Notes

SariAgri - Rambutan (Nephelium lappaceum) merupakan buah tropis dengan ciri khas rambut yang tumbuh di sekeliling kulitnya. Selain rasanya manis dan menyegarkan, rambutan mengandung sejumlah nutrisi, yaitu vitamin C, zat besi, fosfor, protein, dan mineral.
Buah rambutan memiliki nilai ekonomi sehingga banyak dibudidayakan di berbagai daerah. Dalam budidaya rambutan, penyakit embun tepung menjadi musuh petani. Serangan penyakit ini merusak penampilan buah ketika matang menjadi sangat tidak menarik. Hortikultura Rambut buah rambutan menjadi pendek dan cenderung gundul.
Menurut Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika, penyebab penyakit embin tepung adalah jamur spesies Oidium sp. Karena jamur ini diduga hanya menyerang tanaman rambutan, diberi nama O. nephelii nov.sp. Hadiwijaya.
Baca Juga: Untuk Hasil Terbaik, Ini Tips Budidaya Melon Golden dari Petani Pandeglang Melon Golden, Perpaduan Rasa Aneka Buah Menjadi Satu
Jamur ini merupakan parasit obligat, artinya tidak dapat dibiakkan pada media nutrisi buatan dan menghasilkan miselium yang hanya tumbuh pada permukaan jaringan tanaman, tidak pernah menyerang jaringan itu sendiri.
Jamur ini mendapatkan nutrisi dari tanaman dengan mebentuk haustoria yang masuk ke dalam sel-sel epidermis organ tanaman. Pada permukaan tanaman, miselium menghasilkan konidiofor yang pendek ukurannya. Setiap konidiofor menghasilkan rantai konidia berbentuk telur yang mudah disebarkan angin.
Serangan jamur ini menyasar bagian vegetatif dan reproduktif yang masih muda dan aktif tumbuh (tunas, bunga dan buah). Sementara daun dan buah yang sudah tua tidak diserang.
Gejala awal penyakit pada buah ditujukkan dengan adanya butir-butir menyerupai tepung berwarna putih menyelimuti permukaan bunga, buah, tunas, maupun daun muda. Infeksi penyakit awal pada buah akan menyebabkan perkembangan buah menjadi lambat, berubah bentuk, nekrosis dan rambut buah menjadi memendek. Akibatnya buah yang terserang embun tepung akan berubah warna menjadi kecoklatan.
Penyakit embun tepung dapat menyerang tanaman di pembibitan sepanjang tahun. Hal ini disebabkan karena biasanya bibit di pembibitan diberi naungan sehingga kelembaban relatif berkisar 71-81%. Dalam ruangan laboratorium, spora yang matang mampu berkecambah tinggi yaitu 76-100% ketika disimpan selama satu sampai tiga hari dalam wadah kering.
Cara Pengendalian
Jamur embun tepung merupakan salah satu kelompok penyebab penyakit yang paling banyak tersebar dan merusak pertanaman rambutan di seluruh dunia seperti Sri Langka, Thailand, Malaysia, Filipina dan Indonesia. Karena itu Departemen Perdagangan Amerika mawajibkan eksportir yang akan mengekspor buah segar rambutan ke Amerika selain melampirkan sertifikat phytosanitary juga harus menyertakan deklarasi tambahan yang menyata-kan kiriman telah diperiksa dan bebas dari penyakit embun tepung O. Nephelii.
Beberapa upaya pengendalian penyakit embun tepung dapat dilakukan kultur teknis untuk mengurangi kelembaban kebun dan pohon. Caranya, potong dan buang cabang air, cabang yang sudah tua dan mati, sisa tangkai buah setelah panen, dan membersihkan gulma yang tumbuh di bawah dan sekeliling pohon.
Secara kimiawi dapat dilakukan dengan penyemprotan tanaman pada saat bunga mekar maupun terjadinya petunasan daun dengan fungisida yang mengandung senyawa sulfur (kontak) atau chlorothalonil (kontak) atau Hexaconazole (sistemik). Namun harus dipertimbangkan biaya penyemprotan fungisida dengan hasil jual buah rambutan serta dampak negatifnya bagi kesehatan dan lingkungan.
Video terkait: Pertanian
Read More: https://oglasise.mk/index.php?page=user&action=pub_profile&id=155096