Notes

Mahasiswa UMP Purwokerto Produksi 'Anticorona', Permen Bawang Merah serta Madu


Sariagri - Bawang merah dikenali mempunyai kandungan allicin yang dapat dipakai menjadi antibakteri banyak digunakan penduduk buat menurunkan batuk atau gatal pada kerongkongan. Tapi kesempatan ini bawang merah yang diekstraksi dan setelah itu digabung dengan madu dan dikasih perisa lemon atau pepermin.

Berikut ini Pengembangan dijalankan beberapa mahasiswa Fakultas Farmasi Kampus Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Kabupaten Banyumas, Jawa tengah. Mereka sukses membentuk permen pengurang batuk yang dinamakan Anticorona.

Ketua Club Mahasiswa Farmasi UMP Risti Ainun Nisa menyampaikan pengembangan berbentuk permen Anticorona itu udah disertakan dalam tempat Program Kreasi Mahasiswa (PKM) yang digelar Kementerian Pengajaran Kebudayaan Analisa dan Tehnologi.

Anggota club Farmasi UMP yang mengikut gelaran PKM terbagi dari Ryan Wody Prawidasary, Aldy Tri Renaldy, Angelia Yuliana Safitri, dan Uzma Eliyanti.

Bawang Merah "Berkaitan dengan hal tersebut, faksinya coba berusaha dengan membuat permen bahannya baku pokok bawang merah dan madu yang seterusnya dinamakan Anticorona, " papar Ryan Wody Prawidasary.

Sementara menurut Dosen Pembina Klub Mahasiswa Farmasi UMP, Indri Hapsari berkata permen Anticorona itu dibuat dari bawang merah yang diekstraksi dan sesudah itu digabung dengan madu dan dikasih perisa lemon atau pepermin.

Permen Anticorona ini sesungguhnya ringkasan dari Anti Cough from Onion, yaitu peredam batuk atau pelega kerongkongan yang dibikin dari bawang merah.

"Kita berikan nama Anticorona, tak berarti obat buat mengobati corona, akan tetapi dapat memperbanyak imun ditengah-tengah endemi," terangnya.

Sudah diketahui bawang merah punya kandungan allicin yang dapat dipakai menjadi antibakteri, hingga banyak digunakan orang untuk menurunkan batuk atau gatal di kerongkongan.

Pendayagunaan bawang merah jadi penurun batuk itu masih dengan cara murni, contohnya ditumbuk untuk diambil airnya. "Sementara madu baik juga untuk kesehatan . Sehingga, kami gabungkan di antara konsentrat bawang merah serta madu tanpa ada pengawet," pungkasnya.

Permen hasil pengembangan Klub Mahasiswa Farmasi UMP udah bisa lolos dalam tempat Program Kreasi Mahasiswa (PKM), maka dari itu kesibukannya didanai Direktorat Jenderal Pengajaran Tinggi Kemendikbudristek.
PKM yang dibikin Team Mahasiswa Farmasi UMP sebagai satu diantaranya wujud kewiraswastaan dengan membuat produk untuk dijual.
Walau belum dibuat secara massal, ia mengaku banyak warga, mahasiswa, atau alumni UMP yang membeli permen 'Anticorona' itu.

"Rata-rata mereka alumni Fakultas Farmasi UMP yang profesinya selaku apoteker pula banyak yang membeli permen "Anticorona" untuk dipasarkan di apoteknya," kata Indri, sambil menambah nilai jual, permen itu di harga Rp9.000 per balut isi lima biji," tutur ia.
Homepage: https://chessdatabase.science/wiki/Baik_Produk_Olahan_Bawang_Merah_Probolinggo_Tembus_Pasar_Jepang