Notes

Wajah Pucat dan Mata Lesu Nia Ramadhani Jadi Sorotan Efek Sabu_ _
SariAgri - Usai ditangkap polisi karena kasus narkotika, wajah pucat dan mata lesu Nia Ramadhani seketika menjadi sorotan. Warganet pun bertanya-tanya, apakah hal tersebut merupakan efek samping dari sabu yang digunakannya selama lima bulan?
Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa (Psikiatri) Klinik Angsamerah dr. Ratna Mardianti, SpKJ, mengatakan jika sabu merupakan stimulan yang bisa merangsang orang untuk aktif dan tidak mudah lelah dalam beraktivitas, namun dapat menyebabkan efek yang serius bagi kesehatan baik jangka pendek maupun jangka panjang.
"Awal-awal sih enak, cuma kan karena dia aktif terus, gak tidur, gak istirahat, kesehatannya terganggu. Konsentrasinya terganggu, nafsu makan juga berkurang," kata Ratna yang merupakan alumni Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Sementara itu, menanggapi wajah pucat dan mata lesu istri Ardi Bakrie, dr. Ratna Mardiant tak menampik jika penggunaan sabu akan berpengaruh pada fisik seseorang.
"Bayangkan dia nggak tidur dan nggak nafsu makan dalam waktu yang lama, tekanan darahnya meningkat, jantungnya juga bermasalah, kerja otot-ototnya bermasalah, bahkan otak juga," ungkap dr. Ratna. seperti dikutip dari Antara
"Ngomongnya ngelantur, enggak jelas, mungkin awal-awal masih bisa nyambung beberapa detik, tapi enggak lama dia ngelantur," sambungnya.
Baca Juga: Kebiasan dan Sering Bungkus Cabai dengan ini Bisa Memicu KankerDisebut dalam Alquran, Ini 8 Manfaat Labu untuk Kesehatan Tubuh
Lebih lanjut dirinya berkelakar, jika sabu tak hanya berdampak buruk pada fisik tapi juga secara psikologis. Berita Hari Ini
"Kalau psikologisnya, dia akan lebih sensitif, mudah tersinggung, mudah marah-marah," pungkasnya.
Menurutnya, tidak ada jaminan bagi orang yang sudah kecanduan mengonsumsi narkoba untuk sembuh total karena menurutnya orang yang kecanduan narkoba hanya bisa dipulihkan dari kebiasaan buruk itu.
"Kan susah biasanya dia mengonsumsi stimulan terus dibiasakan untuk tidak pakai lagi. Jadi hanya bisa dikendalikan. Kalau besok dia capek lagi tapi masih harus aktif beraktivitas lagi, bisa jadi dia tergoda untuk pakai lagi," ujar Ratna.
Selain itu waktu rehabilitasi tiap orang dikatakan Ratna akan berbeda tergantung tingkat keparahan dan niat orang tersebut untuk berubah.
Video Terkait

Read More: https://sariagri.id/news/78021/pemerintah-komitmen-kurangi-kesenjangan-digital-di-daerah-terpencil