Notes

MUGGLE STUDIES

> PRINCESS AND FAIRYTALE

Fairytale atau dongeng adalah cerita fantasi atau fiktif (tidak nyata) dimana karakter dari cerita tersebut hanyalah sebuah karangan.
Dongeng dipercaya dapat meningkatkan imaginasi anak-anak. Namun, jika ditelaah lebih dalam, dongeng dapat memberi pengaruh negatif maupun positif untuk anak. Biasanya, cerita yang dibuat dalam dongeng ini menetapkan harapan hidup yang tidak realistis sehingga dapat membuat anak kecewa di masa depan jika tidak sesuai dengan apa yang ia bayangkan di dongeng. Mereka menganggap bahwa hidup akan selalu berakhir dengan bahagia, atau ‘happily ever after’ dan tidak menyadari bahwa kehidupan realita yang bisa jadi bertolak belakang dengan itu. Beberapa dongeng memiliki pesan tersembunyi yang dapat dipetik dan dipelajari.

Sebagai contoh, dalam dongeng Beauty and The Beast. Dari dongeng ini dapat dipetik pesan positif melalui perilaku Belle yang rajin membaca buku, pekerja keras, percaya diri dan sayang dengan ayahnya. Selain itu, dongeng ini mengajarkan untuk ‘Don’t judge a book by its cover.’ Sebagian besar wanita akan memilih pria tampan dan kaya, seperti Gaston pada dongeng ini. Tetapi, Belle memiliki niat untuk mengenal seseorang tanpa memandang penampilan fisiknya.
Dibalik itu, sisi negatif dari dongeng ini adalah menunjukkan perlakuan kejam karena Belle yang dikurung oleh Beast secara paksa. Meskipun pada akhirnya seiring berjalannya waktu, mereka saling jatuh cinta.

Dongeng lainnya adalah Snow White dan Sleeping Beauty di mana kedua putri itu mendapatkan true love kiss agar bangun dari tidur panjang. Di sini dapat terlihat bahwa cinta sejati itu memang benar adanya. Tetapi, di balik itu, muncul juga permasalahan berupa ‘consent’. Karena konteksnya adalah pangeran mencium kedua putri di saat tidur, tanpa persetujuan dari kedua putri. Pada dongeng ini juga membentuk stereotip bahwa nilai wanita itu hanya dilihat pada kecantikannya saja.

Pada dongeng Cinderella, anak-anak dapat meniru sifat positif Cinderella yang baik hati, pekerja keras, lemah lembut dan manis. Jika di lihat lebih dalam, permasalahannya adalah dongeng ini memberi gambaran bahwa hanya orang-orang yang cantik, tampan dan berpenampilan menarik saja yang bisa mendapat cinta sejati.

Dari beberapa cerita dongeng yang disebutkan, dapat memiliki potensi untuk menurunkan kepercayaan diri anak-anak. Dan menimbulkan pemikiran bahwa perempuan cantik itu hanya dilihat dari penampilannya saja, dan mengesampingkan ‘Inner beauty’. Anak-anak akan berharap kehidupannya di masa depan seperti para putri dongeng yang cantik dan kaya. Sangat disayangkan tidak semua anak dapat menangkap pesan moral yang diambil dari dongeng, mereka biasanya lebih cenderung melihat kecantikan, kekayaan dan lain-lain. Padahal banyak sekali pesan yang dapat dipetik dari sebuah dongeng, maka, sangat perlu edukasi untuk anak-anak agar dapat memahami pesan moral yang disampaikan dalam sebuah cerita.


ASTRONOMY

> AURORA

Aurora adalah sebuah fenomena alam yang membentuk pancaran cahaya pada lapisan ionosfer akibat adanya interaksi medan magnetik. Perubahan medan magnetik dapat mempengaruhi partikel pada atmosfer. Aurora berkaitan dengan hasil gangguan magnetosfer yang disebabkan oleh badai matahari. Badai matahari adalah siklus peledakan dari masa puncak kegiatan titik matahari. Biasanya setiap 11 tahun.

Aurora juga bergantung pada atmosfer dan partikel oleh angin matahari. Elektron dan proton dengan energi tinggi akan bergerak ke bawah menuju medan magnetik bumi dan bertabrakan di atmosfer. Hasil dari tabrakan itu adalah molekul dan atom di atmosfer akan tereksitasi ke energi yang lebih tinggi.

