Notes

Lista : Outlet ini masuk dalam kategori the worst dikarenakan beberapa kendala, 1. Full contracted Djarum (hal ini menjadi kendala dalam memenuhi persyaratan mekanisme visibility, dan POSM); 2. Minat owner yg pasif dalam menawarkan rokok eceran yg tidak hanya dr brand A Mild saja, melainkan dr others brand dan others company. Owner outlet yang cenderung pendiam dan sedikit dalam berkomunikasi ini menyebabkan tidak berjalannya mekanisme retailer program A Mild. 3. Dr segi para smoker di sekitar nya, hampir seluruhnya memutuskan membeli A Mild dalam bentuk pack utuh. Dan tidak ada keinginan dalam membeli A Mild secara ketengan. Terlebih owner yang kurang aktif maka menjadikan tidak adanya chemistry antara perokok dengan owner outlet yang mengarah kepada pembelian A Mild secara ketengan. 4. Kurang tertariknya owner terhadap promo yang ditawarkan. Hal inibtidak hanya dr promo TTP A Mild saja, akan tetapi hampir dr berbagai promo baik HMS maupun non HMS. Owner lebih cenderung fokus pada penjualan berupa jasa yaitu foto copy. Dilihat contohnya pada program Gudang garam Merah, hingga Apache Black Gold dimana promo yg ada per pack kosong dapat di tukar dengan 2 ribu rupiah, owner cenderung tidak tertarik. Adapun Djarum memutuskan untuk melakukan kontrak full package secara pengamatan saya dikarenakan outlet tersebut berada di akses yang tepat dr segi lokasi dan posisi outlet yaitu di tikungan dan tepi jalan. Hal ini menjadikan peluang Djarum untuk melakukan branding outlet. Tetapi satu sisi lain sangat disayangkan dr segi display rokok Djarum, rokok yang ada hanya pack peraga, terlebih lagi stock rokok jual dr Djarum bisa dianggap tidak lengkap All brand.