Notes![what is notes.io? What is notes.io?](/theme/images/whatisnotesio.png)
![]() ![]() Notes - notes.io |
Aeneid
Aeneid (diucapkan: /əˈniːɪd/; Latin: Aeneis [ajˈneːis]—bahasa Yunani: bentuk genitif Aeneidos) adalah sebuah puisi epos Latin, ditulis oleh Virgil antara 29-19 SM, yang menceritakan kisah legendaris Aeneas, seorang Troya yang pergi ke Italia, di mana dia akan menjadi leluhur bangsa Romawi. Puisi ini terdiri dari 9.896 baris dalam hexameter dactylic.[1] Enam buku pertama dari keseluruhan dua belas buku puisi ini berkisah tentang perjalanan Aeneas dari Troya ke Italia, dan separuh sisanya berisi tentang perang bangsa Troya melawan bangsa Latin, perang yang ditakdirkan untuk diperjuangkan Aeneas dan pengikut-pengikutnya dari Troya, yang pada akhirnya dimenangkan Troya.
Sang pahlawan, Aeneas, sudah dikenal dalam legenda dan mitos Yunani-Romawi karena pernah menjadi salah satu tokoh dalam Iliad yang ditulis pada abad ke-8 SM. Virgil mengambil kisah-kisah pengembaraan Aeneas yang tidak berhubungan, keterkaitannya yang samar-samar dengan awal mula terbentuknya Roma dan seseorang yang tidak memiliki karakteristik khusus kecuali orang taat yang sangat berhati-hati, lalu menyatukan semuanya menjadi sebuah mitos baru atau kisah kepahlawanan yang seketika mengait-eratkan Roma dengan legenda Troya, menjelaskan rangkaian Perang Punic (perang antara Roma dan Karthago), mengagungkan nilai-nilai tradisional Roma, dan mengabsahkan dinasti Julio-Claudian sebagai keturunan dari pendiri, pahlawan, dan dewa bangsa Roma dan Troya.
Cerita
Aeneid dapat dibagi menjadi dua bagian berdasarkan tema yang berbeda yaitu Buku 1-6 (perjalanan Aeneas ke Latium di Italia) dan Buku 7-12 (perang di Latium). Kedua paruh bagian ini dianggap sebagai cerminan ambisi Virgil untuk menyaingi Homer dengan menyajikan tema pengembaraan Odyssey dan tema perang Iliad.[2] Namun ini hanya penghubungan secara umum, banyak pembatasan yang harus diingat.
The Odyssey of Homer
Odysseus adalah salah seorang pahlawan bangsa Achaean yang turut berperang melawan Troy. Alkisah, setelah sepuluh tahun berperang melawan Troy, pasukan Achaean pulang dengan membawa kemenangan. Namun rupanya Zeus, dewa pemimpin semua dewa, tidak menyukai hal ini sehingga meski Achaean dibiarkan menang, namun proses kepulangan orang-orang Achaean ke negerinya sendiri dipersulit oleh Zeus. Salah satu pahlawan Achaean yang bernasib paling buruk dalam perjalanan pulang ini adalah Odysseus. Kisah liku-liku perjuangan hidup-mati Odysseus demi bisa pulang ke Ithaca dikisahkan dalam epic The Odyssey, yang merupakan salah satu epic terbesar sepanjang masa, bersama dengan The Iliad yang juga karya Homer.
Epic ini dibuka dengan sebuah rapat yang terjadi di puncak Olimpus, tempat tinggal para dewa. Athena, putri Zeus, membujuk ayahnya untuk menolong Odysseus untuk dapat pulang ke negara dan keluarganya, setelah selama sepuluh tahun berkelana dari satu pulau ke pulau lain, dan akhirnya ditawan oleh seorang dewi yang jatuh cinta padanya, bernama Calypso. Athena memanfaatkan kesempatan ketika Poseidon, dewa yang membenci Odysseus, sedang pergi. Beroleh restu dari Zeus, Athena pun segera bekerja.
Pertama-tama ia mendatangi Telemachos, putra Odysseus yang kini telah berusia 20 tahun. Ternyata karena Odysseus tak kunjung pulang dari Troy, ada 108 orang raja dan pangeran muda yang dengan kurang ajarnya merayu istri Odysseus, Penelopeia, agar menikahi salah seorang dari mereka. Bukan saja menginap di istana Odysseus, mereka juga berlaku seenaknya dan menghabiskan harta dan makanan Odysseus, karena mereka berpikir sang raja Ithaca telah meninggal.
