Notes

100120
History of Magic - Classroom 4F
Current time.

- Kenma mengetuk pintu ruang kelasnya sebelum berlanjak masuk, "hallo, selamat malam kiddos, apa kabar kalian?" tanyanya sambil meletakkan perlengkapan di atas meja.

- "Bagus lah kalau kabar kalian baik, kabar saya juga baik. Tapi banyak yang sedang flu juga ya? Wah, jangan lupa selimutan nanti setelah kelas." Ia mengeluarkan jurnalnya dari dalam tas.

- Kenma kemudian mengayunkan tongkatnya, tidak lama kemudian minuman hangat, hot packs, dan beberapa camilan muncul di depan masing-masing murid. "Biar hangat," ucapnya, "jangan lupa untuk baca rules kelas saya dulu ya."

-Ia membalik-balikan jurnal ditangannya sembari menyisipi coklat hangat di mejanya. "Tahun baru dan liburan kemarin kalian habiskan dengan ngapain? Apa ada oleh-oleh buat saya?" Tanyanya bercanda.

-Ia menutup jurnalnya kemudian berdiri di tengah kelas, "apa ada yang bisa tebak nama keluarga yang merupakan anggota sacred 28 dan terkenal dengan ability mereka dalam berbicara Parseltongue?"

-"Nama keluarga hayo, bukan nama orang. Cuma mereka memang keturunan Salazar Slytherin."

-"Betul, Gaunt, tapi malam ini kita gak bahas keluarga mereka ya, melainkan salah satu anggotanya." "Penyihir ini lahir pada tahun 1576 dan memiliki seorang adik perempuan. Apa ada yang tau?"

-"Benar, Gromlaith Gaunt. Beliau merupakan lulusan asrama Slytherin yang sangat mendukung supremasi darah dan membenci siapapun yang menentang pandangan ini."

-"Bahkan ia membunuh adiknya, Rionach, dan suaminya Sayre dengan cara membakar rumah mereka hanya karena mereka bersimpati dengan tetangga muggle mereka." Kenma mulai berjalan ke belakang kelas.

-Anak pasangan tersebut, Isolt Sayre, selamat tuh dari kebakaran tersebut. Gromlaith langsung berlaga seperti ia menyelamatkan keponakannya dan mengadopsi Isolt sebagai anak angkatnya." "Pada saat itu, Isolt benar-benar tidak tau siapa yang membunuh orang tuanya."

-"Gromlaith ini "sayang" sama Isolt, oleh karena itu dia mau Isolt ikut keyakinan supremasi darah yang dia anggap benar" "Gromlaith jadi takut bahwa anak angkatnya ini akan berhubungan dengan muggle karena terpengaruh oleh ibu kandungnya."

- "Ke-parno-an ini membuat Gromlaith pindah ke desa Coomcallee dan mengisolasi isolt..." Kenma terdiam sejenak, "isolasi Isolt.. ber-ritme, ya?" Ia terkekeh sendiri.

-Akhem, lanjut, jadi, Isolt di isolasi oleh ibu angkatnya selama 12 tahun. Selama ia bersama bibinya ini, Isolt dipaksa untuk menyaksikan Gromlaith mengutuk dan memantrai para muggle para muggle bahkan binatang yang tersesat dekat dengan cottagenya."

-"Dia bahkan melarang Isolt untuk menghadiri Hogwarts, 'ngapain kamu sekolah kalau kamu bisa belajar lebih banyak dari rumah' gitu katanya" Kenma memimikan dialog Gromlaith kepada seisi kelas. "Padahal bukan karena itu. Apa ada yang tau alasan sebenarnya?"

- "Benar, Gromlaith takut Isolt akan bergaul dan mengenal muggle-born disana. Meski seperti itu, Gromlaith kerap menceritakan masa sekolahnya kepada Isolt, namun bertujuan menjelekkan Hogwarts karena telah gagal memenuhi Salazar Slytherin untuk memurnikan golongan penyihir."

- "Namun bagi Isolt, cerita Hogwarts terdengar seperti surga dibanding isolasi dan penganiayan dari bibinya yang dia yakini setengan gila." "Saking kepengennya Isolt untuk masuk Hogwarts, ia menghabiskan banyak masa remajanya berfantasi tentang itu. Kasihan, ya?"

-Ia kembali ke mejanya, "nah, cerita hari ini sampai disini dulu, ya. Jangan lupa absen sebelum kembali ke asrama. Makannya juga jangan lupa dihabiskan, ya" pria itu tersenyum. "See you next week, kiddos!"