Notes

1. Dewa Ares
http://t.co/mhM6DNUJ3F
berasal dari mitologi yunani, sedangkan dalam mitologi romawi disebut mars. Ia memiliki 2 pengawal yaitu Phobos dan Deimos. Nama tersebut menjadi nama dua bulan yang berada dekat dengan planet mars. Ares Mati krna di bunuh Kratos yang sebelumnya hanyalah seorang prajurit biasa dari Sparta. Setelah Ares mati, Kratos dijuluki sebagai God of War. Namun Ia tidak disukai karna selalu bersikap kasar pada dewa-dewi lainnya. Ares adalah anak dari Zeus dan Hera dan termasuk dalam 12 Dewa Olimpus. Selama hidupnya, Ia adalah dewa yg haus darah & merupakan perwujudan dari pembunuhan yang berkuasa atas alat-alat perang, penyerangan dan pertahanan kota, pemberontakan, penjarahan, kejantanan serta keberanian.

2. Dewa Thor
http://t.co/8eQWaQOzig
http://t.co/t1rhZ5c8Sy
Thor adalah Dewa petir dan pertempuran dalam Mitologi Nordik. Ia dikenal dengan sebutan "Si janggut berambut merah". Sebagai Dewa, ia memiliki banyak peran, yaitu sebagai Dewa yang berhubungan dengan guntur, petir, badai, pohon-pohon ek, Dewa kekuatan, Dewa kerusakan, Dewa kesuburan, Dewa penyembuhan dewa pertempuran dan perlindungan umat manusia.

3. Dewa Tyr
http://t.co/m9oWLlTM43
Dewa perang dan keberanian menurut kepercayaan bangsa Nordik. ciri-cirinya berlengan satu karena mengorbankan tangannya pada serigala yang bernama Fenris sehingga ia hanya memiliki satu tangan. Dalam Edda Islandia, dia merupakan putera Odin dan Hymir. Ini berarti Tyr merupakan saudara dari Thor. Edda Islandia adalah kumpulan karya sastra yang menceritakan dewa-dewi kepercayaan Bangsa Islandia. Kurang lebih sama seperti Theogonia karya Hesiodos yang menceritakan penciptaan dunai dan asal usul para dewa Yunani.

4. Dewa Huitzilopochtli
http://t.co/Hr7f3cpCP2
Dewa Perang dan Dewa Matahari suku Aztec. Dalam mitologi Aztec, Huitzilopochtli disebut juga Uitzilopochtli, artinya Kolibri di kiri (selatan) atau "Burung Kolibri Bertangan kiri" . Suku Aztec memercayai ksatria-ksatria yang mati akan menjelma kembali menjadi burung kolibri yang datang dari selatan. Jadi, penamaan lain Huitzilopochtli bisa diartikan sebagai “Ksatria yang bangkit dari kematian datang dari selatan”. Para suku Astek mempercayai Dewa Matahari mereka bertarung melawan kegelapan dan membutuhkan darah dari hati manusia sebagai sumber kehidupannya, sehingga mereka mempersembahkan makanan kepada Dewa & menawarkan dirinya sendiri sebagai kurban.