Notes

SariAgri - Pemerintah Kabupaten Serang menargetkan produksi garam untuk dipasok ke perusahaan sebagai bahan dasar industri. Hal itu seiring dengan adanya program yang didukung oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan lewat Pemberdaya Usaha Garam Rakyat (PUGAR).
Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah mengatakan untuk saat ini ada 5 ribu hektar lahan di wilayah pesisir pantai yang digunakan untuk budi daya ikan.
Peternakan Sementara, ada 4 ribu hektar lahan yang masih belum dimaksimalkan penggunaannya. Untuk itu pihaknya akan memaksimalkan lahan tersebut untuk memproduksi garam.
"Ini memang harus disinergikan untuk pengembangan budi daya garam rakyat baik oleh Kementerian, Provinsi dan Kabupaten Serang sendiri," kata Tatu.
Dia mengatakan, di wilayah Kabupaten Serang ada beberapa pabrik yang membutuhkan garam untuk bahan baku produksi.
Jika dihitung, sebanyak 2,1 juta ton kebutuhan garam perusahaan dalam setahunnya.
Tatu mengatakan, hal itu menjadi peluang untuk para petani garam di wilayah Serang untuk bisa memasok garam industri.
"Memang ada beberapa persayaratan, diantaranya garam ini harus memiliki NCL yang cukup baik, maka dari itu garam ini harus diolah terlebih dahulu," ujarnya.
Dan, garam yang diproduksi oleh petani Kabupaten Serang itu minimal 7.000 ton, dan semakin banyak maka akan semakin baik.
"Kita sudah mapping ada sekitar 400 hektare lahan milik perorangan dan perusahaan yang sudah dikoordinasikan oleh DKPP, untuk dikerjasamakan karena itu lahan tidur tidak produktif makan ini sudah sepakat akan dikelola bersama,"kata Tatu.
Dengan demikian, 1 hektare tersebut diprediksi akan menghasilkan 100 ton garam.
"Ini pasti butuh biaya cukup besar untuk pengelolaannya,dan kami sepakat ini gotong royong kementerian, Provinsi Banten dan Kabupaten Serang untuk biaya penangan ini," ucapnya.
Ratu Tatu menjelaskan, lokasi budidaya garam yang akan dikembangkan yakni diantaranya ada di wilayah Pontang, Susukan, Domas, dan Lontar mejadi satu hamparan.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahan Pangan dan Perikanan, Suhardjo mengatakan untuk tahun 2021, dari luas lahan sawah sebanyak 15 hektar ditargetkan akan menghasilkan 1.500 ton garam.
"Kalau sudah tercapai 7000 ton makan akan mulai dibangun tempat pencucian sendiri," katanya.
Selain itu, pencucian ini dapat memberikan yodium menjadi garam dapur untuk meningkatkan kadar NaCl.
"Dengan cara diolah melalui pencucian tersebut agar bisa masuk ke industri," tuturnya.
Video terkait:
Website: https://sariagri.id/