Notes

ESSAY G5
A. Albus Dumbledore adalah seorang penyihir berdarah campuran (hulf-muggle) yang lahir pada akhir agustus tahun 1881. Beliau meninggal pada 30 Juni 1997 dalam usianya yang ke-115. Nama lengkap beliau adalah Albus Percival Wulfric Brian Dumbledore. Beliau adalah alumni sekolah sihir Hogwarts kemudian menjadi pengajar transfigurasi dan diangkat menjadi kepala sekolah Hogwarts. Beliau dikenal sebagai murid paling cerdas di sekolah dan juga semasa hidup dianggap sebagai salah satu penyihir paling besar pada abad itu.

B. Karakter Albus Dumbledore :
- Bijaksana, beliau selalu berpikir terlebih dahulu sebelum bertindak. Tidak ada tindakan yang beliau lakukan tanpa pertimbangan. Beliau juga selalu mengajak murid atau koleganya untuk berpikir dan bertindak dengan bijaksana. Beliau selalu memberikan nasihat-nasihat yang sesuai dengan kebutuhan sang pendengar.
- Berani, beliau adalah seorang yang pemberani. Ia tidak pernah takut melawan siapapun yang menurutnya salah. Ia juga adalah sosok yang berani berkorban. Contohnya adalah ketika ia mengorbankan tangannya yang tidak bisa digunakan lagi karena horcrux dan ia juga mengorbankan nyawanya demi melindungi kepentingan semua orang.
- Tenang, beliau tidak pernah panik dan terburu-buru dalam menghadapi sesuatu. Ia dapat menangani kepanikannya dengan sangat cepat dan mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan dalam kondisi genting sekalipun. Dan karena ketenangannya, semua permasalahan dapat terselesaikan dengan baik.

C. Quotes : "Hapiness can be found, even in the darkest of times, if one only remembers to turn on the light."
Alasan saya menyukai quotes ini adalah karena quotes ini mengandung makna bahwa kebahagian dapat ditemukan bahkan di dalam kegelapan. Artinya, ketika kita dalam kondisi buruk (gelap), kita tetap bisa bahagia tergantung bagaimana menanggapinya, apakah kita tetap mau dalam kondisi gelap atau mencari cara untuk kembali merasakan terang, yaitu dengan menyalakan lampu.

D. Yang dapat saya pelajari dari Dumbledore adalah kebijaksanaannya. Kita tidak bisa hanya melakukan hal baik, tapi juga bijaksana. Dalam menghadapi apapun, pikirkan terlebih dahulu apa yang mau kita lakukan barulah bertindak.

ESSAY G6
A. Garis besar event-nya adalah acara explore. Acara ini menggunakan storyline bahwa seluruh peserta diundang ke sebuah acara pesta dansa, namun yang terjadi adalah ternyata undangan tersebut palsu dan ternyata undangan tersebut malah mengarahkan kita ke suatu tempat yang asing. Dari sana, kita harus berusaha untuk kembali ke kastil.

B.
Latar belakang :
Tidak semua murid memahami apa itu duel dan bagaimana sistem duel pada awalnya. Sama seperti saya sendiri yang sangat meraba-raba ketika pertama kali terjun ke dalam event yang berhubungan dengan duel. Tetapi ternyata, ketika saya sudah mengenal duel, saya merasa bahwa duel tidak sesulit yang saya bayangkan. Duel membutuhkan strategi dan kecepatan tanggap. Banyak dari murid yang sudah mundur duluan bahkan sebelum mencoba karena takut tidak mengerti mengenai duel. Dengan adanya acara ini, saya berharap banyak murid yang mau mencoba duel dan merasakan bahwa duel ternyata tidak sesulit itu. Selain itu, karena alumni dan karyawan serta murid Hogwarts jumlahnya sangat banyak, saya yakin banyak sekali murid yang belum pernah atau jarang bertegur sapa dengan alumni dan karyawan. Maka dari itu, sistem dari acara ini adalah berkelompok. Dengan harapan, setidaknya mereka dapat berkenalan dengan alumni atau karyawan yang berada di dalam kelompok mereka.
Sasaran : semua murid, alumni, dan karyawan
Tujuan : memperluas relasi antar murid, alumni, dan karyawan serta mengasah kemampuan duel murid dan juga memperkenalkan lebih dalam mengenai kegunaan dari items, equipment, dan sistem duel AH.

C. Jenis kegiatan yang dilakukan adalah explore. Sistemnya menggunakan storyline dengan satu pemandu acara dengan akun khusus. Peserta akan dibagi ke dalam tim-tim yang nantinya akan berusaha keluar dari tempat asing tersebut dengan cara menyelesaikan tantangan-tantangan. Tantangan yang dimaksud adalah clue, soal riddle, dan juga makhluk-makhluk yang ditemui di sepanjang jalan seperti magical creatures buas, dementor, dan lain-lain.

D. Referensi yang saya gunakan adalah event Treasure Hunt ketika Dies Natalis kemarin dan Perkemahan Rimba. Menurut saya, kedua acara tersebut sangat mengasyikan dan benar-benar menambah pengetahuan terutama mengenai equipments dan items.

E. Game maker yang baik adalah seseorang yang tidak hanya mencetuskan ide dari sebuah acara atau permainan, melainkan, ia yang juga memiliki pemahaman mendalam mengenai permainan yang ia buat. Selain itu, seorang game maker yang baik juga harus bisa mengatur jalannya acara, membagi tugas dengan baik kepada panitia yang membantu, dan mempunyai kontrol yang tepat untuk setiap sesi atau permainan.

F. Saya memang belum pernah menjadi penanggung jawab dalam sebuah acara atau dalam hal ini game maker. Tapi, saya merasa sanggup untuk melaksanakan ide ini apabila nantinya betul direalisasikan dengan bantuan orang-orang lain. Saya juga akan belajar banyak dari orang-orang yang sudah terbiasa menjalankan event dalam lingkup Asrama Hogwarts.