Notes

2 Rukun Puasa yang Wajib Dipahami Umat Islam di Dunia
Sariagri - Rukun puasa terdiri dari dua, yaitu niat dan menahan diri. Keduanya itu menjadi inti dari ibadah puasa. Meniru ini dikarenakan, ibadah puasa menjadi tak sah kalau tak disertai dengan kedua rukun ini. Pemahaman mengenai rukun puasa ini menjadi betul-betul penting bagi umat Islam, sebelum memulau menunaikan ibadah puasa.

Rukun puasa yang patut diketahui

Melansir dari web Kementerian Agama, rukun puasa merupakan teknis yang seharusnya dijalankan bagi orang yang akan berpuasa dan tak boleh untuk ditinggalkan. Apa saja itu, berikut ulasannya.

1. Niat

Rukun puasa pertama adalah niat.Mengutip dari buku Fiqih oleh Udin Wahyudin, dkk, definisi dari niat ialah menyengaja suatu tindakan untuk menaati perintah Allah dalam menginginkan keridhoanNya dan sebagai format taqarrub atau pendekatan diri kepada Yang Maha Esa.
Kedudukan niat menjadi betul-betul penting untuk mengerjakan puasa semestinya. Pasalnya pembacaan niat sudah mesti dibaca oleh orang yang hendak berpuasa sebelum terbitnya fajar.

Sebaliknya, bila rukun puasa pertama ini tidak dibaca sebelum waktu fajar tiba, maka puasa orang tersebut peraturannya menjadi tidak resmi.
Rekomendasi bacaan niat ini juga tertuang dalam sabda Rasulullah SAW dalam sebuah hadits yang dinukil dari Hafsah RA, yang berbunyi:

مَنْلَمْيُبَيِّتْالصِّيَامَقَبْلَطُلُوعِالْفَجْرِفَلَاصِيَامَلَهُ

Artinya: "Barangsiapa yang tak berniat puasa sebelum fajar, karenanya tak sah puasanya," (HR.Tirmidzi).
Sementara itu, berdasarkan buku Puasa Bukan Hanya Dikala Ramadhan yang ditulis oleh Ahmad Sarwat Lc., persyaratan berniat sebelum terbit fajar tak berlaku untuk puasa sunnah.

Rasulullah SAW pernah mencontohkan hal hal yang demikian sebagaimana diriwayatkan dari Aisyah RA dalam suatu hadits. Dia berkata bahwa Rasulullah SAW pernah datang kepadanya dan bertanya

هَلْعِنْدَكُمْمِنْغَدَاء؟فقُالْنَا: لاَ. قَالَ: فَإِنيِّإِذاًصَائِم

Artinya: "Apakah kau punya makanan? syarat wajib puasa " Aku menjawab, "Tak." Beliau lalu berkata, "Kalau semacam itu saya berpuasa," (HR. Muslim, Abu Daud, Tirmidzi).

Adapun bacaan niat puasa yang dibaca sebelum terbitnya sang surya, merupakan sebagai berikut :

نَوَيْتُصَوْمَغَدٍعَنْأَدَاءِفَرْضِشَهْرِرَمَضَانِهذِهِالسَّنَةِلِلهِتَعَالَى

Bahasa latin : Nawaitu shauma ghadin an'adai fardi syahri ramadhani hadzihisanati lillahita'ala.
Artinya: "Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadhan tahun ini, sebab Allah Ta'ala.
Baca Juga: Doa Niat Puasa Qadha Ramadhan, Komplit dengan Arti Beserta Ketetapan yang BerlakuPenting! Ini Syarat Mesti Puasa, yang Harus Dipahami Umat Islam

2. Membendung Diri (Imsak)

Lalu rukun puasa yang kedua yakni membendung diri. Rukun kedua ini juga sering kali disebut dengan nama imsak. Imsak sendiri memiliki pemahaman sebagai menahan diri dari makan, minum, kekerabatan seksual suami istri, dan segala hal hal yang dapat membatalkan puasa.
Batasan puasa sendiri diawali dari terbit fajar sampai terbenamnya sang surya. Perihal membendung diri tersebut sudah ditunjukkan dalam firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat 187, yang berbunyi:

فَالْآنَبَاشِرُوهُنَّوَابْتَغُوامَاكَتَبَاللَّهُلَكُمْۚوَكُلُواوَاشْرَبُواحَتَّىٰيَتَبَيَّنَلَكُمُالْخَيْطُالْأَبْيَضُمِنَالْخَيْطِالْأَسْوَدِمِنَالْفَجْرِۖثُمَّأَتِمُّواالصِّيَامَإِلَىاللَّيْلِ

Artinya: "Maka kini campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah diatur Allah untukmu, dan makan minumlah sampai jelas bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu hingga malam..."

Penentuan waktu imsak

Waktu imsak umumnya diawali sejak menjelang adzan subuh sampai matahari terbenam pada petang harinya, yang ditandai dengan adzan magribh tiba. Tapi, ada sebagian negara di dunia yang mengalami ketimpangan perputaran jadwal siang dan malam. Oleh sebab itu, terdapat 3 anggapan mengenai waktu imsak yang menjadi rujukan di tiap-tiap negara.

1. Mencontoh kawasan terdekat

Waktu shalat dan puasa disesuaikan dengan jadwal puasa dan sholat dari kawasan yang terdekat dengan lokasi orang yang bersangkutan. Dalam artian, wilayah ini sepatutnya yang masih ada pergantian siang dan malam pada tiap harinya.

2. Meniru waktu Hijaz

Di dalam pendapat ini menjelaskan bahwa jadwal puasa dan sholatnya mencontoh jadwal yang ada di Hijaz, seperti di Mekah, Madinah, dan sekitarnya. Mencontoh ini disebabkan bahwa daerah terbitnya dan munculnya Islam pertama kalinya berada di wilayah ini.

3. Meniru waktu negara Islam terdekat

Lalu anggapan lain yang ketiga, mengatakan bahwa jadwal puasa dan shalat di kawasan kutub mengikuti waktu puasa di wilayah negara Islam terdekat dari kawasan tersebut. Negara Islam disini mempunyai arti yakni suatu negara yang dipimpin oleh seorang sultan atau khalifah muslim.
Website: https://ramadan.sariagri.id/article/89232/penting-ini-syarat-wajib-puasa-yang-harus-dipahami-umat-islam