teknik online, infraned serta email.

F. Enterprise Resource Planning
1. Triple Constraints adalah teori yang mengacu pada 3 batasan utama dalam manajemen proyek yaitu scope (ruang lingkup), schedule/time (jangka waktu), dan cost/budget (biaya). Teori Triple Constraints ini juga dikenal dengan beberapa istilah lain seperti Project Management Triangle, Iron Triangle, Project Triangle, atau Triple Constraint Triangle.

Teori ini menjelaskan bahwa kualitas setiap proyek yang sedang dikembangkan atau sudah dikembangkan sebelumnya dibatasi oleh 3 aspek utama dalam Triple Constraints tersebut. Dengan kata lain, keberhasilan atau kegagalan proyek bergantung pada scope, time, dan cost/budget yang ditentukan oleh stakeholders serta manajer proyek.

2. Cara kerja Business Process Improvement secara detail
a) Mengorganisir Perbaikan
Mengorganisir perbaikan adalah pengorganisir perbaikan yang bertujuan untuk mengelola proses bisnis internal maupun eskternal untuk menjadi lebih baik dalam suatu organisasi seperti berikut dibawah ini:
- Mendefinisikan proses bisnis yang kritis
- Pemilihan process owner
- Mendefinisikan batas-batas awal perbaikan
- Pembentukan dan pelatihan tim perbaikan proses
- Mengembangkan model perbaikan
- Menetapkan ukuran-ukuran keberhasilan

b) Pemahaman Proses
Pemahaman proses dilakukan untuk mencapai pemahaman seluruh dimensi yang ada di dalam proses bisnis yang berlangsung dalam organisasi sehingga proses yang berjalan jelas dan di mengerti oleh masing-masing dimensi fungsional dari bagan arus proses maupun prosedur yang ada didalamnya. Contohnya daalah sebagai berikut:

- Membuat bagan alir proses
- Hubungan-hubungan dengan sebuah proses yang berjalan
- Melakukan analisa waktu proses
- Pelaksanaan perbaikan yang cepat
- Pengaturan proses dan prosedur

c) Penyederhanaan Proses
Penyederhanaan proses adalah proses yang dilakukan untuk menyederhanakan proses dengan mengurangi waktu proses, menstandarisasi maupun memperbaharui proses yang semuanya bertujuan untuk memperbaiki efisiensi, efektivitas, dan adaptabilitas dari proses bisnis yang berjalan, yakni seperti beberapa contoh berikut:

- Menyederhanakan proses
- Pemilihan proses yang dikehendaki
- Mengurangi birokrasi
- Memperbarui peralatan
- Standarisasi proses
- Mengurangi waktu proses

d) Pengukuran dan Kontrol
Pengukuran dan pengontrolan proses bisnis dilakukan untuk mengontrol jalannya proses bisnis dengan melakukan pemeriksaaan dan pengukuran terhadap prediksi target yang ingin dicapai oleh organisasi. Misalnya seperti mengembangkan pengukuran proses dan target yang dicapai, menyediakan syistem umpan balik, dan melakukan pemeriksaan proses secara berkala.

e) Perbaikan Berkelanjutan
Perbaikan berkelanjutan dilakukan dengan tahapan dibawah ini dengan tujuan adalah untuk mencapai pengimplemantasian proses perbaikan selanjutnya dengan berbagai proses seperti perubahan, menghapus, menambahkan proses, dan sebagainya. Contoh-contoh kegiatannya adalah:

- Mengevaluasi dampak perubahan terhadap bisnis dan pelanggan
- Mengkualifikasikan proses
- Mencari dan menghilangkan masalah proses
- Studi banding proses
- Melihat kembali kualifikasi secara berkala

3. ADKAR Framework
ADKAR framework adalah salah satu change management tool yang mudah dipahami, mudah diterapkan dan sangat efektif bagi team pengelola perubahan dan change agent. ADKAR sendiri kepanjangan dari :
A: Awareness, kesadaran yang timbul akan perlunya melakukan perubahan.
Perubahan akan mudah dimengerti jika ada kesadaran yang timbul. Untuk menimbulkan kesadaran ini perlu bukti-bukti yang sangat kuat sehingga orang mau berubah.
D: Desire, keinginan yang kuat untuk berpatisipasi dan mendukung proses perubahan.
K: Knowledge, pengetahuan apa saja yang diperlukan untuk melakukan perubahan.
Pengetahuan adalah hal ketiga dalam ADKAR Model. Ia merujuk kepada proses pembelajaran yang timbul termasuk mengenai informasi bagaimana melakukan perubahan.
A: Ability, kemampuan untuk menerapkan keahlian dan perilaku yang diperlukan dalam perubahan.
R: Reinforcement, Kekuatan untuk menjaga perubahan yang yang terjadi.
Ini adalah hal yang sangat penting dilakukan karena banyak perubahan terjadi hanya di awal-awal perubahan itu dicanangkan, namun semakin lama dijalankan semakin tidak jelas arah, tujuan dan perubahan yang hendak dicapai.