Ionisasi dan eksitasi yang dihasilkan dari atmosfer memancarkan cahaya yang memiliki berbagai warna dan kompleksitas. Warna aurora biasanya merah, hijau, atau biru. Perbedaan warna ini dipengaruhi oleh faktor ketinggian kadar ion pada atmosfer. Ion oksigen akan memancarkan warna kuning dan merah, ion nitrogen memancarkan warna merah, biru dan ungu. Sedangkan gabungan dari ion nitrogen dan oksigen akan membentuk warna hijau.

Pada warna merah, eksitasi oksigen atom memancar 630nm. Konsentrasi atom yang tinggi dan sensitivitas mata rendah membuat warna merah ini hanya terlihat di bawah aktivitas matahari yang intens.
Pada warna hijau, konsentrasi atom oksigen yang tinggi disertai dengan sensitivitas mata membuat warna hijau ini sangat umum. Nitrogen dan molekul yang tereksitasi dapat mentransfer energi melakui pertabrakan pada atom oksigen yang memancarkan gelombang hijau.
Pada warna biru, biasanya terjadi pada tingkat aktivitas matahari tertinggi. Transisi molekul nitrogen lebih cepat daripada transisi atom oksigen.
Aurora juga memancarkan radiasi ultraviolet. Pernah terlihat di Jupiter, Saturnua dan Mars. NASA pernah mengamati aurora ultraviolet yang terjadi di Mars.

Tidak hanya memancarkan cahaya berwarna, aurora juga dapat mengeluarkan suara. Suaranya berupa seperti tepuk tangan, mendesir, gaduh, berderak. Suaranya pelan, butuh lingkungan yang sunyi untuk dapat mendengarnya.

Aurora dapat terjadi di sekitar kedua daerah kurub, bergantung pada jumlah percepatan yang diberikan partikel pencetus.
Auarora yang terjadi di utara disebut Aurora Borealis, sedangkan pada sebelah selatan dosebut dengan Aurora Australis.
Aurora Borealis biasanya terjadi antara bulan September - Oktober dan Maret - April.
Aurora Borealis sering terlihat di Fairbanks, Alaska dan beberapa di Kanara Timur, Skandonavia Utara dan Islandia. Sedangkan Aurora Australis biasanya terlihat di Australia pada siklus 11 aktivitas titik matahari.
Aurora juga dapat muncul pada fenomena lanjutan di magnetosfer yang disebut dengan magnetik sub-storm. Bukti observasi fenomena ini baru didapat oleh satelit NASA pada tahun 2001.

Jika berbicara tentang mitologi dan sejarah aurora. Seorang filsuf bernama Hispano-Roman Stoic mengatakan bahwa aurora berbentuk seperti barel, jurang, berjanggut dan pohon cemara.

Pada sejarah China, di tahun 2000 SM, wanita muda bernama Fubao sedang duduk sendirian di dekat teluk. Tiba-tiba terdapat cahaya ajaib seperti awan yang bergerak dan air mengalir yang berubah menjadi cahaya terang dan silver. Karena terpana oleh cahaya ini, Fubao menjadi hamil dan melahirkan seorang anak bernama Emperor Xuanyuan.

Di Shanhaijing, Shilong digambarkan sebagai naga merah yang bersinar di langit malam dengan tubuh sepanjang seribu mil. Pada zaman kuno, para orang China memberi nama aurora sesuai dengan perbedaan bentuk, seperti ‘Heavenly Dog’, ‘Sword/Knife star’, Chiyou banner’, ‘Sky’s open eye’, dan ‘stars like rain’.

Selain itu, lukisan aurora karya Frederic Edwin Church ditafsirkan untuk merepresentasikan perang saudara Amerika. Ini terjadi karena pada saat itu Fredericksburg melihat fenomena aurora pada saat perang dan menganggap bahwa kemunculan aurora itu pertanda bahwa Tuhan melindungi dan selalu ada si sisi mereka.


ANCIENT RUNE

> RUNE MASTER/RUNE CARVER AND HOW TO CARVE RUNIC ALPHABET IN STONE.

