Notes

BAHASA INDONESIA

Aspek Parlemen :
1. Pengunaan bahasa gaul melindas penggunaan bahasa baku, menimbulkan kefanaan terhadap bahasa Indonesia yang baik dan benar.
2. Walaupun dinilai kreatif, penggunaan bahasa gaul menyalahi aturan tata bahasa dan tata kalimat seperti yang telah ditetapkan dalam EYD. Tidak bermaksud mengekang kreativitas, tetapi penggunaan bahasa gaul dalam kasus ini terutama bahasa alay, adalah suatu kreativitas yang kurang pada tempatnya, mengingat dalam membacanya saja, seringkali kita harus menyipitkan mata dan/atau menerka-nerka maknanya. Sehingga mengakibatkan ketidak-efisienan waktu.
3. Ironisnya, anak-anak kecil pun turut menggunakan bahasa gaul, sehingga mereka yang notabene merupakan aset masa depan bangsa, perlahan seolah menghancurkan lambang identitas resmi kebangsaan itu sendiri secara tidak langsung.
Aspek Oposisi :
1. Bahasa gaul mempermudah pergaulan. Di area globalisasi, penggunaan bahasa yg memasyarakat dan lebih mendefinitif lebih diunggulkan dalam interaksi sehari-hari, dalam artian penilaian dari segi kasualitas terhadap sesama manusia.
2. Mengunggulkan segi kreativitas masyarakat. Bangsa yg kreatif, secara otomatis meningkatkan peluang masyarakatnya dalam kancah pergaulan dunia. Dan apabila memiliki masalah dalam menerjemahkan ataupun menerka-nerka makna kalimat, proses penerjemahannya tersebut bisa dianggap sebagai proses pengasahan ketajaman pikiran.
3. Anak-anak kecil yg menggunakan bahasa gaul cenderung lebih memiliki banyak lingkup pertemanan yang bermanfaat bagi kelangsungan kehidupan mereka kedepannya. Kesenjangan bahasa ( dalam hal ini antara pengguna bahasa baku dan gaul ) seringkali menciptakan ketidaknyamanan dalam interaksi sehari-hari.







HARGA BBM

Aspek Parlemen :

 
SOSIAL MEDIA

Aspek Parlemen :
Dalam kancah globalisasi, penggunaan media social sangatlah diperlukan. Sosial media terbukti sebagai penghubung antara yg jauh dengan yg jauh, apalagi yg dekat dengan yg dekat. Dalam berbagai hal, penggunaan social media memiliki beberapa fungsi,
1. Mendekatkan pemerintah kepada masyarakat. Tentu saja. Mayoritas masyarakat telah mengenal penggunaan social media. Dalam hal ini, contoh saja, apakah anda memiliki twitter? LINE? Instagram? Facebook? Pasti anda memiliki salah satu daripada program perangkat lunak tersebut. Dan pemerintah melihat fungsi social media ini dengan baik, dengan adanya akun-akun twitter resmi pemerintah, seperti akun twitter presiden @jokowi_do2 , @Lemsaneg_RI ( Lembaga Sandi Negara ) , dll dsb. Dan pengikutnya pun, juga mencapai ribuan. Artinya, masyarakat pun partisipatif dalam penggunaan social media, baik untuk urusan pribadi ataupun pemerintahan.
2. Kemudahan dalam pendaftaran masyarakat, seperti pada pembuatan e-KTP. Hanya memerlukan koneksi yang baik, serta tidak banyak menghabiskan waktu luang. Paspor pun bisa didaftarkan secara online.
3. Yang masih hangat, diadakannya UN Online, yang lebih efisien dan praktis dalam segi waktu.

Aspek Oposisi :