Notes

Bayi Orangutan ke-100 Lahir di Suaka Margasatwa Lamandau_
Sariagri - Seekor bayi orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus) lahir di Suaka Margasatwa Lamandau (SML), Kalimantan Tengah (Kalteng) dari induk bernama Max. Ini merupakan kelahiran kedua bagi Max.
Kelahiran bayi orangutan pertama kali diketahui Kepala Resort SM Lamandau Sugih Trianto ketika melihat langsung Max membawa anaknya ke Camp Gemini pada 4 Januari 2022 sekitar pukul 15.21 WIB. kementerian kehutanan Namun saat itu belum diketahui jenis kelamin bayi Max.
Selanjutnya, pada 6 Januari 2022, Sugih Trianto bersama staf OF-UK melakukan pemantauan di Camp Gemini dan diketahui bayi Max berjenis kelamin betina. Pada saat pemantauan, Max sedang menggendong dan mencium bayinya.
Hingga kini staf Balai KSDA Kalteng dan staf lapangan OF-UK Indonesia masih mengikuti Max untuk memantau kondisinya dan bayinya selama beberapa minggu ke depan pasca melahirkan.
kementerian kehutanan Sejak Desember 2021 Max telah terpantau sedang hamil. Bayi orangutan itu merupakan kelahiran kedua Max yang diberinama Mely. Mely merupakan bayi orangutan ke-100 yang lahir di SM Lamandau. Sebelumnya, pada 2018, Max yang merupakan orangutan dari Orangutan Care Center and Quarantine (OCCQ) melahirkan bayi betina diberinama Monti.
Pada periode 2003 - Januari 2022, 100 individu orangutan telah lahir di area soft release SML. Di tahun 2020 lahir 7 individu orangutan, tahun 2021 (4 individu),] dan Januari 2022 lahir 1 individu yaitu Mely. Ini merupakan kelahiran bayi orangutan pertama di tahun 2022.
Baca Juga: Mengenal Badak Jawa, Jenis Satwa Langka yang Hanya Tersisa di IndonesiaGelar Operasi, BKSDA Sumsel Amankan Hewan Diawetkan dan Satwa Dilindungi
Sementara itu, Kepala Balai KSDA Kalteng, Nur Patria Kurniawan mengatakan pihaknya dan OF-UK Indonesia akan selalu memantau secara intensif kesehatan orangutan di SML, terutama yang sedang hamil agar kesehatannya selalu terjaga, baik induk maupun anaknya.
“Jumlah kelahiran yang terus bertambah di area soft release menandakan bahwa area soft release cukup representatif dan animal welfare memadai. Semoga bayi orangutan sehat dan dapat survive di habitatnya,” pungkasnya.
Untuk diketahui, orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus) mempunyai status konservasi kritis (Critically Endangered/CR) sejak tahun 2016. Perlindungan terhadap populasi dan habitatnya sudah semestinya menjadi perhatian semua pihak.
Video:




Here's my website: https://www.pcb.its.dot.gov/PageRedirect.aspx?redirectedurl=https://anotepad.com/notes/pwh9defn