Rune Master atau Rune Carver adalah sebutan untuk seseorang yang mahir dalam mengukir runestone. Terdapat lebih dari 100 nama runemaster yang terkenal dari zaman viking Swedia dan kebanyakan dari mereka berasal dari Svealand Timur pada abad ke-11. Pada saat itu beberapa runemaster profesional dan muridnya dipekerjakan untuk membuat runestone dan menandatangani runestone itu dengan nama runemaster yang membuatnya.

Beberapa nama runemaster yang terkenal pada abad ke-11 sampai abad ke-12 diantaranya: Asmund Karesson, Balle, Fot, Frogard i Osby, Gunnborga, Halvdan, Opir, Torgot Fotsarve (anak dari Fot), Ulf of Borresta, dan Visate.
Runemaster yang dikenal di zaman sekarang bernama Kalle Dahlberg.

Beberapa atribusi yang diberikan kepada runic ‘Skalds’ atau penyair menunjukkan bahwa banyak dari runemaster kemungkinan adalah penyair puisi skaldik dan tradisi lisan yang memiliki hubungan dengan keluarga kerajaan.

Banyak tulisan rune yang menggambarkan kehidupan sehari-hari dan banyak belum ditemukan dianggap diukir oleh runecarver non profesional yang bertujuan untuk praktik, upacara penguburan, dan sebagai pencatatan. runecarver non profesional ini bisa siapa saja seperti bajak laut, tentara, pedagang, petani, dan lain-lain.

Kebanyakan orang Skandinavia pada abad pertengahan awal dapat mengerti huruf rune dan kebanyakan orang mengukir pesan pada potongan tulang dan kayu. Namun berbeda dengan runestone, runestone termasuk sulit dibuat sehingga untuk dapat mahir membuat runestone, seseorang juga perlu menjadi seorang stonemason.
Di kota Skandinavia juga menyediakan pusat-pusat di mana pengrajin dapat berkumpul dan berbagi pengetahuan perdagangan. Setelah penyebaran agama kristen di wilayah ini, dan peningkatan literasi rune, maka rune digunakan untuk pencatatan peristiwa dan sering ditemukan pada benda-benda seperti senjata, gading, dan koin.

Menjelang abad ke-11 praktik ukiran rune yang menggambarkan tokoh dalam mitologi Nordik menurun. Lalu citra religius tradisional mulai berhubungan dengan agama kristen. Runemaster mulai mendokumentasikan indulgensi yang ditawarkan oleh gereja katolik dengan imbalan proyek pekerjaan umum seperti pembangunan jembatan dan jalan. Banyak dari prasasti ukiran rune selama masa ini dilakukan untuk kesenangan Tuhan atau untuk memastikan keselamatan jiwa seseorang.

Dapat terihat juga rune sering dibuat oleh penjelajah jarak jauh sebagai upaya dokumentasi kunjungan mereka dan sebagai mengenang rekan-rekan mereka yang telah tumbang. Runecarver pada saat itu mengukir banyak batu nisan dan tugu. Tugu atau monumen rune dapat memberikan rincian tambahan tentang kematian individu dengan lebih akurat dibanding dengan tradisi lisan.


Bagaimana cara mengukir tulisan rune di batu?

Penyihir dapat melalukan praktik mengukir dengan cara menggunakan inscribing charm atau mantranya disebut dengan Insculpo, dengan pelafalan: in-SKOOL-poh. Media yang digunakan adalah tongkat sihir. Setelah sukses merapalkan mantra, ujung tongkat sihir akan digunakan untuk memahat. Mantra ini hanya bisa digunakan untuk mengukir di atas batu dan kayu dengan proses mengukir yang sama.

Carving charm hanya dapat bertahan selama 10 detik. Sehingga ketika efek mantranya telah habis, ujing tongkat sihir akan meredup, dan penyihir harus merapalkan kembali mantranya untuk melanjutkan kegiatan mengukir.

Jika gagal dirapalkan, mantra ini tidak berefek apapun. Kesulitan yang dialami dalam mengukir menggunakan mantra ini adalah efeknya yang sangat cepat, sehingga harus dirapal berkali-kali jika belum selesai mengukir. Serta butuh keterampilan untuk dapat mengukir rune yang rapi dan tepat.