Notes

Pemerhati Pertanian: Bagian Agribisnis pada 2021 Masih Moncer
SariAgri - Peneliti pertanian yang Menteri Pertanian waktu 2001-2004, Bungaran Saragih menilainya di tengahnya epidemi Covid-19, bagian agribisnis 2021 terus menjanjikan sampai lebih bagus dari 2020 walaupun belum sebagus 2019.

Di tengahnya ekonomi yang tumbuh negatif, sambungnya, perkembangan bagian agribisnis, utamanya on farm, selalu tumbuh positif dan jadi salah satu yang positif dalam ekonomi Indonesia.

"Perihal ini jadi satu keinginan, untuk aktor metode agribisnis di Indonesia," papar Bungaran dalam Online-seminar Outlook Pertanian 2021 yang diadakan Majalah Agrina di Jakarta.

Ia menjelaskan endemi Covid-19 yang diawali awalnya 2020 beresiko menakjubkan, khususnya pada kesehatan, tapi pun beresiko besar di sosial ekonomi, hal semacam itu kelihatan dari kemajuan ekonomi yang negatif.

Bungaran menilainya, rintangan pembangunan pertanian di 2021 masih lumayan besar.

"Sesungguhnya, ini bukanlah yang pertama, dalam kritis kita lalu, metode agribisnis on farm sering menjadi pengaman ekonomi kita, bahkan juga saat 1998 sewaktu ekonomi kritis, agribisnis boom," ucapnya.

Tetapi, menurutnya, halangan tetap masih ada dan lumayan besar.

Persoalannya, masih yang lama juga. Pertama, subsistem agribisnis masih terkotak-kotak. Sampai on farm serta off farm baik yang hilir dan hulu masih cari wujud.

"Semuanya, belum terpecahkan secara bagus," tuturnya.

Bungaran memandang satu diantara contoh prosedur agribisnis yang cukup baik ialah dalam komoditas sawit mulai dari hilir sampai hulu, hingga komoditas lain dapat meniru mekanisme agribisnis sawit.

Rintangan ke-2 , imbuhnya, subsistem on farm di Indonesia masih gurem, juga tak terorganisir secara baik. Situasi itu mengakibatkan penyekat yang besar di antara on fram serta off farm.

Oleh lantaran itu, buat menangani situasi itu, Bungaran mengharapkan pemerintahan gerakkan kembali struktur koperasi, ditambah lagi di negara kapitalis lantas pertanian gurem dikoordinasikan dalam koperasi.

"Sekarang, saya tak lihat peningkatan koperasi. Mengakibatkan petani gurem sukar terkait dengan off farm serta sebabkan daya saing metode agribisnis kita rendah," tangkisnya.

Dengan menangani dua halangan itu, Bungaran meyakini bukan hanya untuk perubahan pada 2021, dan juga dalam periode panjang, akan mempertingkat daya saing produk pertanian Indonesia.

prospek kerja agribisnis "Dengan bantuan tehnologi info, efektivitas struktur agribisnis dapat kita naikkan," tuturnya.
Read More: https://morphomics.science/wiki/Metode_Upaya_Agribisnis_Dianggap_Cocok_untuk_Pembangunan_Pertanian