Notes

SariAgri -  Tak ada rotan akar pun tumbuh, untuk mengisi waktu luangnya saat pandemi Covid-19, seorang purnawirawan Angkatan Darat (AD) di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat sukses menjadi petani sekaligus pengusaha anggur hijau.
Pola persilangan antara anggur lokal dan anggur impor, menjadi salah satu kesuksesan mantan prajurit itu, untuk menghasilkan buah anggur berkualitas yang memiliki rasa nyaris sama dengan anggur impor.
Petani Anggur, Ade Sudirman, mengatakan ketertarikan dirinya dengan dunia pertanian khususnya buah anggur, berasal dari rasa penasaran membanjirnya anggur impor, termasuk tingginya nilai jual buah ranum tersebut.
“Anggur ini masih dianggap buah mewah dan dari dulu sampai sekarang harganya tidak pernah turun,” ujarnya, beberapa waktu lalu.
Dari situlah, mantan prajurit di kodim 0612 Tarumanegara Tasikmalaya tersebut, melakukan eksperimen di lahan seluas 100 meter persegi di sekitar pekarangan rumah.
“Ini (bertani) juga salah satu melawan corona (Covid-19), sebab virus itu kalau kepanasan akan rusak, begitu pun kalau kehujanan, ini kehujanan dan kepanasan terus,” kata dia.
Gayung bersambut, puluhan jenis anggur lokal dan impor langsung menjadi media percobaan, dengan melibatkan beberapa warga yang menjadi mitranya.
Baca Juga: Kisah Sukses: Umam, Memilih Bertani Usai di PHK Akibat Pandemi Kisah Sukses, Penjual Labu Siam Beromzet Ratusan Juta
“Untuk koleksi memang banyak, ada puluhan jenis, tapi yang saya kembagkan baru 4 jenis saja, jupiter, transpiguration, ninil dan akademik,” papar dia.
Menggunakan lahan subur nan gembur yang diolah menggunakan peralatan seadanya, Ade lebih banyak menggunakan pupuk kompos seperti pupuk kandang dari kotoran domba dan nutrisi alami lainnya, dalam proses mempercepat pertumbuhan tanaman anggur.
“Kalau soal perambatannya biasanya saya menggunakan cordon dan lainnya,” kata dia.
Kini setelah enam bulan jalan sejak pertama kali ia menanam, Ade mulai menikmati hasil dari tanaman Vitis vinivera tersebut. “Semuanya kami produksi sendiri, sekarang coba tanyakan saja harga satu kilo anggur berapa? https://fabnews.faith/wiki/SariAgri_nbspSeekor_penyu_tempayan_caretta_caretta_bernama_Tuba_dilaporkan_telah_menempuh_perjalanan_lebih_dari_10000_kilometer_km_di_laut_lepas ,” ujar dia tanpa merinci total penan yang telah ia petik.
Tidak hanya fokus diproduksi, untuk membangkitkan minat warga sekitar, Ade juga mulai mengembangkan proses pembibitan anggur persilangan impor dan lokal tersebut. “Ke bawahnya stok lokal dan ke atas saya sambung dengan impor,” kata dia.
Dengan kondisi itu, Ade berharap kehadiran bibit anggur berkualitas, bisa menjadi salah satu alternatif bagi warga untuk menghasilkan pundi rupiah, termasuk saat pandemi Covid-19 seperti saat ini.
“Tanaman anggur ini fleksibel, bisa ditanam di halaman sempit juga yang penting ada sinar matahari, di tempat luas juga lebih bagus,” kata dia.
Video terkait:
Homepage: https://fabnews.faith/wiki/SariAgri_nbspSeekor_penyu_tempayan_caretta_caretta_bernama_Tuba_dilaporkan_telah_menempuh_perjalanan_lebih_dari_10000_kilometer_km_di_laut_lepas