Notes

SariAgri - Ada beberapa jenis melon yang bisa dibudidayakan dan dikonsumsi. Salah satu jenis yang saat ini tengah menjadi tren adalah melon golden (Cucumis melo L).
Melon golden mulai dijual di pasar tradisional dan modern. Peluang ini dimanfaatkan Warto (45), seorang petani yang menanam melon golden di wilayah Pandeglang, Banten.
Sudah sekitar enam tahun Warto menggeluti budidaya melon, dan tiga tahun terakhir dirinya fokus pada melon golden.
“Saya sudah menanam melon kurang lebih 6 tahun, dan fokus sama melon golden udah tiga tahunan. Dalam setahun saya bisa menanam melon golden dua kali,” ujarnya kepada SariAgri.id.
Peternakan Warto membagi tips dan pengalamannya dalam budidaya melon golden. Melon golden dapat dipanen saat tanaman memasuki usia sekitar 60-70 hari.
Baca Juga: Melon Golden, Perpaduan Rasa Aneka Buah Menjadi Satu Box Garden, Solusi Bertani untuk Lansia dari Petani Bule
Sebelum benih disemai, yang harus disiapkan adalah lahan. Bedengan dibuat dengan lebar sekitar 70 cm dan diberi pupuk kandang, kapur pertanian serta pupuk fosfat (Sp-36). Sebelum penanaman, lahan didiamkan sekitar 2 minggu.
“Masalah semai benih itu gampang, yang utama adalah persiapan lahan terlebih dahulu baru mulai menyemai. Penyemaian dilakukan selama 1 minggu dan bibit melon golden siap ditanam ke bedengan,” jelasnya.
Jarak tanam antar tanaman dalam baris bedengan yang sama sekitar 60 cm. Tanaman melon golden disiram seperlunya dengan melihat kondisi cuaca. Apabila cuaca lembab dan basah, penyiraman perlu dikurangi untuk mencegah lingkungan tanaman melon golden terlalu basah.
Pupuk yang digunakan dalam budidaya melon golden antara lain NPK, ZA, KCl, KNO3 putih dan KNO3 merah, Kalsium serta pupuk organik. Pemberian pupuk dengan cara dikocorkan ke tanaman setiap lima hari sekali hingga usia 50 hari setelah tanam.
“Memberi pupuk ke tanaman dosisnya tidak bisa disamaratakan di setiap lahan. Kalau saya kasih pupuk bergantung dengan kondisi lahan di sini dan tanaman. Kalau usia tanaman sudah masuk 50 hari maka pemupukan perlu di off,” jelasnya.
Di fase vegetatif, pemberian pupuk diutamakan jenis NPK, ZA, KNO3 merah, kalsium dan organik. Sementara ketika tanaman melon golden sudah masuk fase pembungaan dan pembuahan makan, pemberian pupuk fokus pada jenis KCl, KNO3 putih dan Kalsium.
“Pemberian pupuk juga perlu memperhatikan cuaca, tidak boleh diaplikasikan saat cuaca mendung dan akan hujan maupun cuaca yang terlalu terik,” katanya.
Buah melon golden, paling ideal terbentuk di posisi antara daun ke-7 dan daun ke-10 dari bawah. Selain itu, buah terbaik dibentuk bukan pada batang utama tetapi cabang kanan dan kiri dari batang utama. Dalam satu tanaman optimal dihasilkan dua buah melon golden.
“Paling bagus itu satu tanaman dibuat jadi dua buah melon. Kalau lebih dari dua, risikonya buah melon yang dihasilkan akan kurang bobotnya. Batang utama dipotong, namun pertahankan cabang kanan kiri untuk kemudian dibiarkan menjadi tempat pembentukan buah,” katanya.
Semakin tinggi letak buah dari permukaan tanah akan semakin cepat bertambah besar, namun rasa manis akan berkurang. Sementara semakin rendah letak buah akan cenderung lebih kecil namun rasa manis bisa didapat. Dalam satu buah melon golden, bobot rata-rata ideal 1,8-2 kilogram.
“Semakin di atas posisi buah maka akan lebih cepat besar, tapi kita kan juga perlu memikirkan rasa. Buah yang posisinya semakin tinggi maka rasanya akan semakin kurang manis, sebesar dan sebagus apapun buah kalau rasanya tidak enak gak akan ada yang beli,"jelasnya.
Pemangkasan daun dan cabang tanaman melon golden perlu dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyaluran nutrisi tanaman agar fokus mengisi buah. Pemangkasan tunas dan daun tua dilakukan pada saat usia tanaman sekitar 40 hari saat buah sudah mulai berbentuk ideal.
“Kalau buah udah bergantung, baru kita pangkas cabang atas hingga ke pucuknya. Walau dipangkas pucuknya tanaman tidak akan mati, selagi kita kasi pupuk secara berkala dan tidak berlebihan atau kekurangan,” katanya.
Jika daun dan cabang terlalu rimbun perlu dilakukan pemangkasan untuk menghasilkan melon golden dengan warna dan rasa buah terbaik.
Untuk pengendalian hama dan penyakit bisa dilakukan dengan menyemprotkan insektisida dan fungisida. Penyemprotan hama ulat paling baik dilakukan saat hari gelap ketika sedang aktif bergerak. Peternakan Sementara penyemprotan fungisida dilakukan setiap tiga hari sekali sejak usia tanaman 25 hari pada pagi atau sore hari.
“Dalam budidaya melon, serangan penyakit fungi sangat berisiko tinggi dan sering terjadi, makanya perlu sediakan fungisida dan rajin penyemprotan, kalau tidak maka tidak akan menjamin hasilnya,” katanya.
Panen melon golden dilakukan jika matahari sudah cukup tinggi, tidak terlalu pagi karena jika dipanen terlalu pagi, kadar air masih terlalu tinggi dan akan mengurangi tingkat kemanisan buah.
Video terkait:
Read More: https://passionvisiontraction.com/forums/users/polozone96/