Notes

Sebelumnya saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Professor Maya. Izinkan saya memberikan tanggapan. Seseorang membutuhkan karisma untuk menjadi pemimpin yang hebat, namun karisma saja tidak dapat membuat seorang pemimpin yang hebat; kadang bisa menimbulkan timbal balik yang kurang menyenangkan. Mengapa saya berkata demikian, sebab kemampuan orang berkarisma bergantung pada persepsi orang lain, dan persepsi tersebut dapat ditempa. Jika seorang pemimpin “hanya” memiliki karisma, biasanya mereka akan lebih suka mempertahankan kekuasaan untuk diri mereka sendiri. Seseorang yang memiliki karisma mudah mendapat perhatian. Itulah mengapa wajar untuk berasumsi bahwa mereka bisa menjadi pemimpin yang cakap, namun ini tidak selalu terjadi. Memiliki karisma dan bersikap persuasif dapat membuat seseorang terpilih, tetapi tidak menjamin bahwa mereka memiliki kemampuan dan penilaian yang baik atau kualitas moral yang dibutuhkan untuk berhasil memenuhi tantangan kepemimpinan. Setiap pemimpin bisa memiliki karisma, tetapi bisa saja mereka tidak memiliki sifat kerendahan hati. Seolah-olah karisma ini seperti resep dalam suatu masakan yang dinamakan kepemimpinan, maka seorang pemimpin tidak bisa bergantung pada karisma saja. Kerja nyata harus dijunjung tinggi oleh seorang leader.