Notes

Mengenal Burung Bubut Burung Endemik Asli Jawa yang Mampu Mengobati Patah Tulang_
Sariagri - Burung bubut adalah burung endemik asli Jawa, yang termasuk dalam keluarga Cuculidae. Asal muasal ditemukan burung ini, nama namanya juga dikenal dengan sebutan burung bubut Jawa. Namun keberadaannya hanya bisa ditemukan di daerah tertentu, terlebih lagi saat ini kehadirannya semakin berkurang.
Burung ini hidup berkelompok dengan habitat di dataran rendah, bervegetasi yang rapat, dengan suhu udara rata-rata (27,9-29,9 derajat celcius) dan ketinggian mencapai 800 meter di atas permukaan laut (mdpl). Mereka juga sering mengunjungi tepian perhutanan, semak tepi sungai, tambak, rawa-rawa dan hutan mangrove di kawasan pesisir pantai.
harga burung bubut Di alam liar, burung ini merupakan karnivora karena pemakan serangga, misalnya seperti ulat bulu, capung (Anisoptera), jangkrik (Gryllidae), kumbang (Coleopatera), kupu-kupu (Rhopalocera). Selain itu, mereka juga menggemari hewan kecil lainnya seperti siput (Gastropoda), lipan (Chilopoda), katak (Anura), anakan burung, tikus kecil (Rattus exulans) hingga ular kecil (Serpentes).
Karakteristik burung bubut

Burung bubut atau dengan nama latin Centropus nigrorufus ini, memiliki panjang tubuh sekitar 46 cm, dan ekor yang berwarna hitam panjang. Ketika masih muda bulu badan mereka bercorak garis berwarna coklat. Namun ketika dewasa, bulu akan berubah warna menjadi coklat dengan berangan pucat tersapu hitam.
Mereka juga memiliki paruh dan kaki yang berwarna hitam dengan pola warna peralihan iris merah.Mata mereka berwarna merah tegas dan tampak sangat awas saat memantau situasi sekitarnya.
Saat bertengger, kepaknya melebar di batang pohon bambu dengan kakinya yang lihai melompat dari tangkai ke tangkai lain. Pembawaannya cenderung lebih tenang dibandingkan saat siang atau sore hari yang cepat bergerak ke semak-semak. Meski memiliki tubuh yang cukup besar, paruh yang sangat, dan terlihat sangar namun burung ini termasuk burung yang pemalu dan bukan jenis burung raptor atau birds of prey.
Ancaman
Berdasarkan data Internasional Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN), pada 2016, jumlah populasi burung ini diperkirakan sekitar 250 sampai dengan 10 ribu ekor. Terbatasnya alam liar bagi mereka, menjadikan salah satu ancaman dalam persoalan menurunnya populasi burung bubut.
Hal ini dikarenakan, habitatnya semakin hilang akibat pengalihan fungsi lahan untuk pemukiman warga, tempat industri dan perkebunan. Selain itu perburuan liar dan polusi sampah yang semakin menumpuk, juga termasuk faktor yang mempengaruhi menurunnya populasi burung ini.
Baca Juga: Perubahan Iklim Berdampak pada Perubahan Fisik Burung di Hutan Amazon Unej Sukseskan Pendataan Burung Air dan Pantai Indonesia

Burung yang dilindungi
Demi mencegah populasi burung bubut agar tidak semakin menurun, maka burung ini akhirnya dilindungi oleh Undang-Undang. Untuk perlindungannya ada di P.106/Menlhk/Setjen/Kum.1/12/2018 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Nomor P.20/Menlhk/Setjen/Kum.1/6/2018.
Manfaat burung bubut
Tak banyak yang menyangka, bahwa burung dengan postur sedikit mirip seperti elang ini, ternyata memiliki manfaat baik bagi manusia. Hal ini berdasarkan pengamatan yang mengatakan bahwa, burung bubut memiliki keunikan sekaligus kelebihan yang mampu menyembuhkan diri sendiri ketika mereka terluka, seperti saat terluka atau patah tulang.
Kelebihannya ini kemudian dimanfaatkan oleh manusia, dalam bentuk minyak gosok yang dikenal dengan nama minyak bubut. Konon minyak bubut ini adalah bahan pengobatan sejak dulu, yang juga ampuh untuk menyembuhkan penyakit pada manusia seperti patah tulang.
Saking terbuktinya, minyak ini kini menjadi produk yang banyak dicari. Minyak ini biasanya dikemas dalam botol kecil. Isinya berwarna kuning kecokelatan dengan aroma yang khas. Di dalamnya terkandung lebih dari 100 jenis ramuan herbal pilihan, termasuk tanaman yang digunakan bubut ketika membuat sarang.
Penggunaannya pun cukup mudah, hanya dengan dipanaskan dan dioleskan pada bagian yang sakit. Selain patah tulang, ada juga penyakit lain yang bisa diobati dengan minyak ini, diantaranya wasir/ambeien, darah tinggi, diare, keracunan makanan dan luka berdarah, luka bakar dan hampir semua penyakit di tubuh bisa diobati dengan minyak bubut.

Video Terkait



My Website: https://kehutanan.sariagri.id/86408/mengenal-burung-bubut-burung-endemik-asli-jawa-yang-mampu-mengobati-patah-tulang