NotesWhat is notes.io?

Notes brand slogan

Notes - notes.io

Sungai Rhine adalah salah satu sungai terbesar di Jerman yang membentang dari Jerman barat sampai ke daerah utara dan bermuara di laut utara. Ada mitos yang hidup di bagian sungai Rhine yang melintas anatara kota Koblenz dan Bingen (dekat dengan laut utara). Di sana terdapat sebuah tebing batu yang tinggi dan curam, tepat di lekukan sungai Rhine. Tebing batu tersebut di sebut sebagai Lorelei, dalam bahasa jerman 'Lorelei' berasal dari kata lureln yang artinya bergumam dan kata Lei yang artinya batu atau gunung batu. Sehinggai Lorelei berarti gunung atau tebing batu yang bersuara.

Disebut demikian karena dari tebing batu tersebut kerap terdengar suara-suara seperti alunan musik atau nyanyian. Kata Lorelei juga berarti duyung atau putri duyung, sehingga suara-suara yang terdengar di tebing batu tersebut dikait-kaitkan dengan mitos putri duyung yang mendiami sungai Rhine dan sering menampakkan diri duduk di tebing batu sambil menyisir rambut pirangnya.

Lorelei atau putri duyung dianggap suka menyesatkan para pelayar yang sedang melintasi sungai Rhine. Banyak kecelakaan kapal yang dihubung-hibingkan dengan mitos tersebut, karena banyak pula kecelakaan kapal yang terjadi tepat di lengkung sungai Rhine tersebut, yaitu di bawah tebing batu Lorelei. Banyak yang percaya bahwa saat kapal melintas di lengkungan tersebut, tampak seorang perempuan cantik sedang duduk di tebing batu sambil bernyanyi dan menyisir rambutnya yang pirang dan panjang. Nyanyiannya membuat para pelayar terpedaya dan tidak lagi mengendalikan kapal, sehingga kapal menambrak batu atau kecelakaan.

Kapal tersebut karam di sepanjang alriran sungai Rhine, didekat Lorelei. Banyaknya kecelakaan kapal tersebut menyebabkan mitos Lorelei tetap hidup sampai sekarang. Berikut adalah cerita Lorelei tersebut.

Alkisah ada seorang peri yang sangat cantik peri cantik berambut pirang sedang terbang melintasi sungai Rhine. Ia adalah seorang peri air, beberapa versi lain menyebutnya seorang makhluk penjaga sungai Rhine. Saat ia terbang melintasi tebing batu tepat dilekukan sungai Rhine, ia memutuskan untuk duduk di tebing batu tersebut. Dibawah tebing ada sebuah kapal nelayan yang sedang rusak. Seorang pemuda tampan sedang berusaha memperbaikinya. Karena iba dan ketampanan sang pemuda, peri cantik pun menampakkan diri dan menolong pemuda tersebut memperbaiki kapal.

Akhirnya kapal pun selesai diperbaiki dan dapat digunakan untuk berlayar kembali. Peri cantik pun berpamitan dan pergi terbang. Pemuda Tampan itu rupanya juga jatuh cinta kepada peri cantik. Mereka pun berjanji untuk bertemu lagi. Pemuda tampan adalah pengantar barang dagangan, ia melintas sungai Rhine hampir setiap hari. Setelah pertemuan itu, mereka berjanji bertemu tepat ditebing itu saat sang pemuda pulang bekerja, yaitu saat senja hari.

Maka esok harinya bertemulah mereka. Pemuda meminggirkan perahunya di tepi sungai, tepat di bawah tebing. Ia menanti peri cantik terbang menghampirinya. Peri cantik pun ternyata sudah menunggu. Ia duduk di atas tebing menanti kedatangan sang pemuda sambil bernyayi. Ketika sang pemuda telah merapatkan perahunya, terbanglah ia menuju perahu kekasihnya. Dengan gembira sang pemuda menyambut kedatangan kekasihnya yang sangat cantik itu. Peri cantik pandai menyanyi dan sang pemuda mengiringinya dengan harpa.

Karena didera rasa cinta yang mendalam, mereka pun bertemu setiap hari. Sampai akhirnya percintaan mereka diketahui oleh raja peri. Peri cantik dilarang berhubungan dengan manusia, apa lagi mencintai manusia. Peri cantik dihukum dan dilarang menemui pemuda yang dicintainya. Ia meronta-ronta hendak melepaskan diri untuk menemui kekasihnya, tetapi ia dipenjara dan tidak bisa melepaskan diri. Ia menangis memanggil-manggil kekasihnya.

Saat senja tiba, sang pemuda telah meminggirkan kapalnya di tepi sungai Rhine, di bawah tebing. Ia menunggu dan menuggu kehadiran kekasihnya. Tetapi peri cantik tak kunjung tiba, bahkan saat hari sudah petang. Terpaksa ia pulang dengan kecewa.

Esok harinya saat senja tiba, kembali ia menunggu kehadiran peri cantik. Tetapi ia pun harus kembali pulang dengan tangan kosong.

