Notes

Hutan Mangrove Penyelamat Bumi yang Jadi Paru-paru Dunia _
Sariagri - Hutan mangrove mempunyai peranan penting bagi kehidupan. Tak heran jika mangrove kerap dijuluki sebagai penyelamat bumi yang bisa menjadi paru-paru dunia.
Hutan mangrove adalah hutan yang tumbuh di air payau dan berkembang di kawasan tropis dan subtropis. Hutan bakau tersebut umumnya tumbuh subur di perairan payau, di mana terjadi pelumpuran dan akumulasi bahan organik.
Karakter ekosistem yang khas tersebut membuat hutan bakau juga banyak ditemui di kawasan teluk dan muara dengan keragaman hayati yang hidup di dalamnya.
Melansir kkp.go.id, sebagai salah satu negara dengan garis pantai terpanjang di dunia, Indonesia ternyata merupakan salah satu negara yang memiliki hutan mangrove terluas di dunia, di mana luasnya mencapai 3.490.000 hektare atau sekitar 20 persen dari luas hutan bakau dunia yang sebesar 16.530.000 hektare.
Tak hanya penting secara lingkungan, ekosistem mangrove juga berkontribusi besar bagi peningkatan perekonomian warga, khususnya mereka yang hidup di wilayah pesisir. lpse kementerian perindustrian dan kehutanan Sehingga mangrove yang lestari berpengaruh pada aspek lingkungan, sosial hingga ekonomi.
Baca Juga: PKSPL IPB University Sebut Lima Pilar Ketahanan yang Bisa Dicapai Dengan Ekosistem MangroveKabar Gembira! Pulau Lusi Akan Dikembangkan Jadi Pusat Restorasi dan Pembelajaran Mangrove

Berikut sederet manfaat hutan mangrove

1. Memberi nutrisi
Tanaman bakau menyediakan nutrisi yang baik untuk lingkungan sekitarnya. Keberadaan hutan bakau pada gilirannya akan mempengaruhi tingkat kesuburan tanah yang ada di sekitarnya.
2. Menjaga rantai makanan
Fungsi berikutnya tanaman bakau adalah sebagai salah satu rantai makanan, di mana tanaman ini berperan sebagai produsen. Tanaman bakau banyak disukai oleh ikan-ikan kecil dan juga kepiting. Tidak sedikit ikan yang menggantungkan hidup dengan memakan daun tanaman bakau ini untuk keberlangsungan hidup mereka.
3. Air di sekitar menjadi jernih
Tanaman bakau yang tumbuh di sekitar tepian pantai akan membuat airnya menjadi jernih. Kondisi berbeda terjadi pada perairan pantai tanpa hutan bakau.

4. Melindungi pantai
Tanaman bakau juga bermanfaat untuk melindungi pantai dari ancaman erosi. Tanaman bakau yang tumbuh ditepi pantai dapat melindungi dataran dari hempasan ombak secara langsung, sehingga ombak tidak langsung menerjang dataran yang akan menyebabkan erosi dan longsor.
5. Tempat berlabuh kapal
Di berbagai wilayah, hutan bakau juga banyak difungsikan sebagai tempat berlabuh bagi kapal-kapal nelayan.
6. Habitat perikanan
Karakter ekosistemnya yang unik, kawasan hutan bakau adalah salah satu tempat yang paling nyaman untuk beberapa jenis mahluk hidup dan organisme.
Beberapa spesies seperti udang, ikan dan kepiting banyak berkembang biak di kawasan hutan bakau. Hal tersebut pastinya menjadi potensi ekonomi bagi warga sekitar. Selain itu, tanaman bakau yang ditanam juga dapat dipanen dan diolah menjadi berbagai produk bernilai jual cukup tinggi.
7. Menjadi sumber ekonomi
Hutan mangrove juga berkontribusi besar bagi perekononian Indonesia karena menyumbang lebih Rp40 triliun per tahun dari perikanan budidaya. Ini belum termasuk potensi hutan bakau saat dimanfaatkan menjadi kawasan ekowisata.
Selain aspek lingkungan, sosial dan ekonomi, hutan bakau juga menyimpan manfaat sekaligus potensi besar di bidang kesehatan. Beberapa sumber menyebut, bagian tanaman ini dapat dimanfaatkan sebagai obat.
Kulit batang pohon bakau dapat digunakan sebagai pengawet, obat gatal dan obat radang. Selain itu, tanaman mangrove juga dipercaya bisa mengobati gigitan ular, rematik, gangguan pencernaan dan masalah kesehatan lainnya.
8. Mencegah perubahan iklim
Perubahan iklim kini sedang menjadi permasalahan dunia, oleh karena itu negara-negara di dunia berjibaku untuk memulihkan ekosistem mangrove agar bisa menyerap emisi.
Tak terkecuali dengan Indonesia yang berupaya keras melakukan rehabilitasi mangrove. Di mana pada tahun 2021, Presiden Joko Widodo menargetkan rehabilitasi mangrove seluas 600.000 hektare hingga tahun 2024, sementara untuk target 2021 sendiri seluas 34.000 hektare.
Video Terkait




Website: https://kehutanan.sariagri.id/