Notes

@KSaer0n_ [D-6386]
Vicky Tan, seorang cowok remaja yang tinggi, kulitnya putih, tampan, pintar, dan bergaul dengan siapa saja yang dekat dengannya. Sejak kecil ia kehilangan orang tuanya karena kecelakaan maut. Sehingga akhirnya ia diasuh oleh paman dan bibinyanya, namun 2 tahun terakhir, paman dan bibinya tewas dibunuh tidak diketahui identitas pembunuhnya (Oknum). Akhirnya Vicky hidup sendiri. Suatu hari di perpustakaan kampus, seseorang perempuan menepuk pundak Vicky dari belakang "Hey!" ucap perempuan tersebut. "Hey, sedang apa kau disini Sherina?" Tanya Vicky. "Hmmm.. aku mencarimu kemana-mana, tapi aku tak menemukanmu. Lalu aku pergi ke perpustakaan dan bertemu denganmu hehehe.. Aku kangen kamu" ucap Sherina. "Aku juga kangen kamu Sherina.. Oh ya nanti malam kamu ke Apartemen aku ya?" Pinta Vicky. "Hmmm tapi aku ga bisa Vick, maaf ya.. Nanti malam aku mau ke rumahnya Victor." ucap Sherina. "Victor?! Jadi kamu lebih memilih dia daripada aku?! Kamu anggap aku ini apa?! Kita sudah berhubungan 2 bulan, masa kamu belum pernah ke apartemen aku?!" Ucap Vicky kesal. "Hmmm iya deh, nanti malam aku ke apartemen kamu.." ucap Sherina. "Nah gitu dong, itu baru namanya pacar yang perhatian." ucap Vicky sambil mengacak rambutnya Sherina. "Ya udah kalau gitu aku balik ke kelas dulu ya? Bye.. Sampai ketemu nanti malam" ucap Sherina lalu melambaikan tangannya lalu pergi dari hadapan Vicky

-Pulang Sekolah-

"Eh, Victor. Sorry ya gue ga bisa pergi sama lu nanti malam." ucap Sherina
"Lho? Kok gitu? Pasti gara-gara cowok lu si Vicky itu ya?" Ucap Victor
"Mmmm Iya sih, tolong ngertiin gue ya?" ucap Sherin memelas
"Sher, gua ngertiin lu tapi please jangan sama Vicky. Dia jahat buat lu. Gua ga mau lu sampe kenapa-kenapa gara-gara dia." ucap Victor
"Maksud lu apa?! Vicky kan pacar gue, kenapa lu yang sewot?" Ucap Sherina ga terima
"Gua merasa curiga sama dia.. Dari sorot matanya, dia kayak orang jahat, Sher..." ucap Vicktor
"Ah.. itu cuma perasaan lu doang Vick" ucap Sherina. Lalu tiba-tiba Vicky menghampiri mereka berdua.
"Hai" sapa Vicky dengan ramah
"Hai Vick.." ucap Sherina
"Oh ya, kamu mau gak pulang sama aku hari ini?" Tanya Vicky pada Sherina.
"Ten......" belum selesai Sherina berbicara, Vicktor pun memutuskan pembicaraan mereka
"Sorry ya Vick, hari ini Sherina pulang sama gua." ucap Vicktor
"Ish! Apaan sih Vick?" kesal Sherina kepada Vicktor
"Ayo kita pulang..." Vicktor pun langsung menarik tangan Sherina tanpa melirik Vicky.
"Awas saja kau Vicktor...." batin Vicky

-Di perjalanan-
"Vick! Maksud lu apa sih?!" Ucap Sherina kesal
"Apa lu ga liat sorot mata dia kaya ga suka sama gua. Dia kaya punya niat jahat sama kita." ucap Vicktor
"Itu karna LO Vicktor! Gue tau Vicky itu baik! Gue jadi nyesel kenal sama lu..." ucap Sherina
"Sher! Gua cuma ga mau terjadi sesuatu yang buruk sama lu.. Tolong percaya sama gua" ucap Vicktor memelas
"Gue mulai muak sama lu! Mulai sekarang jangan pernah urusin hidup gue lagi!!!" Ucap Sherina kesal lalu meninggalkan Vicktor.
"Tunggu Sher! Memang lu tau latar belakangnya Vicky? Tentang keluarganya?" tanya Vicktor
"Keluarganya meninggal sejak dia masih kecil... Udah ah gue muak sama lu!" Ucap Sherina lalu pergi dari Vicktor

