Notes

Rangkuman/ Cerita tentang kelas Satwa Gaib tanggal 07 April 2015

Kelas Satwa Gaib dimulai pada jam 19:00. Tidak seperti kelas biasanya, Taka Sensei meminta murid-muridnya untuk berkumpul di GH bersamanya dengan dua orang Professor bernama Calista dan Sophia yang berasal dari Hogswart. Setelah semua berkumpul, Taka Sensei mengatakan bahwa mereka akan pergi ke Necromancer City. Ya, kota yang dipenuhi oleh necromancer. Mereka kesana dengan mengapparate , grade satu mengikuti seniornya karena mereka belum bisa apparate.
Hitungan diakhiri pada angka tiga, lalu mereka telah tiba di Necromancer City yang hawanya cukup lembab. Murid-murid mengikuti para Professor menuju ke sebuah tempat yang asing. Baru saja mereka berganti arah jalan, Diablo menyambut mereka dengan kepulan asap berwarna hijau pekat. Diablo itu menatap mereka datar kemudian berbicara tidak jelas kepada mereka. Taka Sensei hanya tersenyum lalu memerintahkan untuk menyerang makhluk tersebut. Pertarungan diawali dengan serangan murid Durmstrang, yang efeknya mengurangi cukup banyak health point Diablo. Diserang, Diablo tidak tinggal diam. Ia mengayunkan sabitnya , namun beberapa saat ia mengalihkan pandangan kea rah langit lalu menghilang dari hadapan mereka.
Perjalanan dilanjutkan, berjalan lurus menuju ke sebuah tempat. Taka Sensei memberikan cairan biru kepada murid-murid yang kehilangan sebagian besar healt pointnya akibat serangan Diablo tadi. Belum puas penghuni kota itu menyerang mereka, tiba-tiba Professor Calista digigit oleh Laba-laba dan berubah menjadi fate weaver dan mulai mengamuk. Mereka mundur sesuai perintah Taka Sensei. Anehnya, laba-laba tersebut tidak menyukai laki-laki. Taka sensei menyuruh wanita saja yang menyerang, laki-laki hanya membantu menyembuhkan para wanita kedepannya. Taka Sensei mulai panik pasalnya serangan dari murid wanita tidak cukup kuat tetapi sebentar lagi akan terkumpul segerombol laba-laba yang membahayakan. Profs Calista mendekati mereka dengan senyuman garang dan mengajak mereka bermain yang dimaksudkan dengan bertanding. Mereka mulai melawan Profs Calista, dengan bantuan Profs Sophia juga. Enam menit kedepan para penyihir akan menyerang mereka, lalu mereka memutuskan untuk berlari meninggalkan tempat tersebut setelah Taka Sensei memercikkan cairan healing kepada mereka, untuk pulang ke kastil melalui jalan melewati tempat mereka bertemunya Diablo. Tanah mulai berguncang. Fate weaver Calista mulai kebingungan, yang membuatnya terbelalak dan pingsan. Fate weaver yang asli mulai Nampak berjalan menatap Calista dan Takano, dengan sigap Takano menarik Calista agar menjauh dari Fate Weaver. Fate Weaver dan skeleton bertemu dan melakukan pertarungan. Para Murid dan Sophia berlari dengan sekuat tenaga sesuai usulan Taka Sensei.
Sialnya, mereka bertemu dengan Vampire. Sebelum mereka menyerang, Taka Sensei bahwa jangan menyerang vampire tersebut karena mereka tidak punya banyak waktu. Taka sensei berkata lagi bahwa sebentar lagi waktu mereka akan habis jadi mereka apparate ke kastil. Sesampainya di kastil, terlihat penampilan mereka sedikit urakkan dan juga kelelahan. Beruntungnya mereka tidak ada yang terluka parah dan mereka kembali ke asrama masing-masing.