Notes

ARSENIC

(White Arsenic, Gray Arsenic, Metallic Arsenic, Arsenic Trioxide, Arsenous Oxide, Arsenic Trihydride)

====================

ARSENIK DAN SEJARAHNYA

Komposisi arsenik sudah digunakan baik untuk tujuan penyembuhan atau tujuan jahat semenjak 3000 S.M. Hippocrates dan Aristoteles adalah contoh tokoh terkenal yang percaya bahwa arsenik bisa digunakan sebagai obat. Pada tahun 1786, sebuah obat bernama Fowler’s Solution yang mengandung 1% arsenic trioxide diciptakan dan digunakan selama lebih dari 150 tahun untuk menyembuhkan banyak penyakit seperti leukemia dan psoriasis. Pada awal tahun 1900-an, dokter dan tabib menggunakan arsenik untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit ringan seperti malaria, anemia, dan asma. Sekarang, arsenik digunakan sebagai komposisi dalam pestisida, herbisida, fungisida, serta sebagai senjata kimia dalam perang.

Sejarah juga menuliskan, arsenik adalah senjata pembunuh paling populer pada abad pertengahan. Ini dikarenakan, pada waktu itu arsenik sangat mudah ditemukan pada peralatan rumah tangga mulai dari wallpaper hingga cat. Dalam banyak kasus keracunan arsenik, selain karena secara sengaja digunakan sebagai senjata pembunuh, kasus juga dapat muncul sebagai akibat dari kecelakaan industri.

====================

BENTUK ARSENIK

Ada yang tahu Arsenik dalam bentuk murni ? sebuah logam berwarna abu-abu. [foto]

Namun kebanyakan arsenik ditemukan dalam bentuk arsenic trioxide, yaitu bubuk berwarna putih. [foto] Dalam kasus pembunuhan atau bunuh diri, arsenik umumnya masuk melalui mulut atau oral. Arsenik juga dapat masuk dengan cara terhisap, baik dalam bentuk debu atau gas arsine. Dalam bentuk gas arsine, arsenik dapat menimbulkan gejala keracunan yang berbeda dibandingkan bila terhisap dalam bentuk debu.

Selain dalam bentuk dasar dan gas, arsenik juga dapat muncul dalam bentuk organik dan non organik. Arsenik non organik hadir dalam bentuk arsenite dan arsenate. Arsenik dalam bentuk dasar diketahui tidak beracun, bahkan jika dimakan dalam dosis yang signifikan. Ini dikarenakan unsur arsenik memiliki sifat tidak dapat pecah/larut di dalam cairan tubuh. Komposisi arsenik organik juga mengandung kandungan racun yang lebih rendah dan dapat di ekskresi atau dikeluarkan dari tubuh dengan lebih cepat dibandingkan dengan arsenik non organik.

Apakah arti ekskresi?



Bentuk non organik pada arsenik terbagi antara komposisi pentavalent dan trivalent. Dimana komposisi trivalent jauh lebih beracun dibandingkan dengan komposisi pentavalent. Contoh komposisi trivalent antara lain arsenic trioxide yang disebut sebagai racun dari segala racun, serta gas arsine. Sepanjang sejarah, arsenic trioxide adalah bentuk arsenik yang paling populer sebagai alat membunuh karena mudah didapatkan, murah, serta tidak memiliki rasa dan bau. Arsenic trioxide juga disebut “arsenik putih” karena wujudnya sangat mirip dengan gula. Arsenic trioxide adalah unsur arsenik yang paling beracun setelah gas arsine. Berbeda dengan arsenic trioxide, gas arsine akan langsung terhisap dalam bentuk gas hingga menimbulkan efek yang jauh lebih cepat daripada bila terserap melalui kulit.

Gas arsine –bentuk arsenik yang paling berbahaya- sendiri terdiri dari arsenik dan hidrogen, yang muncul akibat logam yang mengandung arsenik terpapar dengan asam. Gas arsine juga tidak berwarna dan tidak dapat memicu api, serta berbau mirip bawang atau karbit. Umumnya gas arsine digunakan dalam lingkup militer sebagai senjata. Tapi kebanyakan kasus keracunan gas arsine terjadi dalam lingkup industri sebagai kecelakaan kerja.

====================

EFEK DAN GEJALA ARSENIK

Kebanyakan ahli percaya arsenik mempengaruhi enzim dan mengganggu fungsi sel yang berakibat pada gagal lambung, muntah-muntah, dan diare disertai pendarahan. Kulit korban akan menjadi dingin dan lembab/basah, tekanan darah akan menurun drastis, diikuti dengan kejang dan koma. Pada kasus keracunan kronis –tubuh terkena racun dalam dosis kecil dalam kurun waktu yang panjang-, korban akan merasa lemah, cepat lelah, rambut rontok, kehilangan berat badan, kulit bersisik, dan perubahan pada pigmen kulit, kemudian terjadi pembengkakkan di sekitar mulut dan akhirnya terjadi degenerasi saraf yang menyebabkan mati rasa dan kelumpuhan. Penyebab kematian biasanya dikarenakan gagal jantung, infeksi atau kegagalan fungsi tulang sumsum.

