Notes

MNC (Multinational Corp.)

MNC bisa muncul karena:
1. Melindungi dari risiko domestic business cycle
2. Mengakses world market
3. Melakukan aktivitas produksi di negara lain
4. Mengurangi cost dan meningkatkan efisiensi (cost labor, tanah, dll.)
5. Mengatasi pajak
6. Menambah ekspertis teknologinya
7. Menambah value produk
8. Posisinya lebih kuat

MNC mulai berkembang tahun 1880s, di Western Europe dan North America.
1. Biasanya bisnis beragam

Kenapa MNE?
1. Location Advantages: alokasi resource
2. Ownership Advantages: memiliki akses ke proses dan produk baru, superior management, akses finansial lebih besar, large scale of economies

US, Europe, Japan as parent firms of 77,000 TNcs with 770,000 affiliates and usually operate in 40 countries.

MNCs AND FDI
- Foreign Direct Investment (FDI): uang yang diinvestasikan oleh MNC/Negara di negara lain untuk mengekspansi bisnis
- FDI meningkat secara dramatis tiap tahun, dari $202 billion (1990) ke $916 billion (2005)
- Kenapa: untuk mendapat akses ke market baru, mengembangkan bisnis domestik kecil, competitive advantages

UN memantau MNC dengan mempromosikan tanggung jawab korporasi dan menyelesaikan masalah di economic globalization.

PERSPEKTIF
- Liberal: MNC sebagai agen baik untuk kemajuan global economy, membantu efisiensi dari perkembangan teknologi.
- Othodox/Neoliberals: MNC adalah bentuk dari corporate forces atau demand dari masyarakat, bukan dari manajerial.
- Realisme: MNC dari agen "home countries" berdampak buruk terhadap "host countries" (yang menerima ekspansi) karena menerima dampak seperti labor menjadi sangat murah.
- Structuralist:
1. Dependency Theory > isu underdevelopment akan terus berlanjut karena MNC hanya melihat ekspansi, dan tidak mempertimbangkan ekonomic justice karena hanya ingin profitnya. (dependency).
2. Gramsci Theory > agen yang mempertahankan struktur kapitalis hegemoni.

MNCs VS STATES
1. Home Countries (negara headquarter):
- Supply of new resources
- Menjadi propaganda (promosi) dan proteksi dengan seek support dari government (mengurangi tarif, membuka kuota ekspor, mengurangi mpor)
- Menekan sebuah negara sehingga tidak mencapai foreign policy goals

2. Host Countries (negara ekspansi):
- Politically weak, menuruti kemauan MNC
- Memberikan subsidi agar MNC menaruh investasi
------------------------------------------------
REGIONALISM

- Adanya perjanjian antarnegara dalam wilayah geografik tertentu untuk mereduksi, menghilangkan (tariff/tariff barrier trade) untuk mencapai free flow of goods, services, dan faktor produksi.

- Perjanjian untuk mempromosikan free trade di wilayah tersebut dan seluruh negara di dalamnya dapat memiliki keuntungan yang sama.

- Dilakukan berdasarkan batas wilayah dan terdapat beberapa level, serta alasan atau argumen atas terjadinya regionalisme.

LEVEL ECONOMIC INTEGRATION
1. Political Union: most integrated, jumlahnya semakin kecil dan sulit untuk dicapai
- Central political apparatus yang mengatur ekonomi, sosial, dan foreign policy dari membernya (tidak ada lagi independen).
2. Economic Union
- Free flow products and factors, common external trade policy, punya common currency, harmonisasi member, tax rates, dan common monetary and fiscal policy. (e.g. Uni Eropa)
3. Common Market
- Tidak memiliki barriers, pekerja dapat berpindah dengan mudah tanpa ada tambahan lain (visa, dll), menerapkan cooperation di policy-nya.
4. Customs Union
- Mengeliminasi trade barriers antar member dan mengadopsi trade policy yang sama.
5. Free Trade Area: least integrated
- Ketika wilayah mencapai Free Trade Are, hal-hal administrasi yang menghambat (tariff, kuota, subdisi) dapat dihapus dan saling mengimplementasikan ke satu lama lain. Tidak ada diskriminasi dan negara boleh memilih trade policy sendiri.

CHALLENGES TO REACH INTEGRATION
- Cost dalam melakukan ekspansi
- Perlu memahami regulasi dan membangun hubungan baik di negara tujuan
- Concern over national sovereignty

CASE AGAINST REGIONAL INTEGRATION
- Europe (EU)
- Asia (ASEAN, APEC)
- Africa (Regional Blocs)
- America (NAFTA, MERCOSUR, dll.)