Notes

Akibat Tingginya Harga Pakan, Peternak Ayam Petelur Wilayah Ini Rugi Miliaran Rupiah per Hari
Sariagri - Paguyuban Peternak Rakyat Nasional (PPRN) mengatakan taksiran rugi yang dirasakan beberapa peternak ayam petelur di Kabupaten Blitar serta Tulungagung menggapai miliaran rupiah tiap harinya. Rugi ini efek mahalnya harga pakan sementara harga jual telur hasil peternakan ayam malah turun mencolok.

"Harga telur di kandang sekarang di rata-rata Rp 12 ribu sampai Rp 13 ribu per kilo-gram. Ayam Walau sebenarnya supaya peternak dapat untung, nilai jual telur sedikitnya Rp 22 ribu per kg, atau di atasnya," kata Koordinator tindakan PPRN Yesi Yuni dikonformasi berakhir berunjuk rasa di Bulog Subdivre Tulungagung, Senin (18/10/2021).

Dengan perhitungan beda harga batasan untung minimum di harga riel telur ayam buras sekarang saja, rugi petani sebesar Rp 8 ribu per kilogramnya. kandang ayam Bila diperhitungkan, tiap-tiap hari rugi peternak ayam petelur di Blitar dapat sampai belasan miliar rupiah perhari.

Waktu ini produksi telur di Blitar menggapai 1.000-1.500 ton tiap-tiap harinya. Situasi ini diperburuk dengan mahalnya pakan jagung yang sentuh angka Rp 6.500 per kilogramnya. Walaupun sebenarnya kebanyakan harga jagung sekitaran Rp 4.500 per kilo-gram.

"Peningkatan harga jagung telah kita rasa sejak mulai sebelumnya PPKM," kata Yesi. Kepentingan jagung umumnya menggapai 1.500 ton /hari, pribadi di Blitar. Kecuali harga naik, jagung lantas susah didapat.

Keadaan ini masih diperburuk dengan pemekaran usaha integrator atau beberapa perusahaan besar yang bekerja di sektor industri peternakan dengan meningkatkan peternakan ayam bertaraf besar berikut jaringan plasmanya. Akibatnya, upaya kecil-menengah yang digerakkan peternak-peternak kecil lagi tersudut.

Persediaan telur berlimpah, sementara permohonan komoditas telur condong stasioner dan turun mencolok sepanjang epidemi Covid-19. Persediaan telur yang banyak tidak diikuti dengan berbelanja yang tinggi, maka dari itu membuat harga telur makin terjun bebas.

"Sebab kami menghasilkan telur, lagi integrator pun menghasilkan telur, sedang resapan itu belum tambah baik sejak mulai PPKM," kata Yesi.

Untuk membela peternakannya, anggota PPRN ini usaha dengan pelbagai jenis langkah. Tergolong kurangi jumlah komunitas ternaknya. "Sekarang kami peternak kecil untuk tetap bertahan ada yang mau tak mau kurangi komunitas . Sehingga telah kanibal, jual ternak buat membeli pakan," jelasnya.
My Website: http://wiki.undergroundtheater.org/index.php?title=Akibat_Tingginya_Harga_Pakan_Peternak_Ayam_Petelur_Wilayah_Ini_Rugi_Miliaran_Rupiah_per_Hari