-Sesampainya di Rumah Vicktor-
Malam-malam, Vicktor mendapat SMS dari nomor tak dikenal "Kamu ingin melihat cewekmu mati di tanganku? Temui aku di Jl. Hati-hati banyak Anak-anak No 13 pukul 21.00 Di Lantai 17 Nomor 509" Lalu Victor merasa tak asing dengan alamat tersebut. Tak lama kemudian, Vicktor pun ingat dengan tempat itu "Apartemennya Vicky...." batinnya. Lalu Vicktor segera bergegas pergi menggunakan motor dengan kecepatan tinggi.

-Sesampainya di Apartemen Vicky-
Vicktor langsung bergegas naik ke lantai 17 lalu mencari nomor 509. Setelah Vicktor menemukan kamarnya, Vicktor membuka pintu kamar tersebut "Tidak dikunci?" batin Vicktor. Lalu Vicktor masuk ke dalam ruangannya. Sepi, Gelap seperti tak ada penghuni "Vicky!! Dimana lo?! Jangan pernah lo sakiti Sherina!!" Teriak Vicktor dan tak ada balasan dari Vicky. Lalu Vicktor menemukan sebuah Video di bawah sofa. Karena rasa penasaran Vicktor, lalu Vicktor menonton video itu. Dan isi video tersebut
"Vick, jangan lakuin ini terhadap paman dan bibimu..." ucap pria cukup tua
"Gara-gara kalian, sekarang aku kehilangan orang tua aku!!!" ucap seorang remaja yang tak lain adalah....... "VICKY?!" ucap Vicktor tak percaya lalu Vicktor menonton video lagi. "Kami tak tahu kalau semua akan terjadi seperti ini, Vick.." ucap seorang wanita cukup tua. "Aku benci kalian!! Kalau seandainya kalian tidak menyuruh orang tuaku datang ke sini, pasti kejadian ini tak akan pernah terjadi!!! Sekarang kalian harus membayar semua ini!!!!" Ucap Vicky lalu mengambil sebuah pisau lalu menusukkan ke tubuh pria dan wanita tersebut. Lalu Vicky menjadi tak terkontrol "ARRGGHHHHH!!!!!" Teriak Vicky sambil melihat kedua tangan dan bajunya yang penuh dengan darah.
Lalu seseorang muncul dari belakang "Rupanya kau sudah tau tentang aku.." ucap Vicky di belakang Vicktor.
"Vick....." ucap Vicktor "Dimana Sherina?!" Ucap Vicktor kesal.
Lalu Vicky tersenyum licik lalu menyeret seorang wanita yang tak asing lagi bagiku "Diakah yang kamu cari?" ucap Vicky tersenyum licik sambil mensodorkan pisau di dekat leher Sherina
"Vicktor, maafin gue. Karna gue ga percaya sama lu..." ucap Sherina sambil menangis
"Vick! gua mohon jangan lakuin ini ke Sherina!!" Pinta Vicktor
"Karena kalian berdua sudah tau rahasia gua, KALIAN HARUS MATI!!" Lalu Vicky menusuk leher Sherina dengan pisau.
"SHERINAAAAAA!!!!!" Teriak Vicktor
"Sekarang giliran lo, BERSIAPLAH UNTUK MATI VICKTOR!!" Ucap Vicky.
"Jangan Vick....." belum selesai Vicktor berbicara, Vicky sudah menusukkan pisau ke tubuh Vicktor
"Dan semua orang ga akan ada yang tau siapa gua sebenarnya..." ucap Vicky lalu membungkus Vicky dan Sherina yang sudah tewas ke dalam karung dan disembunyikan di tempat yang gelap dan tidak ada satu orangpun yang tau tempat dia menyimpan mayat-mayat yang lain