Notes

Mion membuka sedikit kaca jendela, membiarkan angin masuk mengibaskan helaian rambutnya. Sebentar ia memejamkan mata menikmati angin dan suara burung bertebangan. Menikmati dunia yang indah dan tenang adalah kesenangan Mion, sangat menenangkan hati.

Beberapa menit berlalu, Mion teringat dengan tugas-tugasnya yang belum selesai, batas waktunya ada yang besok ada yang lusa. Mion beranjak dari tempatnya menuju lemari baju, mencari pasangan baju santai dan pergi membersihkan diri. Sang puan menjabarkan di otak akan mengerjakan apa saja hari ini.

15 menit berlalu, Mion sudah duduk santai diatas kasur dengan beberapa buku pelajaran di depannya. Camilan dan power bank sudah siap, Mion menghubungi teman-temannya untuk mengerjakan tugas bersama melalui video call. Hanya 2 orang yang bisa menemaninya saat ini, namun tidak apa-apa setidaknya ada teman yang bisa ia tanyakan ketika menemukan soal yang tidak paham.

Mion mulai mengerjakan tugas yang besok harus di kumpulkan. Belum 1 jam kepalanya sudah pusing memikirkan jawaban yang sedari tadi tidak ditemukan, kemana jawaban itu pergi? Ah, menyusakan sekali. Mion tetap fokus mengabaikan waktu yang sebentar lagi jam makan malam.

Tugas selesai dikerjakan bersama-sama, di pertengahan 3 teman lainnya bergabung, mereka saling membagi jawaban dan cara pengerjaanya, jadi tidak ada yang tertinggal. Mion izin pergi karena ingin keluat mencari makan malam. Kedua gadis yang sekamar dengannya belum pulang sampai saat ini, mungkin mereka sama dengannya, mengerjakan tugas bedanya mereka bertemu tatap langsung tidak melalui perantara.

Mion keluar dengan hoodie kebesarannya, memakai topi untuk menutup wajahnya karena ia malu untuk bertemu orang lain yang mengajaknya bicara, walaupun pada akhirnya ia yang berusaha mencairkan situasinya.

Mion berkeliling sebentar mencari makanan yang sesuai dengan moodnya saat ini, menemukan kedai ramen dan sushi, tidak terlalu ramai saat ini biasanya penuh dengan pelanggan. Mungkinkah karena sudah mau jam 8? Dimana jam makan siang sudah selesai.

Mion memasuki kedai disambut dengan kakek nenek paruh baya, Mion membalasnya dengan senyuman sambil memesan 1 mangkuk ramen dan sepiring sushi tuna. Tidak lama pesananya telah tiba, Mion memakannya dengan diam tanpa sepatahkata.

Mion kembali masuk kedalam kamarnya, kedua gadis tersebut sudah tiba dan sedang mengeringkan rambut. "kau habis dari mana? ku kira kamu akan tetap berdiam disini sampai malam ternyata ada keluar kedepan, tadinya aku mau titip 2 botol air mineral, karena air disini sudah habis belum sempat kami membelinya lagi."

"Aku tidak tau, aku kira kalian berdua keluar mengerjakan tugas, jadi aku tidak mengirimkan pesan apapun ke kalian. Besok saja kita bertiga ke supermarket sekalian membeli peralatan dan bahan makanan lain." Ajak Mion yang kebetulan mereka bertiga tidak ada kelas tambahan besok.

"Menarik, besok setelah selesai materi kita langsung balik, jangan ada mampir kemana-mana."

"Baiklah, Mion sudah menanyakan soal liburan ke orangtuamu? Karena aku takut untuk mengajakmu pergi jika tidak ada izin dari orangtuamu."

"ah, m-maaf..." Mion menundukkan kepalanya sebentar, "aku disuruh melanjutkan kursus non-akademisku yang tertunda itu, jadi tidak bisa ikut kalian pergi liburan."

"Ah sayang sekali padahal aku mengharapkan kamu ikut, ya kalau begitu lain kali saja walau aku tidak yakin kamu akan ikut kedepannya."