Notes

SariAgri -  Ilmuwan Inggris tengah mengembangkan kacang yang mungkin dapat menggunakan air hingga 40 persen lebih sedikit. Ini menjadikannya sebagai tanaman pangan yang lebih andal selama musim kemarau.
Para peneliti telah merekayasa tanaman kacang-kacangan yang dapat menghemat lebih banyak air dan mempertahankan pertumbuhan dalam kondisi kekeringan lebih lama.
Proyek ini menanggapi keprihatinan yang sedang berlangsung di Amerika Latin, di mana kacang-kacangan dan polong-polongan lainnya memberikan nutrisi berkualitas tinggi di wilayah tersebut.
Perubahan iklim menyebabkan kekeringan dan gelombang panas menjadi lebih sering, yang berdampak pada tanaman yang sangat penting ini.
Perikanan Dilansir dari FarmingUK, para ilmuwan dari University of Sheffield telah menciptakan kacang yang tahan iklim untuk mendukung ketahanan pangan di daerah tersebut. Pod Yield Project meneliti perbedaan antara kacang biasa dan kacang tepary, varietas yang telah ditanam secara alami di Meksiko selama ribuan tahun.
Baca Juga: Kaya Antioksidan, Ini 5 Manfaat Kacang Almond Untuk Kesehatan Tubuh Berikut 5 Cara Budidaya Kacang Kapri yang Jarang Diketahui
Dengan kemampuannya untuk ditanam di lingkungan semi-gurun, tim mengamati bagaimana kacang tepary lebih cocok untuk lingkungannya. Ini termasuk stomata yang kurang padat, katup mikroskopis pada daunnya yang digunakan untuk mengontrol kehilangan air dan asupan karbon dioksida untuk fotosintesis.
Profesor Julie Gray, dari proyek tersebut, menjelaskan, “Pertanian modern menggunakan banyak air - sekitar 70 persen dari air tawar global. Sumber daya ini berkurang karena perubahan iklim, dan kami sangat perlu menemukan cara baru untuk memungkinkan petani mengurangi irigasi dan tetap menyediakan makanan yang cukup untuk populasi kami yang terus bertambah.”
"Kami berharap pekerjaan kami akan menghasilkan tanaman yang menggunakan lebih sedikit air dan lebih cocok untuk iklim yang lebih hangat dan kering di masa depan,” lanjutnya.
Di Amerika Latin, hingga 80 persen hasil buncis bisa hilang dengan awal kemarau musiman. Karena itu, diperkirakan juga bahwa di Meksiko saja varietas kacang baru dapat menghemat hingga 3 persen dari seluruh penggunaan air pertanian negara itu.
Ini setara dengan 4,5 miliar liter air setahun dengan menggunakan lebih banyak tanaman tahan kekeringan.
Kehilangan hasil biji juga dapat menyebabkan masalah ekonomi yang serius karena kebutuhan untuk kemudian mengimpor stok dari negara lain. Tetapi para ilmuwan dari Pod Yield Project berharap bahwa biji yang baru dikembangkan akan mengatasi masalah ini.
Profesor Gray menambahkan bahwa ke depan, untuk tahap studi berikutnya mereka berencana untuk melakukan pekerjaan rumah kaca lebih lanjut dan uji coba lapangan varietas kedelai tahun ini.
Video terkait:
Homepage: http://bchwiki.org/wiki/index.php?title=SariAgri__Para_ilmuwan_memperingatkan_tingginya_tingkat_penangkapan_illegal_ikan_hiu_di_kawasan_konservasi_di_wilayah_Samudra_Hindia_Britania_tepatnya_kepulauan_Chagos