NotesWhat is notes.io?

Notes brand slogan

Notes - notes.io

[percakapan langsung]
Taehyung : “Kemarilah Jimin, mari kita melihat tv bersama,ada drama favoritmu,tapi setelah menonton tv
kau harus mau menemaniku bermain ps hingga malam. Dan yang kalah harus mau tidur di luar
Hahahaha” (tawar Taehyung dengan nada usil)
Jimin : “Ya ya ya terserah kau saja,lihatlah!aku akan mengalahkanmu nanti!dan kau yang akan
tidur di luar,Kim Taehyung haha”
Jimin : “Apa-apaan ini!Kenapa aku bisa kalah melawanmu hanya dengan skor yang beda tipis
seperti ini. Yah apa boleh buat.”
Taehyung : “Tentu saja kau kalah melawan aku yang sudah senior begini,Hahaha”
Jimin : “Sebagai gantinya,ambilkan aku selimut di kamarku,aku akan menunggu disini sambil
melihat tv”
Taehyung : “Apa-apaan kau ini Jimin, tapi baiklah akan ku ambilkan,sekali ini saja”(balas Tauhyung sambil
cemberut)
***
Taehyung : “Kenapa susah sekali menarik selimut ini argh” (ucap Taehyung sambil menarik selimut itu
dengan keras)
Taehyung : “Astaga aku menjatuhkan barang Jimin. Aku harus segera mangambilnya sebelum Ia
tau!”(mengambil barang Jimin)
Taehyung : “Tunggu sebentar!apa ini?sebuah diary.HAHAHA! aku tak menyangka anak ini mempunyai diary.
Apa aku harus membacanya?” (ucap Taehyung sambil menimang-nimang diary Jimin”
Taehyung : “Ya tentu saja aku harus membacanya! Wah Ia tampak lucu ketika masih kecil dan siapa laki-laki
paruh baya itu?ah mungkin saja ayahnya”
Taehyung : “Hahaha Jimin benar-benar kekanak-kanakan, namun satu yang belum kutemukan apa dia tak
pernah bercerita tentang kisah cintanya? Aku harus membaca diary ini hingga akhir”
Taehyung : “Ternyata tak ada cerita tentang gadis di dalam diary milik Jimin. Hanya saja ada tulisan
pendek ini. ‘Dia hidup bersamaku,ayah. Anak dari paman yang telah membunuhmu. Tunggu
sebentar lagi. Aku akan membalaskan dendammu’. ” (Jatung Taehyung berdebar saat itu juga)
Jimin : “Kau membacanya,Kim taehyung?”(ucap Jimin sambil membawa sebilah pisau)
Taehyung : “Ya aku membacanya, Apa kau sudah gila?!!! apa yang kau rencanakan Jim….min” (Jimin
menusukkan pisau kepada Taehyung)
Jimin : “Membunuhmu” (bisik Jimin di telinga Taehyung sambil tersenyum manis).

