Notes

@hnkmickey - AT1178

Jadi, olahraga favorit ku adalah tennis. Ayah sering mengajarkannya ketika ia memiliki waktu luang. Biasanya kami pergi bermain tennis pada hari sabtu. Tapi semenjak aku pergi ke camp, aku hampir tidak pernah lagi memegang raket tennis, apalagi memainkan olahraga ini.

Ada hari yg sangat aku ingat dimana ayah menyuruh aku mengikuti lomba tennis setara sekolah menengah atas. Waktu itu bahkan umurku belum cukup untuk ukuran anak sekolah menengah atas. Aku tidak pernah bersekolah normal, karena mungkin ayah sudah berencana mengirimku ke Camp Half Blood saat tujuhbelas.

I mengenalkanku pada seorang anak temannya. Namanya Yuki, cukup tampan(?). Ia sangat ahli dalam bermain tennis. Ia selalu berkata, "fokus pada bolanya, perhatikan arah datangnya lalu pukul" begitu.

Awalnya sangat sulit bagiku untuk mengejar bola. Terlebih aku bukan anak yang cekatan dan sering melakukan hal hal ceroboh. Latihan awal aku suruh memunguti bola yg ia pukul.

Setelah beberapa kali hanya memunguti bola dalam latihan. Akhirnya aku diajari untui memukul. Rasanya ia seperti memeluku dari belakang(?). Jadi dari situ aku mulai bisa menangkis bola yg datang, meski masih banyak yang meleset.

Yuki bilang bahwa biarkan pergelangan tangmu saja yang bermain, sisanya perhatkan arah bola. Aku menuruti nasihatnya.

Yang sulit adalah ketika bola datang jauh dari posisi awal. Jadi kita harus mengejarnya, dan menabah sedikit energi untuk berlari.