Notes

Bobby Kim - B2737 - Dracheseith
Tugas Psikologi [Psikosomatis]
I. Pengertian Psikosomatis
Psikosomatis atau somatisasi adalah gangguan psikis yang dapat menyebabkan gangguan fisik. Jadi, Psikosomatik adalah Penyakit Fisik yang disebabkan oleh gangguan psikis. Gangguan psikis yang dapat menyebabkan Psikosomatik antara lain, rasa bersalah, merasa punya penyakit, stress, kecewa dan lain-lain.
Perlu diketahui bahwa pikiran dapat menyebabkan gejala fisik.
Psikosomatis berasal dari dua kata, yaitu Psiko (jiwa) dan Soma (tubuh) yang merujuk kepada keterkaitan antara adanya ketidakberesan dalam keseimbangan jiwa dengan kemunculan gejala sakit yang dirasakan oleh tubuh.
Dalam istilah "Mens sana in corpore sano" yang berarti "Jiwa yang sehat terdapat pada tubuh yang sehat" ternyata juga berlaku sebaliknya. Tubuh yang sehat terdapat dalam Jiwa yang sehat. Hal ini adalah masalah mind and body connection.
Pada dasarnya, keluhan psikosomatik bergantung pada kemampuan seseorang mengontrol stres. Pada psikosomatik, ketidakmampuan untuk mengontrol stres dipindahkan pada keluhan-keluhan fisik. Tidak heran, ketika sedang stres, orang kerap terserang nyeri di bagian dada, jantung berdebar lebih keras dan kencang, atau mengalami gangguan pencernaan. Makin tinggi tingkat stres, makin berat keluhan yang dirasa.
Penderita psikosomatik biasanya terkait dengan orang-orang yang ambisius, perfeksionis, dan sangat berpatokan pada target. Mereka memang lebih rentan terhadap serangan psikosomatik. Karakter ini akan mempersepsi lingkungan menjadi lingkungan berstres tinggi.

II. Gejala yang Tampak
Berikut beberapa gejala psikosomatis yang biasa muncul, :
a. Sakit Perut
Kehilangan nafsu makan, mual, diare ataupun muntah menjadi ciri-ciri yang umum diderita penderita psikosomatis. Kebanyakan mengalami rasa sakit pada perut bagian atas, tetapi jika diperiksakan ke dokter, tidak ditemukan masalah serius.

b. Sakit Kepala
Ketika seseorang mengalami kecemasan, maka hal ini dapat berpengaruh ke gangguan psikis orang itu sendiri. Hal ini mengakibatkan sakit kepala yang berulang-ulang

c. Kepanikan
Seseorang yang mengalami kepanikan akan mengalami gangguan psikosomatis yang lebih kompleks seperti, sulit bernapas, jantung berdegup kencang, nyeri di dada, pusing dan berkeringat. Orang dengan gangguan panik ini dapat berpotensi mengalami Agrophobia, yaitu takut akan tempat yang ramai.

d. Tekanan
Tekanan yang kuat akan membuat seseorang mengalami kelelahan yang luar biasa. Ini akan mengakibatkan seseorang sulit konsentrasi, mudah mengantuk dan pelupa.

III. Cara Penanganan
Dalam penanganan seseorang yang menderita psikosomatis ini, harus secara rutin. Beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain :
1. Berempati dalam mendengarkan segala keluhan penderita yang berkaitan dengan masalah kehidupan yang dihadapinya sebagai salah satu cara terapi (ventilasi) juga menjadi salah satu tugas dokter dalam menangani penyakit ini. Dengan demikian penderita akan lebih merasa tenang.

2. Re-edukasi dan re-assurance. Ini dimaksudkan untuk meyakinkan dan menjamin penderita bahwa segala masalah yang dihadapi dapat diatasi. Biasanya pada tahap ini peran dokter/psikiater atau rohaniwan sangat membantu.

3. Anjuran untuk memperbaiki kondisi lingkungan dalam keluarga, sosial ekonomi, dan juga di lingkungan pekerjaannya. Sebab, tidak jarang penyebab masalah psikis adalah orang-orang terdekat di sekitar penderita.

Karena jelas bahwa Psikosomatik adalah masalah gangguan yang berdasarkan mind and body connection, maka penanganannnya harus holistik (terpadu).