[percakapan tidak langsung]
Irama ketukan pensil pada meja menjadi satu-satunya sumber suara pada ruangan ini. Seluruh siswa sibuk memecahkan soal. Berlomba menjadi yang pertama agar bisa bergegas keluar kelas yang sudah menyerupai neraka ini.
Tapi aku tak demikian.
Lembar jawaban di hadapanku sudah penuh dengan coretan dan analisisku sendiri. Aku bahkan sudah selesai sejak sepuluh menit yang lalu. Tapi aku belum juga beranjak. Lebih tepatnya, aku malas beranjak karena suatu hal.
“Taehyung, bagi jawabanmu.” Jimin menyikut dari arah samping. Suaranya kelewat pelan hingga menyerupai bisikan. Dengan malas kusodorkan lembar jawaban padanya. Tanpa berpaling.
Sepuluh menit kemudian, aku telah berdiri di halte bus. Lengkap dengan tas gendong di punggung dan Jimin di sampingku. Ia memang satu-satunya sahabat yang kumiliki sejak aku kehilangan segalanya. Segalanya yang kukatakan di sini berarti semua. Semua yang kumiliki. Dari mulai rumah, harta, bahkan ayah yang selama ini menjadi orang tua tunggal bagiku pun hilang. Ya, aku lebih suka menyebutnya hilang daripada harus mengakui bahwa saat ini ia tengah berada di penjara.
Waktu itu, aku benar-benar tak tahu apa-apa. Aku baru pulang sekolah ketika kulihat polisi menggeledah rumahku dan menyeret ayah bersama mereka. Aku berteriak, tentu saja. Aku hanya punya ayah dan mereka akan membawanya pergi. Sungguh tidak adil!
Dua bulan setelahnya, beberapa fakta mulai terungkap. Ayah menjadi tersangka pembunuhan rekan satu kantornya. Beliau menggila karena perebutan kekuasaan hingga membutakan hati nuraninya. Beliau membunuh. Ayah yang selama ini aku banggakan menjadi seorang pembunuh. Aku tak tahu lagi harus berbuat apa. Aku bahkan tak mampu hanya sekedar untuk berdiri tegak setelahnya.
Tapi Tuhan tak membiarkanku begitu saja. Tuhan mengirim malaikat berwujud sahabat kepadaku. Park Jimin, teman sekelas yang kupikir tak peduli, ternyata menjadi orang pertama yang mengulurkan tangan padaku. Aku memandangnya heran. Namun ia balas tersenyum meyakinkan.
Beberapa bulan tinggal bersama Jimin, aku mulai hafal segala tentangnya. Hatinya tulus, perangainya sangat lembut hingga terkadang membuatku tak tega untuk sekedar berbicara keras padanya. Aku memang bukan tipe anak seperti itu, namun aku berusaha keras mengimbangi sifat Jimin yang sangat bertolak belakang denganku.
Seperti saat ini. Kami berdua duduk berdampingan di sofa panjang rumah Jimin. Menikmati drama yang disiarkan di salah satu stasiun televisi. Sebenarnya aku tak menonton drama. Aku lebih menyukai anime seperti anak-anak seumuranku yang lain. Tapi Jimin berbeda. Ia bahkan bisa meneteskan air mata ketika ada adegan sedih yang ditayangkan. Cengeng sekali.
Bibirku melengkung ke atas begitu saja ketika melihat Jimin tertidur. Satu lagi tentangnya. Dia selalu ketiduran sebelum drama selesai tayang. Ia akan menguap, dan menyenderkan kepala pada pundakku, lalu detik berikutnya dia sudah tertidur.
Lucu bukan? Kami bahkan sudah seperti pasangan kekasih.
Aku beranjak ke dalam kamar untuk mengambil selimut. Jimin pasti akan susah di bangunkan. Maka dari itu aku lebih suka membiarkannya tidur di depan televisi. Hanya saja, dia butuh selimut tebal agar besok pagi tidak terserang flu.
Ketika kutarik selimut dari lemari. Tak sengaja sebuah benda jatuh berdebum. Aku memungutnya. Sebuah diary? Jadi Jimin juga menulis diary? Oh, Tuhan. Bukankah ini kekanakan?
Jangan panggil aku Taehyung jika aku tak punya sifat jahil. Aku mulai menimang-nimang diary milik Jimin. Apa aku harus membukanya?
Tentu saja, Taehyung!
Aku mulai membuka diary itu. Pada halaman pertama, tampak foto Jimin bersama seorang laki-laki paruh baya.
Halaman ke dua
Ia mulai bercerita tentang kehidupannya hari itu. Aku menahan tawa. Sungguh. Jimin benar-benar kekanakan.
Halaman ketiga dan seterusnya juga tak jauh berbeda. Ia menceritakan kebahagiaan dan kesedihannya di sana. Namun satu yang belum ku temukan.
Apa Jimin tak pernah menulis tentang kisah cintanya?
Jimin, Jimin, Jimin. Di mana ia menulis tentang gadis yang disukainya? Aku terus membuka lembar demi lembar dengan rasa penasaran yang kian membuncah. Hingga tak terasa, sampailah pada lembar terakhir.
Tak ada cerita tentang gadis di dalam diary milik Jimin. Hanya tulisan yang lebih pendek dari sebelumnya mengisi lembar terakhir tersebut. Aku mengejanya.
Dia hidup bersamaku, ayah.
Anak dari ahjussi yang telah membunuhmu.
Tunggu sebentar lagi.
Aku pasti akan membalaskan dendammu.
Jantungku berdebar saat itu juga. Aku gemetar.
“Kau membacanya, Kim Taehyung?”
Aku terlonjak mendengar suaranya. Ya, suara Jimin. Entah sudah berapa lama ia berada di belakangku. Menyeringai, dengan sebilah pisau di tangannya.
Jleebb…
Dan detik berikutnya aku hanya merasakan kegelapan.

     
 
what is notes.io
 

Notes.io is a web-based application for taking notes. You can take your notes and share with others people. If you like taking long notes, notes.io is designed for you. To date, over 8,000,000,000 notes created and continuing...

With notes.io;

  • * You can take a note from anywhere and any device with internet connection.
  • * You can share the notes in social platforms (YouTube, Facebook, Twitter, instagram etc.).
  • * You can quickly share your contents without website, blog and e-mail.
  • * You don't need to create any Account to share a note. As you wish you can use quick, easy and best shortened notes with sms, websites, e-mail, or messaging services (WhatsApp, iMessage, Telegram, Signal).
  • * Notes.io has fabulous infrastructure design for a short link and allows you to share the note as an easy and understandable link.

Fast: Notes.io is built for speed and performance. You can take a notes quickly and browse your archive.

Easy: Notes.io doesn’t require installation. Just write and share note!

Short: Notes.io’s url just 8 character. You’ll get shorten link of your note when you want to share. (Ex: notes.io/q )

Free: Notes.io works for 12 years and has been free since the day it was started.


You immediately create your first note and start sharing with the ones you wish. If you want to contact us, you can use the following communication channels;


Email: [email protected]

Twitter: http://twitter.com/notesio

Instagram: http://instagram.com/notes.io

Facebook: http://facebook.com/notesio



Regards;
Notes.io Team

     
 
Shortened Note Link
 
 
Looding Image
 
     
 
Long File
 
 

For written notes was greater than 18KB Unable to shorten.

To be smaller than 18KB, please organize your notes, or sign in.