Notes

SariAgri - Di masa depan pertanian Indonesia akan sangat bergantung pada generasi muda. Karena itu, Kementerian Pertanian (Kementan) siap memfasilitasi dan mendukung agropreneur muda untuk bergerak di berbagai bidang pertanian dari hulu hingga hilir.
Agropreneur muda atau lebih dikenal sebagai milenial agropreneur memiliki peran sangat penting dalam pembangunan pertanian.
Pertanian Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menargetkan 2,5 juta petani milenial dalam lima tahun ke depan. Perkebunan Hal itu didasarkan perkembangan dunia pertanian yang semakin maju.
Kementan akan memfasilitasi serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka melalui pelatihan. Selain itu juga mendorong mereka manfaatkan teknologi, alsintan hingga jejaring pemasaran.
"Kita ubah pola pikir generasi milennial bahwa pertanian itu keren, hebat dan satu-satunya sektor yang menjanjikan terlebih di tengah pandemi ini," ujar Mentan, Kamis (27/5/2021).
Baca Juga: Baru di Tiga Provinsi, Ini Harapan Sri Mulyani pada Program Food Estate Teknologi Pertanian Pintar Dikembangkan untuk Tekan Biaya Produksi
Terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi menambahkan, pihaknya akan melaksanakan program untuk mendukung lahirnya pengusaha petani milenial. Program itu di antaranya pendidikan vokasi, pelatihan vokasi, program Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP), program YESS, Kostratani, program Magang Jepang dan P4S.
Selain itu Kementan juga memfasilitasi petani dan wirausaha pertanian milenial untuk memperluas jejaring pasar melalui Millennial Indonesian Agropreneurs (MIA) Expo 2021.
The 2’nd MIA Expo akan digelar di Ambarukmo Plaza, Yogyakarta pada 12-13 Juni 2021 dengan tema “Millennial Agropreneur; Penghela Agroeduwisata dan Ekonomi Kreatif”.
“Saya berharap The 2’nd MIA Expo mampu melahirkan petani milenial dan wirausaha pertanian milenial yang handal, profesional dan berdaya saing tak hanya di dalam negeri tetapi juga ekspor,” kata Dedi.
Video terkait:
My Website: https://sariagri.id/