Notes

Langkah KKP Tangani Tumpahan Minyak di Pantai Saba Bali_
SariAgri - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengambil langkah responsif dalam menangani temuan gumpalan dan cairan hitam di sepanjang Pantai Saba hingga menuju Pantai Purnama, Gianyar, Bali. Penemuan cairan hitam yang merupakan tumpahan minyak itu bermula dari laporan warga bernama I Ketut Sumastika kepada Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar.
Berita Perikanan "Ditemukan banyak gumpalan hitam di atas pasir pantai yang terlihat seperti batu dan berbentuk seperti cairan aspal di sepanjang Pantai Saba hingga menuju perbatasan dengan Pantai Purnama," ujar Kepala BPSPL Denpasar, Permana Yudiarso, Selasa (25/5/2021).
Yudi mengatakan pihaknya telah menerjunkan tim menuju Saba Asri Sea Turtle Conservation untuk berkoordinasi mengumpulkan informasi. Tim di lapangan mengambil beberapa sampel gumpalan minyak sebagai bahan untuk ditindaklanjuti.
Baca Juga: Lima Jenis Ikan yang Bisa Dibudidayakan di Air Payau Kenali Sebelum Terlambat, Ini 5 Penyakit Ayam Petelur
Sementara itu, pegiat Konservasi Penyu Saba Asri, I Made Kikik mengungkapkan gumpalan maupun cairan hitam ditemukan sejak tiga hari lalu dan diduga merupakan cairan minyak yang berasal dari kapal.
Bila malam hari kebanyakan berbentuk gumpalan namun bila siang hari gumpalan itu mencair karena terkena panas matahari.
Kikik menjelaskan temuan gumpalan maupun cairan hitam bukan kejadian pertama di Pantai Saba tetapi meripakan fenomena yang terjadi setiap tahun saat musim angin selatan berlangsung hingga Agustus.
Menurut dia, angin menyebabkan tumpahan minyak di tengah laut terbawa gelombang hingga ke pantai bersama sampah dan tali kapal. Hingga saat ini, tumpahan minyak itu belum berdampak pada penyu.
"Setelah musim angin selatan selesai, biasanya akan terjadi gelombang besar yang akan membersihkan tumpahan minyak termasuk sampah di pantai dan membawanya kembali ke tengah laut," jelasnya.
Tim Respon Cepat BPSPL Denpasar berkoordinasi dengan Distrik Navigasi Kelas II Benoa untuk mengumpulkan data kapal tanker yang melewati perairan sekitar Selat Badung dan Selat Lombok pada 3-8 Mei 2021. Seputar Perikanan Hal ini dilakukan sebagai langkah identifikasi untuk mengetahui penyebab tumpahan minyak.
Tim BPSPL Denpasar akan menginventaris data sebaran tumpahan minyak, data AIS (Automatic Identification System) kapal pengangkut BBM/tanker yang melewati Selat Badung dan Selat Lombok serta analisa pola arus dan hidrodinamika pada 3-8 Mei 2021.
Video terkait:

My Website: https://telegra.ph/KKP-Ringkus-2-Kapal-Illegal-Fishing-Berbendera-Filipina-di-Laut-Sulawesi-08-20-2