Notes

UKL Dauntless - Rangkuman Materi
Bunpik - Dauntless - G3

1. Battle
Dalam battle di DFA, dibutuhkan 3 orang, yaitu 1 wasit dan 2 pemain. Caranya adalah dengan mengirimkan sandi "arrow keys" ke wasit, yaitu kanan/kiri. Bagaimana cara battle akan dijabarkan sebagai berikut:
Pertama, player akan diminta untuk suit oleh wasit dengan mengirimkan dm gunting/batu/kertas. Hal ini dilakukan untuk menentukan turn, yang menang mendapatkan giliran menyerang terlebih dahulu. Lalu, masing-masing player akan mendapatkan stat awal 20HP/20ST. HP adalah darah yang dimiliki player, sedangkan ST adalah kekuatan untuk menyerang. Selanjutnya, dm wasit kanan/kiri. Jika arah yang dituju sama dengan musuh, artinya serangan berhasil. Sebaliknya, jika arah yang dituju tidak sama dengan musuh, maka serangan meleset. Setiap setelah selesai menyerang, ST penyerang akan berkurang sebanyak -2ST, menjadi 20HP/18ST, dan seterusnya. Jangan lupa untuk melapor jumlah HP dan ST setiap setelah selesai menyerang, hanya setiap setelah selesai memyerang. Kemudian jika terkena serangan, jumlah HP akan berkurang sesuai dengan damage weapon yang digunakan, misal Blue Excalibur -6HP, Kapak Double -5HP, dan lain-lain. Yang perlu diperhatikan adalah ketika HP=0, darah yang dimilik player sudah habis dan tidak bisa melanjutkan pertandingan, kalah, dan harus berobat ke Hospital untuk ditangani lebih lanjut. Begitu pun ST, ketika ST=0, kesempatan untuk menyerah habis, artinya kalah walau pun HP masih tersisa banyak. Pet, arcana, item, dan lain-lain juga dapat dibawa dalam battle.

2. Seni Bela Diri
Sesuai namanya, seni bela diri merupakan satu kesenian yang timbul sebagai satu cara seseorang mempertahankan atau membela diri. Seni bela diri adalah hal yang penting karena seseorang tidak hanya pintar dalam menggunakan senjata, tapi juga harus pintar tanpa senjata. Sebenarnya, semua orang sudah punya insting untuk melakukan ini, seperti misalnya tiba tiba kalian dicekek, tanpa sadar kalian bisa menonjok atau menendang orang yang mencekik kalian. Hanya saja insting inilah yang juga harus diasah. Di zaman kuno, sebelum adanya persenjataan, manusia tidak memikirkan cara lain untuk mempertahankan dirinya selain dengan tangan kosong. Pada saat itu, kemampuan bertarung dengan tangan kosong dikembangkan sebagai cara untuk menyerang dan bertahan, kemudian digunakan untuk meningkatkan kemampuan fisik atau badan seseorang. Seni bela diri tersebar di seluruh penjuru negara, misalnya seperti aikido atau karate yang berkembang di Jepang, taekwondo dan hapkido dari Korea, silat yang berasal dari Indonesia, capoeira di Brazil, lalu kung fu dari Tiongkok, dan lain sebagainya.


3. Taekwondo
Taekwondo termasuk dalam salah satu seni bela diri yang berasal dari Korea. Pengertiannya secara umum adalah olahraga bela diri modern yang berakar pada bela diri tradisional Korea. Jika dispesifikasikan, taekwondo terdiri dari 3 kata, yaitu:
a. Tae, yang berarti kaki atau menghancurkan dengan teknik tendangan.
b. Kwon, yang berarti tangan atau menghantam dan mempertahankan diri dengan teknik tangan.
c. Do, yang berarti seni atau cara mendisiplinkan diri. Maksudnya adalah bagaimana seseorang dapat mendisiplinkan diri dalam bertindak. Ilmu bela diri tidak semata-mata digunakan untuk main-main, tetapi menjadi sesuatu yang dapat merubah seseorang menjadi disiplin.
Jika digabungkan, taekwondo memiliki arti sederhana sebagai seni atau cara mendisiplinkan diri atau seni bela diri yang menggunakan teknik kaki dan tangan kosong.
Ada 3 materi penting dalam berlatih taekwondo, yaitu Poomse, Kyukpa dan Kyorugi.
i. Poomse
Poomse atau rangkaian jurus adalah rangkaian teknik gerakan dasar dan pertahanan diri, yang dilakukan dengan melawan lawan yangg imajiner, dengan mengikuti diagram tertentu. Maksud diagram disini adalah alunan gerakan.
ii. Kyukpa
Kyukpa atau teknik pemecahan benda adalah latihan teknik dengan memakai sasaran atau obyek benda mati, untuk mengukur kemampuan dan ketepatan tekniknya. Teknik tersebut dilakukan dengan teknik tendangan, pukulan, sabetan, bahkan tusukan jari tangan.
iii. Kyorugi
Kyorugi atau pertarungan adalah latihan mengaplikasikan teknik gerakan dasar poomse, di mana 2 orang yang bertarung saling mempraktekkan teknik serangan dan teknik mempertahankan diri.