Notes

SariAgri - Bagi sebagian orang, pohon lontar mungkin masih asing didengar. Namun, bagi masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) khususnya Pulau Rote, mereka sangat lekat dengan pohon lontar. Tanaman ini sangat berperan penting bagi kehidupan. Bahkan mereka menganggap pohon lontar adalah pohon kehidupan.
Pohon lontar adalah jenis dari tanaman palem yang tumbuh alami pada ketinggian 500 meter dari permukaan laut dan memiliki ketinggian mencapai 10-30 meter. Selain di Nusa Tenggara Timur, pohon lontar juga dapat ditemui di pesisir Sumatera, Jawa, Sulawesi, Bali, Maluku hingga Papua.
Namun untuk penamaan ditiap daerah memang berbeda-beda, seperti masyarakat di Pulau Jawa mengenalnya dengan nama siwalan, sedangkan masyarakat Papua menyebutnya dengan nama uga.
Meski banyak ditemui di Indonesia, lontar yang termasuk spesies Borassus flabellife ini sebenarnya bukanlah tanaman asli negeri. Menurut sejarah, ohon ini awalnya berasal dari India dan Srilanka, kemudian menyebar ke Arab Saudi sampai negara-negara Asia Tenggara seperti Malaysia, Thailand, dan Indonesia.
Bagi masyarakat Rote, pohon lontar memiliki banyak manfaat bagi kehidupan sehari-hari. Mulai dari daun, batang, pelepah sampai buahnya itu sendiri.
Baca Juga: Sebut Nasi Padang Tak Sehat, Restoran Singapura Dihujat Netizen Indonesia Video Detik-detik Influencer Meninggal Mendadak Saat Live Memasak
Berikut manfaat pohon lontar bagi masyarakat Rote :
1. Batang lontar
Batang pohon lontar sangatlah berat, keras dan berkualitas baik, sehingga sering dimanfaatkan sebagai jembatan dan bahan pembangun rumah masyarakat Rote. Selain itu mereka juga menggunakannya untuk membuat perabotan rumah seperti meja dan kursi serta dibuat perahu.
2. Pelepah lontar
Pelepah pohon lontar yang besar dan kuat dimanfaatkan sebagai pagar halaman dan tembok rumah. Hampir semua masyarakat Rote memiliki halaman rumah yang terbuat dari pelepah pohon lontar.
3. Daun lontar
Pohon lontar memiliki daun yang lebar, daun ini digunakan masyarakat Rote sebagai wadah penampung air yang disebut haik (semacam ember). Selain itu juga digunakan sebagai atap rumah, pembuatan kerajinan tangan, alat musik sasando dan juga topi ti’ilangga yang menjadi ciri khas dari Nusa Tenggara Timur.
4. Air nira
Pohon lontar menghasilkan air yang dinamakan nira. Pertanian Selain dapat diminum langsung, masyarakat Rote mengolah air nira menjadi gula air, gula pasir dan gula lempeng, sopi dan sebagai bahan pembuatan kecap atau difermentasi menjadi tuak. Sebagian sadapan air nira dikonsumsi sendiri, namun sebagian lagi untuk dijual. Hasil penjualannya digunakan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
5. Buah lontar
Buah lontar sering dikonsumsi langsung oleh masyarakat Rote. Bentuknya sekilas mirip dengan kolang kaling, namun dengan ukuran yang sedikit lebih besar. Rasanya sangat nikmat dan empuk, jika digigit keluar air segar yang rasanya mirip dengan air kelapa.
Hampir tidak ada satu bagian dari pohon lontar yang terbuang. Semuanya sangat berguna untuk kebutuhan pangan, papan dan sandang. Pertanian Hal inilah yang menyebabkan pohon lontar dikatakan sebagai pohon kehidupan bagi masyarakat Rote.
Perikanan Video Terkait
Read More: https://ask.fm/ramieengine489