Notes

Rangkuman Astronomy Week 3
oleh Audy

NEBULA
Namanya berasal dari bahasa Latin 'Nebula' yang berarti awan. Dia adalah awan antarbintang yang diyakini sebagai tempat pembibitan bintang baru.

Awalnya, banyak yang mengira bahwa Nebula dan galaksi sama. Namun, Vesto Slipher, Edwin Hubble dan ilmuwan lain berhasil memecahkan pandangan itu. Mereka berhasil membuktikan bahwa Nebula dan galaksi adalah dua hal yang berbeda di awal abad ke-20. Karena pemahaman ini juga, para ilmuwan akhirnya menyadari bahwa langit tidak benar-benar kosong. Tapi, terisi oleh medium antarbintang atau ISM. ISM terdiri dari 75% hidrogen dan 25% helium. Gas antarbintang terutama terdiri dari atom netral (neutron) dan molekul dan partikel bermuatan (plasma) seperti ion, proton dan elektron. Gas ini sangat tipis dengan kepadatan sekitar 1 atom/cm kubik.

Nebula ukurannya sangat besar, ada yang ukurannya mencapai ratusan tahun cahaya, sementara satu tahun cahaya = 9,46 x 1015 m. Obyek langit ini sulit sekali diamati dari Bumi dan harus menggunakan lensa kamera yang lebih peka terhadap cahaya karena jaraknya yang sangat jauh dari Bumi.

Contoh :
Nebula Orion. Nebula ini yang paling terang di malam hari. Diameter sudutnya dua kali lebih besar dari Bulan Purnama.
Nyatanya, kita tidak dapat melihat Nebula ini dengan mata telanjang, padahal sudah yang paling terang. Alasannya tidak terlihat karena polusi sudah menutupi langit. Kalau kita amati dengan teropong, kabut akan terlihat lebih tebal daripada obyek lain. Padahal massanya hanya beberapa kilogram saja, tidak seberat itu. Kenapa? Karena kebanyakan Nebula disebabkan oleh fluoresensi bintang panas di intinya. Fluoresensi adalah bentuk dari luminesensi, dalam beberapa hal sinar yang dipantulkan memiliki gelombang lebih panjang dan energi lebih rendah daripada radiasi yang diserap.

Nebula yang hanya dapat ditangkap melalui kamera digital dengan filter khusus.