Notes

Baik, Produk Olahan Bawang Merah Probolinggo Tembus Pasar Jepang
Sariagri - Produk buatan bawang merah yang dibuat satu diantara upaya micro kecil serta menengah (UMKM) di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur tembus pasar di Jepang waktu endemi COVID-19.

"Endemi bukan penghambat untuk kami untuk tetap beraksi dalam lebih memajukan usaha, hingga tidak cuma exist dalam pasar lokal saja, kebutuhan pasar export juga mesti disanggupi tiap tahunnya," kata pemilik UD Dua Putri Solehah, Nurul Khotimah di Kabupaten Probolinggo, Senin.

Entrepreneur produk makanan buatan bawang merah asal Kampung Tegalrejo, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo dengan brand dagangnya "Hunay" itu tiap-tiap tahun penuhi kebutuhan pasar export, khususnya di Jepang.

"Export udah jadi sasaran kami semenjak awalan upaya jalan, maka banyak standar-standar yang awal kalinya mesti disanggupi seperti Good Manufaktur yang mengontrol berkaitan tempat produksi, sistem produksi, sanitasi serta perputaran, pencahayaan hingga keamanan produk waktu proses produksi," paparnya.

Dia mengucapkan awalnya udah pelajari seluruhnya sistem dan kebijakan perdagangan export-impor yang diterimanya dari kesibukan trademart.

"Dimulai dengan bagaimanakah caranya cari buyer, proses serta proses tradingnya cukup mengetahui. Disamping itu baru baru ini kami jadi binaan Bank Indonesia serta sukses memenangkan even berpamor yaitu bothcamp vendor to export," tukasnya.

Dia menerangkan satu diantaranya kesibukannya yakni business matching dengan sejumlah negara maksud export terhitung Thailand, tapi belum dapat langsung membeli lantaran faksinya belum mempunyai naskah Hazard Anaysis Critical Kontrol Poin (HACCP) sebagai prasyarat penting perdagangan export.

"Kedepannya bila document itu udah kami kantongi, karenanya kami akan segera mengontak banyak Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) yang mengurus export di beberapa negara," katanya.

Nurul mengatakan Kementerian Perdagangan punya data base yang dapat dicapai lewat ITPC berkaitan negara mana yang sedang memerlukan produknya.

Berdasar perhitungan export Dinas Perindustrian serta Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Probolinggo kalau sejak mulai tahun 2019 sampai 2021, UD Dua Putri Solehah tak pernah tidak hadir dalam memberikan dukungan suplai pasar export produk bawang goreng terlebih buat negara Jepang.

"Tahun 2019 terdaftar export sebesar 990 kg, setelah itu tahun 2020 kemampuannya naik jadi 2 ton lebih dan di tahun 2021 menurun jadi 1,8 ton," kata Plt Kepala Disperindag Kabupaten Probolinggo Moch. Natsir.

Dia sayangkan UD Dua Putri Solehah belum miliki document dan sertifikasi teristimewa untuk industri produk makanan (HACCP), maka tidak dapat kerjakan export sendiri, meskipun sebenarnya disamping pengetahuan perihal export import sangat layak, sejumlah dokumen partisan produknya telah penuhi persyaratan.

"Bertindak sebagai fasilitator waktu ini kami udah memperantai komunikasi di antara Disperindag Ja-tim dan Scuvindo sebagai konselor yang membuat naskah HACCP itu," tukasnya.

Dia mengharap penerbitan HACCP tahun ini dapat habis, maka tahun depannya asanya UD Dua Putri Solehah dapat export sendiri tanpa ada lewat exportir mediator.
Bawang Merah
Bawang Merah

Here's my website: http://m1.tank.jp/pukiwiki/index.php?terryrosendahl824782