Notes

Kasus Kimi Sands dengan 15 kepribadian
Kisah seorang wanita yang memiliki 15 Kepribadian,yang berbeda dari kebanyakan orang yang memiliki Kepribadian ganda. Kimi Sands menderita kondisi yang sangat aneh yang disebut Dissociative Identity Disorder (DID) atau dikenal sebagai gangguan kepribadian ganda. Perempuan asal Kota Cardiff, Wales ini mengaku dirinya memiliki 15 kepribadian dalam tubuhnya. Orang yang menderita DID sering digambarkan sebagai penjahat yang berbahaya atau pembunuh berantai dalam film. Namun, hal itu tidak berlaku bagi Kimi. Dia mengaku tak satupun dari kepribadiannya membuatnya melakukan hal jahat. Selain dirinya sendiri, Kimi merasakan ada 16 individu yang berbeda dalam tubuhnya. Kepribadian ganda yang dia miliki di antaranya seorang koki bernama Satou, seorang pecandu olahraga bernama Fiona dan pasangan anak kembar Jack dan Safyer.
“Saya memiliki banyak kepribadian, jadi kekasih saya harus memberikan 16 hadiah Natal yang berbeda,” ujar Kimi, seperti dikutip Oddity Central, Jumat (27/12/2013).
“Saya tidak bermaksud untuk merepotkannya, tetapi memang sangat sulit bagi Chris untuk mengatasi kondisinya,” ungkap perempuan berusia 23 tahun tersebut.
Kimi menambahkan bahwa masalah yang sering dia hadapi dengan kepribadiannya itu adalah kehilangan waktu.
"Saya kehilangan banyak waktu ketika kepribadian yang lain pada diri saya mengambil alih,” kata Kimi.
Perempuan bertubuh tambun ini mencoba untuk tetap optimis menghadapi kondisinya yang unik. Dia juga tidak akan membiarkan semua kepribadiannya itu mengambil alih hidupnya sepenuhnya. Kimi mendokumentasikan kepribadiannya melalui video dan disebar ke YouTube. Aksi ini dia lakukan untuk menunjukkan kepada orang lain kalau orang dengan kepribadian ganda bukanlah karakter jahat seperti dalam film.

Tanggapan: berdasarkan dari artikel tersebut tidak semua kepribadian ganda itu bersifat negatif terbukti adanya kasus ini menunjukkan bahwa kepribadian ganda tersebut bersifat positif. Dengan adanya kasus ini kita jadi bisa memahami karakter seseorang dengan sangat detail sehingga kita bisa membedakan mana dia yg asli atau hanya kepribadiannya. Dan sebaik nya ini dilakukan terapi agar penderita tidak terlalu mengalami kesusahan meskipun kepribadiannya ini tidak berdampak negatif pd orang lain