Hari ketiga sang pemuda pun tetap datang menunggu kehadiran peri cantik. Dengan rasa tidak sabar ia ingin segera menemui kekasihnya. Ia pandangi ujung tebing tersebut, dimana kekasihnya biasa duduk menanti kedatangannya sambil bernyanyi. Maka dipanjatlah tebing sungai Rhine tersebut dengan harapan ia bisa bertemu kekasihnya di atas tebing, atau setidaknya menemukan petunjuk kenapa kekasihnya tak kunjung datang.

Ia terus memanjat tebing tersebut dan hampir mencapai ujung tebing. Ia menemukan pijakan yang cukup luas untuk duduk dan beristirahat. Ia pun duduk untuk mengatur nafasnya. Sebentar lagi ia akan mencapai ujung tebing, akhirnya dengan tidak sabar ia bersiap untuk memanjat lagi. Baru hendak memanjat kembali, kakinya terpeleset. Sekuat tenaga ia berpegangan pada batu-batuan tebing. Tapi batuan itu sangat kasar dan tajam, tangan pemuda tersebut berdarah dan tak kuasa lagi menahan tubuhnya. Maka ia pun jatuh terbentur dinding tebing dan akhirnya jatuh ke sungai.

Peri cantik yang tak kuasa berpisah dengan kekasihnya memohon pada raja peri untuk membebaskannya. Raja pun mengambulkan keinginannya dengan satu syarat. Peri cantik tak lagi diperbolehkan masuk istana, ia diusir dan tak lagi dianggap sebagai seorang peri.

Peri cantik tak memperdulikan perkataan sang raja, ia pergi dengan hati gembira. Diusir pun tak masalah baginya, asal ia bisa hidup bersama kekasihnya. Maka pergilah ia ke sungai Rhine dan duduk diujung tebing, tempat ia biasa menunggu kekasihnya. Ia menunggu dan menunggu, tetapi kekasihnya tak kunjung datang.

Suatu hari ada rombongan kapal yang melintas di sungai Rhine, tepat di bawah tebing. Peri cantik mencuri dengar pembicaraan manusia yang ada di dalam kapal, berharap ada berita tentang kekasihnya. Betapa terkejut ia mendengar bahwa kekasihnya telah mati karena jatuh saat memanjat tebing. Peri cantik pun menangis, ia sedih karena kehilangan kekasihnya. Ia kembali duduk di ujung tebing, menyanyikan lagu pilu dan menangisi kekasihnya.

Sejak saat itu, setiap senja hari ia tetap duduk diujung tebing sambil menyanyi dan menyisir rambutnya yang panjang dan pirang. Ia menyanyi seolah menuggu kedatangan kekasihnya. Nyanyiannya pun terdengar oleh laki-laki yang melintas di sungai Rhine. Setiap laki-laki terpikat oleh keindahan suaranya dan kecantikan wajahnya. Tanpa sadar mereka memanjat tebing untuk menemui wanita cantik yang sedang menyanyi tersebut. Namun saat mereka hampir mencapai ujung tebing, peri cantik menghilang. Dan setiap laki-laki yang memanjat tebing pasti jatuh dan mati, sama seperti kekasihnya.

Banyak yang mengatakan bahawa peri cantik dendam atas kematian kekasihnya, maka ia memperdaya setiap laki-laki untuk memanjat tebing dan ketika akan sampai, peri cantik membuat mereka terjatuh dan mati. Sering pula saat kapal melintas tepat di bawah tebing ketika senja hari, ia kembali terlihat duduk menyisir rambut sambil bernyanyi. Nyanyiannya memikat seluruh awak kapal dan akhirnya membuat kapal tersebut kecelakaan atau tenggelam.

Sejak saat ini, tidak ada kapal atau pemuda yang berani melintas di sungai Rhine saat senja hari. Telah banyak dilaporkan orang hilang dan kecelakaan tepat di bawah tebing sungai Rhine.
     
 
what is notes.io
 

Notes.io is a web-based application for taking notes. You can take your notes and share with others people. If you like taking long notes, notes.io is designed for you. To date, over 8,000,000,000 notes created and continuing...

With notes.io;

  • * You can take a note from anywhere and any device with internet connection.
  • * You can share the notes in social platforms (YouTube, Facebook, Twitter, instagram etc.).
  • * You can quickly share your contents without website, blog and e-mail.
  • * You don't need to create any Account to share a note. As you wish you can use quick, easy and best shortened notes with sms, websites, e-mail, or messaging services (WhatsApp, iMessage, Telegram, Signal).
  • * Notes.io has fabulous infrastructure design for a short link and allows you to share the note as an easy and understandable link.

Fast: Notes.io is built for speed and performance. You can take a notes quickly and browse your archive.

Easy: Notes.io doesn’t require installation. Just write and share note!

Short: Notes.io’s url just 8 character. You’ll get shorten link of your note when you want to share. (Ex: notes.io/q )

Free: Notes.io works for 12 years and has been free since the day it was started.


You immediately create your first note and start sharing with the ones you wish. If you want to contact us, you can use the following communication channels;


Email: [email protected]

Twitter: http://twitter.com/notesio

Instagram: http://instagram.com/notes.io

Facebook: http://facebook.com/notesio



Regards;
Notes.io Team

     
 
Shortened Note Link
 
 
Looding Image
 
     
 
Long File
 
 

For written notes was greater than 18KB Unable to shorten.

To be smaller than 18KB, please organize your notes, or sign in.