Notes

Gangguan Psikosomatis atau Somatisasi.

Gangguan Psikosomatis atau Somatisasi adalah gangguan psikis yang menyebabkan gangguan fisik. Pendek kata, psikosomatik adalah penyakit fisik atau masalah emosi.

Masalah emosi itu antara lain rasa berdosa, merasa punya penyakit, stress, depresi, kecewa, kecemasan, atau masalah emosi negatif lainnya.
Perlu diketahui bahwa pikiran dapat menyebabkan gejala fisik. Sebagai contoh, ketika seseorang takut atau cemas dapat memacu detak jantung cepat, jantung berdebar, merasa sakit, gemetar (tremor), berkeringat, mulut kering, sakit dada, sakit kepala, dan bernafas cepat. Gejala-gejala fisik tersebut melalui saraf otak yang mengirim impuls tersebut ke berbagai bagian tubuh dan pelepasan adrenalin ke dalam aliran darah.

Istilah mens sana in corpore sano, yang artinya 'Jiwa yang sehat, terdapat pada tubuh yang sehat', ternyata juga berlaku sebaliknya. Tubuh yang sehat dimiliki oleh jiwa yang juga sehat. Ini adalah masalah mind and body connection.

Hubungan antara istilah tadi dan psikosomatis sudah pasti erat.

Karena Psikosomatis merupakan penyakit yang ditandai dengan bermacam keluhan. Berbagai keluhan tersebut sering berpindah-pindah. Seperti contohnya: 3 hari yang lalu kalin mengalami sakit pada pernafasan, kemudian 3 hari berikutnya kalian mengalami sakit pada pencernaan. Kondisi inilah yang seringkali menjadi sebab berpindah pindah dokter yang sering disebur dengan doctor shopping.

Padahal gangguan psikosomatis ini sebenarnya justru disebabkan dan berkaitan erat dengan masalah psikis/psikososial. Alhasil, dapat terjadi gangguan fisik pada seluruh sistem di tubuh manusia.

Dalam ilmu kedokteran jiwa (Psikiatri) kasus semacam ini seringkali ditemukan dengan ciri khas khusus. Yaitu penderita merasa yakin bahwa gangguan-gangguan yang dialaminya merupakan rangkaian dari penyakit-penyakit tertentu. Penderita merasa kecewa karena meskipun telah melalui konsultasi dan mendapat pemeriksaan dokter, ternyata secara medis/fisik tidak ditemukan kelainan. Karena itulah mereka mencari inisiatif sendiri dengan berpindah-pindah dokter.

Biasanya penderita penyakit psikosomatis akan menyangkal dan menolak untuk membahas serta mengutarakan masalah atau konflik dalam kehidupan yang dialaminya ketika berhadapan dengan dokter. Meskipun sudah didapatkan gejala ansietas (kecemasan) dan depresi pada dirinya.

Dalam pengertian awam, istilah stress sering disalahartikan sebagai suatu penyakit atau gejala yang berhubungan dengan masalah psikis. Padahal makna stress sendiri dalam sudut ilmu kedokteran juga psikologi adalah respon normal tubuh yang bersifat adaptif terhadap perubahan tubuh dan luar tubuh

Cara penanganan dari gejala Psikosomatis ini ada beberapa macam, yaitu hipnoterapi, re-edukasi atau re-assurance, dan juga anjuran untuk memerbaiki kondisi lingkungan dalam keluarga, sosial, ekonomi, dan juga pekerjaan. Sebab, tidak jarang penyebab masalah psiki adalah orang orang terdekat disekitar penderita

Karena itu kita wajib memahami sungguh-sungguh masalah psikosomatis ini. Lebih-lebih dari para praktisi medis. Karena jelas bahwa psikosomatik adalah masalah gangguan berdasarkan mind and body connection, maka penanganannya harus rutin