Maka Athena pun membangkitkan keberanian Telemachos untuk pergi ke kediaman Nestor untuk menanyakan keberadaan ayahnya. Karena, selama ayahnya belum pulang, sulit baginya untuk mengusir para pelamar ibunya. Sementara itu Zeus mengutus Hermes untuk memaksa Calypso membebaskan Odysseus. Akhirnya Odysseus pun memulai perjalanan pulangnya. Namun, itu tak berarti perjalanan itu akan berjalan mulus. Zeus telah mentakdirkan Odysseus mengalami berbagai macam rintangan. Ditambah lagi, karena dalam perjalanan itu Odysseus telah membutakan mata raksasa cyclop yang adalah putra Poseidon, Poseidon pun makin bertambah murka. Dan rintangan demi rintangan yang seolah tak ada habisnya harus dihadapi Odysseus. Satu persatu anak buahnya tewas, hingga akhirnya Odysseus pun sendirian. Berhasilkah ia pulang? Dan apakah Penelopeia masih mau menunggunya setelah berpisah selama 20 tahun?
Berbeda dengan The Iliad yang lebih dinamis dengan banyak tokoh yang terlibat dalam perang, The Odyssey ini seolah menjadi antiklimaksnya. Odysseus menjadi tokoh sentral di keseluruhan kisah, dan meski perjalanan pulangnya dipenuhi tantangan dan aksi seru, tetap saja aku sempat merasa bosan di tengah-tengah. Begitu dominannya Odysseus, sehingga kematian tokoh-tokoh penting di The Iliad seperti Agamemnon dan Achilles, terasa hambar dan tidak berkesan.
Baru pada bagian akhirlah cerita menjadi agak berbobot berkat sedikit aksi. Namun, tetap saja terasa beda. Kalau dalam The Iliad para pahlawan berperang melawan negara lain, di The Odyssey, Odysseus berperang di rumah sendiri saja.....
Pengulangan adegan juga salah satu aspek yang membuatku bosan. Saat Odysseus atau Telemachos dalam perjalanan dan singgah ke istana suatu negara, selalu saja ritual “kunjungan orang asing” yang sama berlangsung. Mula-mula tamu akan dijamu makan, lalu disuruh bercerita dari mana asalnya dan maksud kedatangannya. Setelah makan, semua orang menuangkan anggur dari cawan masing-masing ke tanah untuk berdoa pada para dewa. Lalu sebelum si tamu pulang, sang tuan rumah akan memberikan berbagai hadiah-hadiah indah yang belum pernah dilihat tamunya. Aku mengerti bahwa itu memang kebiasaan bangsa Yunani yang berlaku saat itu. Tapi kalau ritual itu dikisahkan berulang-ulang pada setiap kunjungan, lama-lama bosan juga.
Oedipus The King
Oedipus The King atau Oedipus Sang Raja (Yunani Kuno: Οἰδίπους Τύραννος, Oidipous Tyrannos), dikenal juga dengan judul Latin Oedipus Rex, adalah tragedi Athena karya Sophocles yang pertama kali dipanggungkan pada 429 SM[1]. Ini adalah karya kedua yang dibuat dari tiga drama Thebes Sophocles, namun muncul sebagai yang pertama dalam urutan internalnya, diikuti oleh Oedipus di Kolonus dan kemudian Antigone. Oedipus Rex mengisahkan tentang Oedipus, seorang pria yang menjadi raja Thebes yang ditakdirkan sejak lahir akan membunuh Laius ayahnya dan menikahi Jocasta ibunya. Drama ini adalah sebuah tragedi klasik, yang jelas sekali menekankan bahwa kesalahan Oedipus sendirilah yang menyebabkan kejatuhan pahlawan tragis itu dan bukan karena takdirnya. Selama berabad-abad, Oedipus Rex telah dianggap oleh banyak orang sebagai tragedi Yunani par excellence - See more at: http://inspirasi.co/ensiklopedia_inspirasi/post/716#sthash.JEO3f5wi.dpuf
![]() |
Notes is a web-based application for online taking notes. You can take your notes and share with others people. If you like taking long notes, notes.io is designed for you. To date, over 8,000,000,000+ notes created and continuing...
With notes.io;
- * You can take a note from anywhere and any device with internet connection.
- * You can share the notes in social platforms (YouTube, Facebook, Twitter, instagram etc.).
- * You can quickly share your contents without website, blog and e-mail.
- * You don't need to create any Account to share a note. As you wish you can use quick, easy and best shortened notes with sms, websites, e-mail, or messaging services (WhatsApp, iMessage, Telegram, Signal).
- * Notes.io has fabulous infrastructure design for a short link and allows you to share the note as an easy and understandable link.
Fast: Notes.io is built for speed and performance. You can take a notes quickly and browse your archive.
Easy: Notes.io doesn’t require installation. Just write and share note!
Short: Notes.io’s url just 8 character. You’ll get shorten link of your note when you want to share. (Ex: notes.io/q )
Free: Notes.io works for 14 years and has been free since the day it was started.
You immediately create your first note and start sharing with the ones you wish. If you want to contact us, you can use the following communication channels;
Email: [email protected]
Twitter: http://twitter.com/notesio
Instagram: http://instagram.com/notes.io
Facebook: http://facebook.com/notesio
Regards;
Notes.io Team