Keracunan juga bisa bersifat akut –tubuh terkena racun dalam satu dosis besar-, dimana kematian akan datang dalam hitungan hari dan terkadang hanya dalam hitungan jam. Dalam kasus keracunan akut, arsenik mempengaruhi usus, dengan cepat mengakibatkan gejala-gejala kesakitan seperti muntah-muntah, diare, berkeringat, dan rasa terbakar pada tenggorokan, diikuti dengan hilang kesadaran dan kematian. Jika korban keracunan tidak mengalami kematian mendadak, ciri-ciri yang muncul adalah kulit akan menguning, sakit kepala, kelelahan, pusing, dan tidak mampu buang air.

Dalam kasus keracunan gas arsine, gejala yang muncul adalah muntah-muntah, kejang, kram, dan mual. Setelah 4 hingga 6 jam gas arsine terhirup, terjadi pengurangan pada volume urin yang disertai dengan noda merah seperti darah pada urin, kemudian diikuti dengan berubahnya warna kulit menjadi kuning seperti penyakit kuning. Efek dari terhirupnya gas arsine adalah kerusakan ginjal dan rusaknya sel darah merah. Dalam kasus akut, korban akan mengalami kehilangan tenaga, diare atau sembelit, kulit bersisik, hingga anemia.

====================

WAKTU REAKSI

Gejala-gejala keracunan biasanya dimulai satu setengah jam setelah korban terkena arsenik. Dalam kondisi keracunan akut, kematian bisa terjadi setelah beberapa jam atau paling lama 24 jam.

===================

PENAWAR RACUN DAN PERAWATAN

Dalam kasus keracunan akut, pertolongan pertama yang biasa dilakukan dokter adalah memompa perut korban. Kemudian korban akan diberikan dimercaprol selama 2 sampai 3 hari untuk mengikat arsenik dalam tubuh, setelah itu diberikan penicillamine sampai kadar arsenik dalam urin menurun. Dalam rentang waktu tersebut, dokter kemungkinan juga akan memberikan pengobatan untuk dehidrasi, shock, pulmonary edema, anuria, dan kerusakan ginjal. Pada kasus berat, korban akan melakukan analisa ginjal setelah diberikan dimercaprol untuk menghilangkan obat dan arsenik yang tersisa. Susu terkadang juga digunakan sebagai pertolongan pertama karena sifatnya yang dapat mengikat arsenik dan logam berat lainnya.

Dalam kasus gas arsine, dokter akan memberikan transfuse dimercaprol walaupun biasanya tidak efektif. Korban yang hanya sedikit menghirup gas arsine akan pulih bila menggunakan metode transfusi ini. Tapi dalam kasus yang sangat fatal, korban mustahil diselamatkan. Sehingga satu-satunya solusi dari keracunan gas arsine adalah pencegahan.

====================

ARSENIK DAN PENYELIDIKAN KRIMINAL

Dalam kasus yang melibatkan perbuatan kriminal, penyelidik atau bagian forensik dapat memeriksa dan menganalisa rambut, kuku, dan urin korban untuk mengecek apakah korban keracunan arsenik dan seberapa besar dosis arsenik dalam tubuh korban. Ini dapat dilakukan karena arsenik adalah sebuah unsur yang tidak dapat di pecah lagi, sehingga jejak-jejak arsenik dapat tertinggal di tubuh korban dan dapat dilihat melalui analisa urin atau autopsi.

====================

CONTOH KASUS

- Kasus peracunan dengan menggunakan arsenik yang paling terkenal adalah kasus yang menimpa Napoleon Bonaparte. Test forensik modern berhasil menemukan jejak arsenik pada rambut Napoleon yang diawetkan. Kebetulan pada zaman tersebut, arsenik memang umum digunakan sebagai pewarna pada wallpaper.

- Pada tahun 1970-an, seorang pria dikirim ke rumah sakit karena kehilangan berat badan disertai masalah pencernaan, rambut rontok, dan kulit kasar. Setelah dilakukan beberapa test, dokter tidak menemukan sesuatu yang salah pada pria tersebut. Kemudian dokter tersebut tidak sengaja mendengar salah satu suster penggemar misteri sedang membicarakan pasien tersebut, dan mengatakan –sebagai lelucon- bahwa mungkin pria itu keracunan arsenik. Dokter yang mendengar dengan segera memerintahkan pemeriksaan kadar arsenik dan ternyata memberikan hasil positif. Setelah itu diketahui bahwa istri si pria berusaha meracuni suaminya dengan memberikan segelas kopi mengandung arsenik.

- Pada awal abad ke 18, seorang pria berkebangsaan prancis dihukum gantung karena meracuni istri-istrinya dengan arsenik yang dioleskan pada kulit kambing tipis –yang pada zaman itu digunakan sebagai kondom-. Arsenik tersebut diserap tubuh melalui vagina dan menimbulkan kematian mendadak pada istri-istri pria tersebut.

- Mary Ann Cotton, pada tahun 1871, disebut-sebut sebagai mass murderer terbesar dalam sejarah Inggris. Dia didakwa atas 15 kematian, walaupun beberapa orang percaya bahwa jumlah korbannya mencapai 21 orang, yaitu seluruh anaknya, anak-anak ketiga suaminya, dua kekasihnya, dan beberapa tetangga. Semua anak Mary menderita masalah pencernaan dan kecurigaan muncul saat dokter menolak untuk memberikan sertifikat kematian. Pada seluruh korban ditemukan jejak arsenik. Mary membela diri bahwa anak-anaknya keracunan arsenik yang terkandung pada wallpaper rumahnya. Tapi kepolisian berhasil menemukan bukti pembelian arsenik yang dilakukan Mary, sehingga dia dinyatakan bersalah dan dihukum mati.